10 Merek Mobil Terlaris April 2025, Penjualan BYD Mengilap
11 Mei 2025, 18:44 WIB
Di tengah gempuran mobil listrik China, Nissan menilai konsumen RI masih lebih cocok pakai mobil hybrid
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Pabrikan Jepang di Indonesia lebih gencar memboyong lini mobil hybrid ketimbang BEV (Battery Electric Vehicle). PT NMDI (Nissan Motor Distributor Indonesia) menyebutkan ada beberapa alasan konsumen RI cocok pakai HEV (Hybrid Electric Vehicle).
Meskipun begitu, pihak Nissan tidak menampik bahwa saat ini mulai banyak kehadiran mobil listrik asal China hadir menambah pilihan bagi konsumen.
“Kita mengumpulkan banyak informasi (dari konsumen dan pasar), perbedaan (mobil hybrid) dari model ICE (Internal Combustion Engine),” kata Asako Hoshino, Executive Vice President Nissan Motor di Jakarta Selatan, Jumat (6/12).
Menurut dia sekarang ekosistem kendaraan listrik di Indonesia masih belum cukup. Hal itu membuat pihak Nissan memutuskan untuk berinvestasi lebih besar di mobil bensin dan hybrid e-Power.
Asako menegaskan teknologi e-Power jadi solusi yang sesuai sebagai jembatan atau transisi sebelum beralih ke mobil listrik murni alias BEV.
“Setelah mencoba EV, pasti tidak akan lupa sama akselerasi dan Quiteness-nya. Tetapi karena infrastruktur dan hal-hal lain, tak mudah untuk memiliki BEV jadi e-Power sediakan sensasi berkendara EV tanpa perlu memikirkan charging,” tegas Asako.
Teknologi hybrid milik Nissan disebut dengan e-Power, di mana mesin bensin berfungsi sebagai generator untuk motor elektrik yang menggerakan roda. Jadi cukup berbeda dari kebanyakan mobil hybrid lain di tanah air.
Dikutip dari laman resmi Nissan, e-Power terdiir dari mesin silinder 1.200 cc, generator, inverter dan motor elektrik. Mesin ICE dan generator menghasilkan listrik lalu disimpan di baterai Lithium-Ion.
Setelah itu daya pada baterai disalurkan ke motor elektrik untuk memberikan daya, sehingga tidak butuh charging seperti mobil listrik pada umumnya.
Ada beberapa keunggulan ditawarkan lewat penggunaan e-Power. Misalnya suara mesin lebih halus dan baterai dapat diisi dengan mudah karena tersedia sistem regenerasi saat mobil deselerasi atau memperlambat kecepatan.
Kemudian adanya baterai dan motor elektrik menghasilkan tenaga listrik dapat membuat mobil dapat melakukan akselerasi lebih cepat dari kendaraan konvensional.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
11 Mei 2025, 18:44 WIB
11 Mei 2025, 12:00 WIB
11 Mei 2025, 10:00 WIB
09 Mei 2025, 22:30 WIB
09 Mei 2025, 21:00 WIB
Terkini
12 Mei 2025, 20:11 WIB
Diler terbaru Chery di Kranji, Bekasi Barat telah mengadopsi konsep baru yang berstandar internasional
12 Mei 2025, 17:34 WIB
Johann Zarco mengaku sangat senang dan tidak menyangka bisa memenangkan MotoGP Prancis 2025 di Le Mans
12 Mei 2025, 11:00 WIB
Jasa Marga ungkap terjadi kenaikan arus lalu lintas saat libur Waisak hingga terjadi kepadatan lalu lintas
12 Mei 2025, 09:00 WIB
BYD mendaftarkan desain model baru di RI, dari segi eksterior tampak identik dengan Denza D9 versi PHEV
12 Mei 2025, 07:48 WIB
Marc Marquez berhasil menjauh dari sang adik, yakni Alex di papan atas klasemen sementara MotoGP 2025
12 Mei 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta tidak berlaku selama libur dan cuti bersama hari raya waisak untuk mudahkan mobilitas warga
11 Mei 2025, 20:39 WIB
Tidak ada yang menduga kalau Johann Zarco berhasil membawa LCR Honda menjadi pemenang di MotoGP Prancis 2025
11 Mei 2025, 18:44 WIB
BYD masih mempertahankan posisinya dan catat kenaikan penjualan, berikut 10 merek mobil terlaris April 2025