Pemerintah Raup Rp 15 Triliun dari Investasi BYD sampai Aion

Menurut data Kemenperin, pemerintah secara total mengantongi investasi dari sembilan merek mobil listrik

Pemerintah Raup Rp 15 Triliun dari Investasi BYD sampai Aion

KatadataOTO – Banyak merek mobil listrik yang menginvestasikan uangnya di Indonesia. Terutama setelah pemerintah memberikan sejumlah insentif.

Seperti contoh insentif untuk kendaraan roda empat setrum impor atau Completely Built Up (CBU) yang diniagakan di dalam negeri.

Namun bantuan tersebut tidak cuma-cuma diberikan pemerintah. Sebab para manufaktur diwajibkan menanamkan uangnya di Indonesia.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) setidaknya mencatat ada sembilan merek mobil listrik yang sudah berinvestasi.

Kelebihan Kapal BYD Zhengzhou yang Berlabuh di Tanjung Priok
Photo : BYD

Seluruhnya menikmati insentif mobil listrik impor. Seperti contoh BYD, Vinfast, Xpeng, Geely serta Great Wall Motor (GWM).

Tak ketinggalan investasi datang dari grup PT National Assemblers. Terdiri dari Citroen, Maxus, VW hingga Aion.

“Terdapat total rencana penambahan investasi sebesar Rp 15 triliun serta rencana penambahan kapasitas produksi sebesar 305 ribu unit,” ungkap Mahardi Tunggul Wicaksono, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (ILMATAP) Kemenperin di Jakarta beberapa waktu lalu.

Sekadar mengingatkan, permohonan usulan insentif mobil listrik impor sudah berakhir pada 31 Maret 2025. Sedangkan batas importasi kendaraan selesai di 31 Desember mendatang.

Sehingga manufaktur kendaraan roda empat setrum tersebut sudah harus melakukan produksi secara lokal mulai tahun depan. Kemudian menjual produknya sesuai total kuantitas impor mereka.

Selanjutnya pada 2028 pemerintah akan mengaudit kesesuaian produksi dengan jumlah impor Aion, Citroen, Xpeng dan kawan-kawan.

Perlu diketahui, terdapat dua perusahaan melakukan kerja sama perakitan dengan local assembler, yakni Geely Motor Indonesia dan Era Industri Otomotif (Xpeng).

Sedangkan dua perusahaan melakukan perluasan kapasitas produksi, yaitu National Assemblers dan PT Inchcape Indomobil Energi baru.

Sementara BYD Auto Indonesia bersama VinFast Automobile Indonesia memilih membangun pabrik baru di Subang, Jawa Barat.


Terkini

otopedia
MotoGP 2027 Bakal Terapkan Bahan Bakar Non Fosil, Ada Etanol

MotoGP 2027 Bakal Terapkan Bahan Bakar Non Fosil, Ada Etanol

Demi mendukung komitmen ramah lingkungan dan berkelanjutan, ada regulasi bahan bakar baru untuk MotoGP 2027

news
AHY Pastikan Penindakan Truk ODOL Dimulai pada 2027, Tak Ditunda

AHY Pastikan Penindakan Truk ODOL Dimulai pada 2027, Tak Ditunda

AHY mengaku ogah untuk menunda lagi penindakan truk ODOL di Tanah Air, ia akan segera menjalankannya di 2027

mobil
BYD Jadi Raja Mobil Listrik Global, Tundukkan Tesla

BYD Jadi Raja Mobil Listrik Global, Tundukkan Tesla

BYD terus menunjukan dominasi mereka dalam pasar mobil listrik dunia, kali ini kembali mengalahkan Tesla

otopedia
Mengenal Etanol Campuran pada BBM, Ini Bahan Dasarnya

Mengenal Etanol Campuran pada BBM, Ini Bahan Dasarnya

Melansir laman resmi Pertamina, etanol merupakan senyawa kimia yang lumrah diaplikasikan seperti pada BBM

motor
Beli Suzuki Access 125 Harus Bersabar, Inden Sampai Desember

Beli Suzuki Access 125 Harus Bersabar, Inden Sampai Desember

Lamanya distribusi Suzuki Access 125 terjadi karena motor tersebut masih harus diimpor secara utuh dari India

news
Mobil Lubricants

EMLI Beri Apresiasi 15 Konsumen Setianya dengan Hadiah Menarik

EMLI menggelar program apresiasi konsumen untuk bisa mendekatkan diri dengan para pelanggan setianya

mobil
Alasan Mazda EZ-6 Belum Dibawa ke Indonesia

Ini Dua Calon Mobil Listrik Mazda di Indonesia, Ada Sedan dan SUV

Mazda buka peluang kehadiran mobil listrik, gantikan produk yang disuntik mati seperti Mazda 6 Sedan

mobil
Mobil Listrik Aletra L8 EV Diklaim Berhasil Terjual Ratusan Unit

Mobil Listrik Aletra L8 EV Diklaim Berhasil Terjual Ratusan Unit

MPV bertenaga listrik Aletra L8 EV disebut menuai respons positif, sudah diantar ke ratusan konsumen