Jadilah Salah Satu dari 1.000 Konsumen Pertama Wuling Cloud EV
04 Mei 2024, 19:53 WIB
Banyak mobil listrik murah berdatangan di Indonesia, KNKT sebut produsen tetap perlu perhatikan keselamatan
Oleh Serafina Ophelia
TRENOTO – Indonesia kedatangan banyak mobil listrik murah. Dengan banderol mulai dari Rp100 jutaan masyarakat sudah bisa memiliki kendaraan bertenaga listrik.
Walaupun berukuran kecil dan harganya lebih murah, Ahmad Wildan selaku Investigator Senior KNKT mengatakan bahwa potensi bahaya tetap selalu ada.
Dengan harga lebih mudah dijangkau masyarakat, bisa jadi mengorbankan faktor keselamatan.
Tidak sekadar fitur namun ada hal lain perlu jadi perhatian yaitu BMS (Battery Management System). Menurutnya teknologi tersebut merupakan keamanan utama di dalam baterai.
Untuk diketahui BMS pada mobil listrik adalah sistem elektronik dengan fungsi mengatur dan menjaga baterai dari kondisi-kondisi yang bisa merusak.
Masalah pada penyimpan daya dapat berimbas fatal karena menyebabkan kebakaran dan hampir mustahil dipadamkan. Di Indonesia maupun global bahkan belum ada alat pemadam khusus baterai.
“Terkait BMS ini, ada harga ada rupa. Ada BMS yang hanya bisa mendeteksi kemampuan satu boks, ada juga bisa mendeteksi setiap satu sel (baterai),” ungkap Wildan di Hotel Santika ICE BSD, Tangerang Selatan beberapa waktu lalu.
Teknologi BMS lengkap harusnya bisa menghentikan sistem secara otomatis saat ada masalah pada baterai sehingga kemungkinan malfungsi bisa dihindari.
Sayangnya pada jenis lainnya tidak bisa mendeteksi masalah sejak dini. Sehingga memiliki potensi mengalami kerusakan fatal.
“Dalam satu boks ada ratusan sel baterai. Satu alami malfungsi dia hanya bisa charge sampai 70 persen sementara sel lain sampai 100 persen, akhirnya baterai bisa menjadi panas dan menjalar ke mana-mana sehingga meledak,” jelas Wildan.
Pada akhirnya setiap APM (Agen Pemegang Merek) perlu menyediakan APAR mobil listrik, diatur pada PM (Peraturan Menteri) Nomor 74 Tahun 2021.
Perlu ada edukasi agar seluruh pihak memperhatikan kesesuaian APAR mobil listrik agar bisa digunakan saat terjadi hal-hal tidak diinginkan.
Pihak Kemenhub sendiri sekarang tengah mengkaji lebih lanjut terkait keselamatan penggunaan mobil listrik, mengingat populasinya sudah semakin bertumbuh di Indonesia.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
04 Mei 2024, 19:53 WIB
04 Mei 2024, 18:38 WIB
04 Mei 2024, 18:06 WIB
04 Mei 2024, 10:02 WIB
03 Mei 2024, 20:00 WIB
Terkini
04 Mei 2024, 19:53 WIB
Bagi pengunjung PEVS 2024 terdapat beragam program menarik buat pemesanan mobil listrik Wuling Cloud EV
04 Mei 2024, 18:49 WIB
PEVS 2024 resmi ditutup hari ini, menurut Daswar Marpaung pihaknya yakin bisa melampaui target transaksi
04 Mei 2024, 18:38 WIB
Tidak sejalan dengan rencana pemerintah terkait insentif mobil hybrid, Ketua Umum Periklindo sebut bukan EV
04 Mei 2024, 18:06 WIB
Tidak sembarangan, insentif impor mobil listrik berlaku untuk merek yang komitmen buat produksi lokal
04 Mei 2024, 12:00 WIB
Korlantas uji coba kirim surat tilang lewat WhatsApp agar memudahkan masyarakat mengetahui pelanggarannya
04 Mei 2024, 11:00 WIB
Penjualan motor Honda secara kredit di kuartal I 2024 alami kenaikan tipis dibanding perolehan tahun lalu
04 Mei 2024, 10:02 WIB
Dikatakan salah satu alasan Wuling Cloud EV dipasarkan dalam satu varian karena sesuai kebutuhan konsumen
04 Mei 2024, 09:58 WIB
Presiden Jokowi menyebut para menterinya masih membahas aturan mengenai subsidi mobil hybrid buat masyarakat