Deretan Penyebab Masyarakat Masih Ragu Membeli Mobil Listrik
01 Juli 2025, 23:30 WIB
Banyak mobil listrik murah berdatangan di Indonesia, KNKT sebut produsen tetap perlu perhatikan keselamatan
Oleh Serafina Ophelia
TRENOTO – Indonesia kedatangan banyak mobil listrik murah. Dengan banderol mulai dari Rp100 jutaan masyarakat sudah bisa memiliki kendaraan bertenaga listrik.
Walaupun berukuran kecil dan harganya lebih murah, Ahmad Wildan selaku Investigator Senior KNKT mengatakan bahwa potensi bahaya tetap selalu ada.
Dengan harga lebih mudah dijangkau masyarakat, bisa jadi mengorbankan faktor keselamatan.
Tidak sekadar fitur namun ada hal lain perlu jadi perhatian yaitu BMS (Battery Management System). Menurutnya teknologi tersebut merupakan keamanan utama di dalam baterai.
Untuk diketahui BMS pada mobil listrik adalah sistem elektronik dengan fungsi mengatur dan menjaga baterai dari kondisi-kondisi yang bisa merusak.
Masalah pada penyimpan daya dapat berimbas fatal karena menyebabkan kebakaran dan hampir mustahil dipadamkan. Di Indonesia maupun global bahkan belum ada alat pemadam khusus baterai.
“Terkait BMS ini, ada harga ada rupa. Ada BMS yang hanya bisa mendeteksi kemampuan satu boks, ada juga bisa mendeteksi setiap satu sel (baterai),” ungkap Wildan di Hotel Santika ICE BSD, Tangerang Selatan beberapa waktu lalu.
Teknologi BMS lengkap harusnya bisa menghentikan sistem secara otomatis saat ada masalah pada baterai sehingga kemungkinan malfungsi bisa dihindari.
Sayangnya pada jenis lainnya tidak bisa mendeteksi masalah sejak dini. Sehingga memiliki potensi mengalami kerusakan fatal.
“Dalam satu boks ada ratusan sel baterai. Satu alami malfungsi dia hanya bisa charge sampai 70 persen sementara sel lain sampai 100 persen, akhirnya baterai bisa menjadi panas dan menjalar ke mana-mana sehingga meledak,” jelas Wildan.
Pada akhirnya setiap APM (Agen Pemegang Merek) perlu menyediakan APAR mobil listrik, diatur pada PM (Peraturan Menteri) Nomor 74 Tahun 2021.
Perlu ada edukasi agar seluruh pihak memperhatikan kesesuaian APAR mobil listrik agar bisa digunakan saat terjadi hal-hal tidak diinginkan.
Pihak Kemenhub sendiri sekarang tengah mengkaji lebih lanjut terkait keselamatan penggunaan mobil listrik, mengingat populasinya sudah semakin bertumbuh di Indonesia.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
01 Juli 2025, 23:30 WIB
01 Juli 2025, 22:08 WIB
01 Juli 2025, 15:18 WIB
01 Juli 2025, 08:00 WIB
30 Juni 2025, 16:23 WIB
Terkini
02 Juli 2025, 06:00 WIB
Ada lima lokasi SIM keliling Jakarta yang beroperasi seperti biasa hari ini, berikut informasi lengkapnya
02 Juli 2025, 06:00 WIB
Pembatasan ganjil genap Jakarta kembali diterapkan meski ada aksi unjuk rasa para pengemudi truk di Ibu Kota
01 Juli 2025, 23:35 WIB
Polisi akhirnya ungkap kronologi seorang anak mendadak keluar dari bus yang sedang melaju di jalan tol
01 Juli 2025, 23:30 WIB
Belum bisa saingi kendaraan konvensional, Populix ungkap alasan masyarakat ragu beralih ke mobil listrik
01 Juli 2025, 23:13 WIB
Dorna Sport memberi peringatan kepada Jorge Martin untuk menghormati kontrak yang sudah ada dengan Aprilia
01 Juli 2025, 22:08 WIB
Gugatan BMW yang diajukan untuk BYD ke pengadilan pada Februari 2025 telah ditolak, berikut alasannya
01 Juli 2025, 21:25 WIB
Menurut Jaecoo perang harga mobil Cina wajar dilakukan, asal tetap memberikan value lebih kepada para konsumen
01 Juli 2025, 20:08 WIB
MotoGP Malaysia 2025 menargetkan bisa menarik 13 ribu penonton asal Indonesia atau dari tahun sebelumnya