Asa GJAW 2025 Tuk Dongkrak Penjualan Mobil Baru di Indonesia
13 November 2025, 09:00 WIB
Pabrik BYD di Subang Jawa Barat akan mulai beroperasi pada akhir 2025 dan membutuhkan banyak tenaga kerja
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Pabrik BYD di Subang Smartpolitan, Jawa Barat akan segera rampung. Fasilitas tersebut dikabarkan siap memproduksi mobil listrik di akhir 2025.
Bersamaan manufaktur asal China satu ini memerlukan belasan ribu karyawan buat di tempatkan di sana.
“Butuh tenaga kerja hampir 18 ribu,” ungkap Luther Panjaitan, Head of PR & Government Relations di akun Instagram pribadinya, Jumat (21/03).
Luther menceritakan bahwa pabrik BYD di Subang akan membuka sejumlah lowongan pekerjaan. Seperti untuk posisi engineer dan elektronik.
Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat pun menyambut baik kehadiran fasilitas produk milik BYD. Sebab bisa menyerap banyak tenaga kerja.
Oleh sebab itu orang nomor satu di Bandung, Tasik dan lain-lain berniat menyiapkan masyarakatnya agar dapat bekerja di pabrik tersebut.
“Pada tahun ini pemerintah provinsi Jawa Barat harus menyiapkan 18 ribu untuk calon tenaga kerja di BYD, baik tenaga kerja terampil atau biasa,” ungkap Dedi dalam postingan yang sama.
Guna mewujudkan rencananya itu, Dedi langsung menginstruksikan Bupati Subang, Jawa Barat buat menyediakan belasan ribu calon karyawan di pabrik BYD.
Ia meminta agar para calon pekerja memiliki mental yang kuat, sehingga dapat memberikan kemampuan maksimal untuk produsen EV (Electric Vehicle) tersebut.
“Jangankan kerja di Subang, di Jepang dan Arab saja bagus masa di sini tidak, pokoknya Jawa Barat istimewa,” Dedi menuturkan.
Selain mengenai tenaga kerja, Dedi Mulyadi juga membahas berbagai persoalan untuk kesiapan operasional pabrik BYD.
“Kita baru saja rapat menyelesaikan masalah yang banyak. Seperti listrik, jaringan jalan serta akses pintu tol Senin kita bicara dengan Menteri PU,” tegas Gubernur Jawa Barat.
Sebagai informasi, pabrik BYD di Indonesia dijadwalkan bakal rampung tahun ini dan langsung memulai produksi.
Tak tanggung-tanggung, fasilitas tersebut rencananya akan menghabiskan dana sebesar USD 1 miliar atau setara Rp 16,2 triliun.
Nantinya bakal memiliki kapasitas produksi sampai 150.000 setahun. Besarnya angka tersebut diharapkan bisa dioptimalkan secara bertahap seiring dengan meningkatkan permintaan mobil listrik di Tanah Air.
Di sisi lain BYD akan memberikan beragam pengetahuan tentang industri mobil listrik. Mulai dari proses produksi kendaraan, pengembangan teknologi baterai hingga elektrifikasi.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
13 November 2025, 09:00 WIB
12 November 2025, 19:00 WIB
12 November 2025, 13:00 WIB
11 November 2025, 17:00 WIB
10 November 2025, 18:00 WIB
Terkini
14 November 2025, 15:00 WIB
Setelah Ora 03, mobil listrik GWM Ora 07 yang debut ASEAN di Thailand tercatat di data wholesales Gaikindo
14 November 2025, 14:00 WIB
Ganjil genap Puncak kembali digelar hari ini dengan pengawasan ketat dari pihak kepolisian di berbagai titik
14 November 2025, 13:00 WIB
BYD Atto 1 paling banyak memberikan kontribusi, mendongkrak wholesales mobil listrik sepanjang Oktober 2025
14 November 2025, 12:00 WIB
Kepolisian bakal menggelar Operasi Zebra 2025 dengan beberapa pelanggaran yang menjadi fokus pada kali ini
14 November 2025, 11:00 WIB
GMA Indonesia kembali menelurkan inovasi terbarunya yakni JPA X Vision yang disematkan pada Yamaha Xmax
14 November 2025, 10:00 WIB
Pengamat menilai secara matematis target penjualan mobil 900 ribu unit tidak bisa tercapai tahun ini
14 November 2025, 09:00 WIB
Para pabrikan tidak boleh berharap banyak dengan penyelenggaraan GJAW 2025 buat menggairahkan pasar mobil baru
14 November 2025, 08:00 WIB
Penjualan truk Oktober 2025 berhasil mengalami pertumbuhan bila dibandingkan pencapaian di bulan lalu