Chery Belum Percaya Diri Bawa Sub Merek ke Indonesia
21 Oktober 2024, 21:00 WIB
Banyak mobil listrik murah berdatangan di Indonesia, KNKT sebut produsen tetap perlu perhatikan keselamatan
Oleh Serafina Ophelia
TRENOTO – Indonesia kedatangan banyak mobil listrik murah. Dengan banderol mulai dari Rp100 jutaan masyarakat sudah bisa memiliki kendaraan bertenaga listrik.
Walaupun berukuran kecil dan harganya lebih murah, Ahmad Wildan selaku Investigator Senior KNKT mengatakan bahwa potensi bahaya tetap selalu ada.
Dengan harga lebih mudah dijangkau masyarakat, bisa jadi mengorbankan faktor keselamatan.
Tidak sekadar fitur namun ada hal lain perlu jadi perhatian yaitu BMS (Battery Management System). Menurutnya teknologi tersebut merupakan keamanan utama di dalam baterai.
Untuk diketahui BMS pada mobil listrik adalah sistem elektronik dengan fungsi mengatur dan menjaga baterai dari kondisi-kondisi yang bisa merusak.
Masalah pada penyimpan daya dapat berimbas fatal karena menyebabkan kebakaran dan hampir mustahil dipadamkan. Di Indonesia maupun global bahkan belum ada alat pemadam khusus baterai.
“Terkait BMS ini, ada harga ada rupa. Ada BMS yang hanya bisa mendeteksi kemampuan satu boks, ada juga bisa mendeteksi setiap satu sel (baterai),” ungkap Wildan di Hotel Santika ICE BSD, Tangerang Selatan beberapa waktu lalu.
Teknologi BMS lengkap harusnya bisa menghentikan sistem secara otomatis saat ada masalah pada baterai sehingga kemungkinan malfungsi bisa dihindari.
Sayangnya pada jenis lainnya tidak bisa mendeteksi masalah sejak dini. Sehingga memiliki potensi mengalami kerusakan fatal.
“Dalam satu boks ada ratusan sel baterai. Satu alami malfungsi dia hanya bisa charge sampai 70 persen sementara sel lain sampai 100 persen, akhirnya baterai bisa menjadi panas dan menjalar ke mana-mana sehingga meledak,” jelas Wildan.
Pada akhirnya setiap APM (Agen Pemegang Merek) perlu menyediakan APAR mobil listrik, diatur pada PM (Peraturan Menteri) Nomor 74 Tahun 2021.
Perlu ada edukasi agar seluruh pihak memperhatikan kesesuaian APAR mobil listrik agar bisa digunakan saat terjadi hal-hal tidak diinginkan.
Pihak Kemenhub sendiri sekarang tengah mengkaji lebih lanjut terkait keselamatan penggunaan mobil listrik, mengingat populasinya sudah semakin bertumbuh di Indonesia.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
21 Oktober 2024, 21:00 WIB
21 Oktober 2024, 19:00 WIB
21 Oktober 2024, 17:07 WIB
21 Oktober 2024, 15:18 WIB
21 Oktober 2024, 11:03 WIB
Terkini
22 Oktober 2024, 10:00 WIB
Piaggio Indonesia resmi meluncurkan produk anyar buat konsumen di Indonesia, yakni Moto Guzzi Stelvio
22 Oktober 2024, 09:00 WIB
PT Chery Sales Indonesia enggan mengungkapkan kapan Jaecoo J7 bakal resmi dihadirkan di pasar Indonesia
22 Oktober 2024, 08:00 WIB
Menjadi menteri Prabowo di Kabinet Merah Putih, Cak Imin tercatat hanya memiliki satu motor serta mobil
22 Oktober 2024, 07:00 WIB
54.000 pelanggar lalu lintas terjaring Operasi Zebra Jaya 2024 yang pengawasannya kini semakin ketat
22 Oktober 2024, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 22 Oktober 2024 masih jadi andalan untuk atasi kemacetan yang selama ini terjadi
22 Oktober 2024, 06:00 WIB
Ada dua tempat SIM keliling Bandung beroperasi, bisa disambangi setiap hari kerja mulai pukul 09:00 WIB
22 Oktober 2024, 06:00 WIB
Demi memudahkan masyarakat, Polda Metro Jaya menyediakan lima lokasi SIM Keliling Jakarta pada hari ini
21 Oktober 2024, 22:00 WIB
Penjualan mobil di Asia Tenggara Agustus 2024 penuh tekanan karena penurunan pasar di Thailand dan Indonesia