Haka Auto Buka Bengkel Siaga untuk Temani Pelanggan BYD Mudik
31 Maret 2025, 07:00 WIB
Masih berambisi balap Tesla, penjualan BYD global cetak rekor tertinggi di Juni 2024 tembus 300 ribu unit
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Manufaktur mobil listrik China, BYD (Build Your Dreams) alami kenaikan penjualan global di Juni 2024, tertinggi dibanding bulan lain sepanjang 2024.
Dikutip dari Electrek, Rabu (3/7) penjualan BYD global tembus angka 341.658 unit pada Juni 2024. Namun perlu diingat ini merupakan gabungan semua kendaraan NEV (New Energy Vehicles) yang mencakup mobil listrik dan PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle).
Jika dibandingkan, penjualan bulanan tertinggi BYD selama ini adalah pada Desember 2023, di mana mereka berhasil lepas 341.043 unit kendaraan.
Dari angka penjualan global BYD Juni 2024, 145.179 unit di antaranya adalah mobil listrik murni alias All Electric. Meski naik 13 persen dari periode yang sama tahun lalu, angkanya justru turun dari Mei 2024 (146.395 unit).
Kemudian 195.032 unit terjual merupakan hybrid model PHEV, naik 58 persen year on year. Sementara sebanyak 26.995 unit di antaranya diekspor, dibantu potongan harga guna menarik minat konsumen.
Bicara keseluruhan untuk model BEV saja, pada kuartal kedua 2024 BYD melaporkan penjualan kendaraan listrik murni sebanyak 426.039 unit. Sedangkan Tesla laporkan penjualan mobil listrik 443.956, lebih banyak dari BYD.
Tesla enggan merinci secara keseluruhan komposisi model yang terjual. Namun dijelaskan bahwa Model 3 dan Model Y sebanyak 422.405 unit sementara model lain 21.551 unit, mencakup lini lain termasuk Cybertruck.
Meski lebih tinggi dari BYD, tetap jadi perhatian buat Tesla karena angka tersebut turun dari periode sama yakni kuartal kedua 2024 sebanyak 466.140 unit.
Potongan harga merupakan salah satu strategi diterapkan manufaktur mobil listrik China untuk menggaet lebih banyak konsumen. Langkah serupa nampaknya juga diikuti Tesla demi mendorong penjualan jadi signifikan.
Beberapa waktu lalu pada April Tesla beri diskon termasuk untuk Model Y, sampai 2.000 USD (Rp 32,7 jutaan) di pasar Amerika Serikat. Untuk diketahui harga Tesla Model Y jadi 44.630 USD sampai 54.130 USD (Rp 726,6 jutaan - Rp 886,6 jutaan).
Meski begitu mereka masih tetap alami kendala. Menurut Jessica Caldwell, Head of Insights platform Edmunds.com lini kendaraan Tesla masih sama seperti sebelumnya alias tidak banyak mengalami perubahan.
Hal itu membuat mobil listrik lain terkhusus dari China terlihat lebih atraktif dan tersedia dalam beragam opsi sesuai kebutuhan dan selera konsumen.
"Jika melihat pembayaran bulanannya, tentu sulit untuk bersaing," kata Jessica dilansir dari The Guardian, Selasa.
Bahkan ia mengaku tidak bisa menakar model apa yang bisa jadi stimulan penjualan Tesla saaat ini. Mengingat mobil terbarunya Cybertruck dijual dalam jumlah lebih sedikit dan incar pasar yang lebih spesifik, bukan First Car Buyer.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
31 Maret 2025, 07:00 WIB
29 Maret 2025, 14:08 WIB
27 Maret 2025, 15:00 WIB
25 Maret 2025, 22:01 WIB
25 Maret 2025, 15:30 WIB
Terkini
31 Maret 2025, 09:00 WIB
Chery mengungkapkan ada tantangan tersendiri dalam memasarkan SUV crossover listrik Omoda E5 di Indonesia
31 Maret 2025, 07:00 WIB
Haka Auto buka bengkel siaga saat Lebaran untuk menemani perjalanan pelanggan BYD mudik ke kampung halamannya
31 Maret 2025, 06:00 WIB
Kepolisian prediksi ada lonjakan arus mudik dan kepadatan di sejumlah titik setelah pelaksanaan sholat Id
31 Maret 2025, 05:08 WIB
Francesco Bagnaia akhirnya keluar sebagai pemenang pada MotoGP Amerika 2025 usai Marc Marquez terjatuh
30 Maret 2025, 22:03 WIB
Satu unit mobil listrik Hyundai Ioniq 5 N terlibat kecelakaan fatal dengan sebuah truk di Tol JORR, Cengkareng
30 Maret 2025, 12:00 WIB
Pertamina Patra Niaga melakukan penyesuaian harga BBM, disebut sebagai hadiah Lebaran 2025 bagi pengendara
30 Maret 2025, 10:38 WIB
PT YIMM mengklaim penjualan Yamaha Gear Ultima 125 Hybrid baik, unit dikirim ke konsumen mulai Aprl 2025
30 Maret 2025, 08:00 WIB
Pelaksanaan contraflow di tol Jakarta Cikampek dihentikan karena kepadatan lalu lintas sudah mulai berkurang