Ekspansi Pabrik Jadi Siasat BYD Hadapi Tarif Impor EV Uni Eropa
16 Oktober 2024, 19:01 WIB
Penjualan kendaraan elektrifikasi di Asia mengalami pertumbuhan yang cukup cepat sejak berakhirnya pandemi
Oleh Maryadie
TRENOTO – Penjualan kendaraan elektrifikasi di Asia terbilang masih terbatas tetapi terus betumbuh dengan cepat. Hal ini terlihat dari tingginya permintaan Hybrid Electric Vehicle (HEV) maupun Battery Electric Vehicle (BEV).
Sejak tahun 2020, penjualan terhadap kendaraan elektrifikasi terus meningkat. Di tahun 2020, permintaan hanya sekitar 54.000 unit yang terdiri dari 6.000 unit BEV (11 persen) dan 48.000 merupakan BEV (89 persen).
Permintaan di 2021 pun kemudian meningkat 1.6 kali dibanding hasil sebelumnya. Ketika itu penjualannya berhasil mencapai 87.000 unit terdiri darl 18.000 BEV (21 persen) dan 69.000 BEV (79 persen).
Pertumbuhan itu kemudian semakin besar di 2022 berkat permintaan yang meningkat sebesar 2.3 kali dibanding tahun sebelumnya. Tercatat sedikitnya ada 201.000 unit kendaraan elektrifikasi terjual dengan 68.000 unit (34 persen) diantaranya adalah BEV dan 133.000 unit HEV (66 persen).
Pertumbuhan signifikan terjadi di 2023 karena pada periode Januari-Juli jumlah permintaan kendaraan elektrifikasi mencapai 250.000 unit. Dari jumlah tersebut persentase BEV semakin besar karena sudah terjual 105.000 unit (44 persen) sementara HEV 140.000 (56 persen).
Jika dilihat lebih detail, maka penjualan kendaran elektrifikasi saat ini disokong oleh India. Sepanjang 2023, sedikitnya ada 110.000 kendaraan elektrifikasi yang 50 persen diantaranya adalah BEV sementara sisanya HEV.
Di tempat kedua diisi oleh Thailand dengan catatan penjualan elektrifikasi mencapai 82.000 unit. HEV masih mendominasi karena menguasai sedikitnya 55 persen pasar disusul BEV sebesar 43 persen dan 2 persen sisanya merupakan kendaraan elektrifikasi lain.
Sementara penjualan di Indonesia juga meraih hasil menarik. Berdasarkan presentasi yang disampaikan Toyota, sedikitnya sudah ada 27.000 kendaraan elektrifikasi telah berhasil dilepas ke pasar.
Dari jumlah itu, HEV masih mendominasi dengan menguasai 70 persen pasar. Sementara BEV berhasil menduduki peringkat kedua yaitu sebanyak 29 persen dan kendaraan elektrifikasi lainnya 1 persen.
Negara lain seperti Malaysia, Singapura, Vuetnam, Filipina serta Pakistan dihitung sebagai sebuah kesatuan dan mencatatkan jumlah sebesar 27.000 unit. Dari jumlah itu 75 persen diantaranya adalah HEV sementara 25 persen sisanya merupakan BEV.
Perkembangan ini pun menjadi dasar Toyota untuk kembali menguatkan pasar kendaraan elektrifikasi di Asia.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
16 Oktober 2024, 19:01 WIB
16 Oktober 2024, 18:00 WIB
16 Oktober 2024, 16:00 WIB
16 Oktober 2024, 15:00 WIB
16 Oktober 2024, 08:00 WIB
Terkini
16 Oktober 2024, 20:00 WIB
Ada dua model produksi Wuling, berikut sejumlah mobil milik Veronica Tan calon menteri Prabowo Subianto
16 Oktober 2024, 19:01 WIB
Pemberlakuan tarif impor EV oleh Uni Eropa membuat BYD lakukan ekspansi lewat pembangunan pabrik di luar China
16 Oktober 2024, 18:00 WIB
Chery menyebut kalau mobil listrik Omoda E5 cukup diminati oleh konsumen, sebab terjual sampai ribuan unit
16 Oktober 2024, 17:00 WIB
Untuk denda tilang Operasi Zebra 2024 yang paling murah adalah Rp 250 ribu dan termahal di angka Rp 1 juta
16 Oktober 2024, 16:00 WIB
Beberapa kasus terjadi Florida, mobil listrik terbakar saat baterainya terpapar air laut sehingga pemilik harus waspada
16 Oktober 2024, 15:00 WIB
Insentif mobil hybrid ternyata masih ditunggu berbagai manufaktur otomotif di Indonesia, termasuk BYD
16 Oktober 2024, 14:00 WIB
Terdapat beberapa pertimbangan ketika Mazda ingin menambah diler baru untuk melayani masyarakat di Indonesia
16 Oktober 2024, 12:03 WIB
Jadi pendatang baru di pasar pikap, Toyota Hilux Rangga disebut memiliki beberapa keunggulan untuk bersaing