GAC Perkenalkan SUV Listrik Hyptec HL, Jarak Tempuh Tembus 750 KM
15 November 2024, 17:21 WIB
Pabrikan mobil China memperluas jaringan di Rusia dengan menambah diler di tengah perang melawan Ukraina
Oleh Denny Basudewa
TRENOTO – Konflik Rusia – Ukraina tidak menggentarkan pabrikan mobil China yakni GAC (Guangzhou Automobile Group) untuk memperluas jaringan mereka. Padahal manufaktur mobil lainnya justru menghentikan aktivitas produksinya.
Seperti telah diwartakan sebelumnya, merek-merek seperti VW (Volkswagen), Renault dan berbagai brand di bawah bendera Stellantis menutup pabriknya. Mereka menutup aktivitas pabriknya di sana akibat agresi militer yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina.
Lebih dari itu, mereka juga menghentikan aktivitas ekspor ke negeri Beruang Merah tersebut terkait sanksi. Rusia mendapat sanksi dari negara-negara barat karena telah memulai perang.
Namun di balik banyaknya produsen otomotif yang memilih untuk memberikan sanksi terhadap Rusia, hal ini tidak dilakukan oleh China. GAC justru memperluas jaringannya di Rusia dengan menambah jumlah diler.
Dilansir Antara dari kantor berita Rusia TASS, GAC menambah dilernya di beberapa kota Rusia seperti Tver, Yekaterinburg, Tyumen, Rostov dan Moskow pada tahun ini. Disebutkan penjualan GAC di negara tersebut cenderung berkembang belakangan.
Pembukaan diler baru di kota-kota di atas, karena wilayah tersebut memiliki akses mobilitas yang luas dengan kota lain di sekitarnya. Sehingga dengan menambah diler GAC meyakini bisa menambah konsumen baru.
Tidak hanya diler, GAC juga menyiapkan jaringan purna jual di Rusia. Hal ini tentunya guna mendapatkan kepercayaan dari konsumen di Rusia.
Meskipun pabrikan mobil asal China tersebut mengumumkan untuk melebarkan sayap, namun tidak disebutkan jenis mobil yang akan dipasarkan di Rusia.
Berdasarkan laman resminya, GAC memiliki sejumlah produk unggulan seperti Sedan GA4, GA6 dan GA8. Lalu untuk jenis SUV terdapat GS3, GS4, GS5, GS6, GS7 dan GS8.
Lalu adapula mobil keluarga seperti GN6 dan GN8. GAC juga memiliki mobil listrik unggulan yakni GE3.
Perang Rusia – Ukraina memang menyedot perhatian dunia belakangan ini. Banyak korban tidak bersalah akibat peperangan sehingga merugikan banyak pihak.
China dikatakan sebagai pihak yang mendapat keuntungan dari perang Rusia – Ukraina. Karena hanya China yang tidak memberikan sanksi terhadap Rusia sehingga produk-produknya bisa masuk dengan leluasa.
Terlebih dikabarkan mata uang Rusia yakni Rubel saat ini tengah mengalami penurunan
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
15 November 2024, 17:21 WIB
13 November 2024, 07:00 WIB
20 September 2024, 19:00 WIB
01 Juli 2024, 16:00 WIB
01 Juli 2024, 11:00 WIB
Terkini
22 November 2024, 18:00 WIB
Suzuki Jimny 5 Pintu White Rhino Edition akhirnya meluncur di ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW 2024)
22 November 2024, 17:00 WIB
Mobil listrik Aletra L8 hadir di pameran GJAW 2024 mengisi segmen MPV, jadi salah satu pesaing baru BYD M6
22 November 2024, 16:16 WIB
BAIC BJ40 Plus dengan aksesoris lengkap hadir meramaikan ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW 2024)
22 November 2024, 15:37 WIB
Hadir perdana di pameran GJAW 2024, ini tampilan dua mobil listrik Zeekr yang bakal dipasarkan di RI
22 November 2024, 13:00 WIB
PPN 12 persen akan berlaku 2025, Honda Bali optimis bisa pertahankan penjualan berdasarkan 2 hal berikut
22 November 2024, 11:52 WIB
GJAW 2024 berlangsung di ICE BSD, Tangerang Selatan mulai 22 November-1 Desember 2024, diramaikan 80 peserta
22 November 2024, 11:00 WIB
HMID mengaku akan meluncurkan mobil listrik baru di Desember 2024, kemungkinan adalah Hyundai Kona N Line
22 November 2024, 10:00 WIB
Ganjil genap Puncak 22 November 2024 kembali diterapkan untuk mengatasi kepadatan di kawasan tersebut