Daftar 6 Kandidat PHEV Baru di Indonesia, Semua Dari Tiongkok
17 Juni 2025, 08:00 WIB
Pabrik BYD di Subang Jawa Barat akan mulai beroperasi pada akhir 2025 dan membutuhkan banyak tenaga kerja
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Pabrik BYD di Subang Smartpolitan, Jawa Barat akan segera rampung. Fasilitas tersebut dikabarkan siap memproduksi mobil listrik di akhir 2025.
Bersamaan manufaktur asal China satu ini memerlukan belasan ribu karyawan buat di tempatkan di sana.
“Butuh tenaga kerja hampir 18 ribu,” ungkap Luther Panjaitan, Head of PR & Government Relations di akun Instagram pribadinya, Jumat (21/03).
Luther menceritakan bahwa pabrik BYD di Subang akan membuka sejumlah lowongan pekerjaan. Seperti untuk posisi engineer dan elektronik.
Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat pun menyambut baik kehadiran fasilitas produk milik BYD. Sebab bisa menyerap banyak tenaga kerja.
Oleh sebab itu orang nomor satu di Bandung, Tasik dan lain-lain berniat menyiapkan masyarakatnya agar dapat bekerja di pabrik tersebut.
“Pada tahun ini pemerintah provinsi Jawa Barat harus menyiapkan 18 ribu untuk calon tenaga kerja di BYD, baik tenaga kerja terampil atau biasa,” ungkap Dedi dalam postingan yang sama.
Guna mewujudkan rencananya itu, Dedi langsung menginstruksikan Bupati Subang, Jawa Barat buat menyediakan belasan ribu calon karyawan di pabrik BYD.
Ia meminta agar para calon pekerja memiliki mental yang kuat, sehingga dapat memberikan kemampuan maksimal untuk produsen EV (Electric Vehicle) tersebut.
“Jangankan kerja di Subang, di Jepang dan Arab saja bagus masa di sini tidak, pokoknya Jawa Barat istimewa,” Dedi menuturkan.
Selain mengenai tenaga kerja, Dedi Mulyadi juga membahas berbagai persoalan untuk kesiapan operasional pabrik BYD.
“Kita baru saja rapat menyelesaikan masalah yang banyak. Seperti listrik, jaringan jalan serta akses pintu tol Senin kita bicara dengan Menteri PU,” tegas Gubernur Jawa Barat.
Sebagai informasi, pabrik BYD di Indonesia dijadwalkan bakal rampung tahun ini dan langsung memulai produksi.
Tak tanggung-tanggung, fasilitas tersebut rencananya akan menghabiskan dana sebesar USD 1 miliar atau setara Rp 16,2 triliun.
Nantinya bakal memiliki kapasitas produksi sampai 150.000 setahun. Besarnya angka tersebut diharapkan bisa dioptimalkan secara bertahap seiring dengan meningkatkan permintaan mobil listrik di Tanah Air.
Di sisi lain BYD akan memberikan beragam pengetahuan tentang industri mobil listrik. Mulai dari proses produksi kendaraan, pengembangan teknologi baterai hingga elektrifikasi.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
17 Juni 2025, 08:00 WIB
16 Juni 2025, 23:00 WIB
16 Juni 2025, 14:00 WIB
16 Juni 2025, 12:07 WIB
16 Juni 2025, 08:00 WIB
Terkini
18 Juni 2025, 14:00 WIB
KatadataOTO berkesempatan mencoba secara singkat SUV terbaru Jaecoo J8 di kondisi jalan normal dan offroad
18 Juni 2025, 13:36 WIB
Di Juni 2025 harga motor matic murah terpantau tidak banyak mengalami perubahan, hanya Burgman yang naik tipis
18 Juni 2025, 12:00 WIB
Range banderol Suzuki e Vitara mulai diungkap untuk pasar Eropa, Indonesia masih harus tunggu tahun depan
18 Juni 2025, 11:00 WIB
Mobil terbaru Chery yakni Tiggo Cross Hybrid diyakini kuat masuk Indonesia melalui perhelatan GIIAS 2025
18 Juni 2025, 10:00 WIB
Aion UT diperkirakan bakal masuk Indonesia setelah siluetnya muncul di situs resmi beberapa hari lalu
18 Juni 2025, 09:00 WIB
VinFast mengaku mau membawa satu mobil listrik baru lagi, kali ini diperuntukan buat pameran GIIAS 2025
18 Juni 2025, 08:00 WIB
Penjualan Honda HR-V RS Turbo akhirnya dihentikan karena harganya yang terlalu tinggi sehingga sepi peminat
18 Juni 2025, 07:00 WIB
1 juta kendaraan di DKI Jakarta belum bayar pajak tahunan sehingga dianggap merugikan pemerintah provinsi