Voltron Indonesia Resmikan SPKLU DC 360 kW, Isi Daya Lebih Cepat
25 Februari 2025, 15:00 WIB
Pengamat mengungkapkan ada satu hal yang bisa diterapkan agar harga mobil listrik semakin kompetitif
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Sejumlah mobil listrik di Indonesia dijual menggunakan baterai lithium-ion NMC, seperti Hyundai Ioniq 5 dan New Kona Electric. Sementara brand Tiongkok lebih pilih pakai LFP karena menawarkan beberapa keunggulan.
Jenis baterai LFP diklaim aman dan lebih murah dibandingkan lithium-ion, menjadi salah satu alasan harga mobil listrik China bisa kompetitif dibandingkan model serupa di kelasnya.
Padahal Indonesia merupakan pemilik cadangan nikel terbesar di dunia. Pengamat ekonomi menilai hilirisasi nikel perlu terus dilanjutkan agar dimanfaatkan merek-merek yang menjual EV di dalam negeri dan banderolnya jadi terjangkau.
Pemerintah memang sudah mulai melarang pelarangan ekspor biji nikel agar investasi smelter bisa masuk ke dalam negeri.
Namun justru kebanyakan investor khususnya merek asal China menggunakan baterai LFP alih-alih NMC.
“Yang terjadi saat ini mungkin beberapa pelaku industri EV (Electric Vehicle) justru (pakai) LFP, ini mungkin harus menjadi catatan juga. Sedangkan NMC justru perkembangan harga mobilnya cenderung mahal,” kata Josua Pardede, Chief Economist Permata Bank di JIExpo Kemayoran beberapa waktu lalu.
Menurut dia kebijakan hilirisasi nikel yang ada bisa tetap dilanjutkan, agar pelaku-pelaku industri pengguna baterai NMC buat lini kendaraan listriknya dapat memanfaatkan kandungan nikel dalam negeri.
Tidak hanya membantu menekan harga mobil listrik, kebijakan tersebut juga diharapkan mendukung visi pemerintah untuk mengikutkan Indonesia sebagai penyedia baterai di industri EV global.
“Jadi ini bagaimana hilirisasi nikel yang ada di Indonesia harus dilanjutkan cukup dengan kondisi sekarang,” tegas Josua.
Sekadar informasi, mayoritas pabrik China di Indonesia pakai baterai LFP buat produk yang ditawarkan ke konsumen. Harganya ada di kisaran Rp 179 jutaan sampai Rp 400 jutaan ke atas.
Misalnya Wuling. Air ev sampai BinguoEV dipakaikan komponen sumber daya berkapasitas 17,3 kWh sampai 37,9 kWh guna menunjang perjalanan sejauh 300 km-400 km dalam satu kali pengecasan.
Sama halnya dengan Wuling, Chery Omoda E5 turut pakai LFP berkapasitas 61 kWh dengan klaim jarak tempuh 61 kWh.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
25 Februari 2025, 15:00 WIB
25 Februari 2025, 14:00 WIB
25 Februari 2025, 10:00 WIB
25 Februari 2025, 07:00 WIB
24 Februari 2025, 19:00 WIB
Terkini
25 Februari 2025, 15:00 WIB
Voltron Indonesia resmikan SPKLU DC 360 kW sehingga pengisian daya bisa dilakukan lebih cepat dari normal
25 Februari 2025, 14:00 WIB
Diler Mazda Transyogi di Cibubur tawarkan pelayanan 3S dan sudah dilengkapi dengan fasilitas body repair
25 Februari 2025, 12:00 WIB
Indomobil telah menentukan kalau Changan Automobil bakal merambah segmen mobil murah dan kendaraan niaga
25 Februari 2025, 10:00 WIB
Kembaran e Vitara, Toyota Urban Cruiser memiliki peluang dijual di RI dengan harga lebih murah dari bZ4X
25 Februari 2025, 09:00 WIB
Yamaha berharap relaksasi opsen PKB dan BBNKB di Jawa Tengah bisa berlanjut setelah berakhir di Maret 2025
25 Februari 2025, 08:00 WIB
HMID membuka peluang untuk hadirkan Hyundai Staria Hybrid bagi para konsumen di dalam negeri di masa depan
25 Februari 2025, 07:00 WIB
Hyundai Ioniq 9 dipastikan meluncur di Indonesia tahun ini dan akan langsung diproduksi secara lokal
25 Februari 2025, 06:01 WIB
Saat ingin mengurus dokumen berkendara, Anda bisa mendatangi salah satu lokasi SIM Keliling Jakarta hari ini