Menakar Harga Honda Stepwgn di Indonesia, Mulai Rp 600 Jutaan

PT HPM mulai lakukan survey ke konsumen di GIIAS 2024, harga Honda Stepwgn berpotensi mulai Rp 600 jutaan

Menakar Harga Honda Stepwgn di Indonesia, Mulai Rp 600 Jutaan

KatadataOTO – Meski telah mengonfirmasi akan meluncurkan mobil listrik e:N1 lebih dulu, nampaknya Honda Stepwgn yang dibawa PT HPM (Honda Prospect Motor) lebih menarik perhatian pengunjung di GIIAS 2024.

Ternyata pihak Honda juga sudah mulai melakukan survey ketertarikan konsumen terhadap MPV (Multi Purpose Vehicle) berteknologi hybrid itu selama pameran. Hasilnya, dari total 1.000 responden 98 persen menyatakan tertarik untuk membeli Stepwgn.

Beberapa bahkan diklaim sudah meminta pihak Honda agar bisa mendapatkan informasi lebih dulu apabila PT HPM memutuskan buat meluncurkan model tersebut di pasar Indonesia nanti.

Survey juga dilakukan guna melihat kisaran harga diminati oleh calon konsumen di GIIAS 2024. Angka yang disebut adalah kisaran Rp 650 jutaan sampai Rp 700 jutaan ke atas.

Honda Stepwgn
Photo : Istimewa

“Ada range ya, yang Rp 700 jutaan ke atas ada sekitar delapan persen. Rp 650 juta-Rp 699 jutaan itu 40 persenan, di bawah itu sekitar 24 persen,” ucap Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT HPM di ICE BSD, Kamis (25/7).

Ketika ditanya soal kisaran harga Honda Stepwgn di Indonesia nanti, ia mengatakan Honda bakal mengusahakan agar bisa ada di kisaran Rp 600 jutaan ke atas.

“Sekali lagi tergantung kondisi. Perpajakan kan kita tidak tahu nanti bagaimana, nilai tukar rupiah, kondisi ekonomi dan perkembangan otomotif,” tegas dia.

Melihat tingginya animo pengunjung di GIIAS 2024 Billy mengungkapkan pihaknya berharap Honda Stepwgn bisa segera meluncur untuk konsumen Tanah Air di 2025, berbarengan sama mobil listrik e:N1.

Bicara spesifikasi ia menegaskan tidak akan ada Spec-Down yang mungkin dilakukan pabrikan guna menekan harga. 

Honda ungkap tiga faktor konsumen ragu beralih ke mobil listrik
Photo : KatadataOTO

“Spesifikasi bisa dilihat sendiri, e:HEV (teknologi hybrid) sudah pasti. Honda Sensing (ada) kelihatan dari kameranya, ADAS juga,” ungkap Billy.

Sebagai gambaran mobil hybrid milik Honda seperti Accord dilego Rp 959 jutaan, sementara CR-V hybrid di Rp 814 jutaan. Kedua model masih berstatus CBU (Completely Built Up) atau diimpor utuh dari Jepang.

Belum ada rencana lebih lanjut terkait perakitan lokal terkhusus buat Stepwgn. Mengingat MPV itu masih dalam tahap perkenalan di RI.


Terkini

news
Auksi

Auksi Tingkatkan Layanan Demi Kenyamanan Pelanggan

Auksi melakukan pengembangan layanan dan lokasi lelang baru untuk menjawab kebutuhan para pelanggan setia

mobil
Mobil Listrik Xiaomi YU7

Mobil Listrik Xiaomi YU7 Baru Akan Diekspor 2027, Ini Alasannya

Xiaomi berminat mengekspor mobil listrik ke pasar global, tetapi masih ada satu penghambat yang dihadapi

news
Dugaan Penyebab Kecelakaan yang Tewaskan Diogo Jota di Spanyol

Dugaan Penyebab Kecelakaan yang Tewaskan Diogo Jota di Spanyol

Lamborghini yang dikendaraan Diogo Jota bersama sang adik terbakar saat kecelakaan di jalan tol A52, Spanyol

news
Persimpangan jalan

Dishub DKI Siapkan Teknologi Senilai Rp 120 Miliar Buat Atasi Macet

Dishub DKI menyiapkan teknologi senilai Rp 120 miliar untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang ada di Ibu Kota

mobil
Merek Jepang Diajak Ikut Manfaatkan Insentif Impor Mobil Listrik

Merek Jepang Diajak Ikut Manfaatkan Insentif Impor Mobil Listrik

Pemerintah terbuka jika merek Jepang mau ikut program insentif impor mobil listrik seperti yang dinikmati BYD

motor
Subsidi Motor Listrik Diharapkan Benar Diberikan di Agustus 2025

Subsidi Motor Listrik Diharapkan Benar Diberikan di Agustus 2025

Aismoli berharap rencana pemberian subsidi motor listrik pada bulan depan bukan sekadar harapan palsu

news
SIM Keliling Jakarta

Lokasi SIM Keliling Jakarta Hari Ini 4 Juli Jelang Akhir Pekan

Mendekati akhir pekan, SIM keliling Jakarta masih beroperasi sebagai fasilitas alternatif perpanjangan SIM

news
Ganjil genap Jakarta

Ganjil Genap Jakarta 4 Juli 2025, Ketat Sambut Libur Akhir Pekan

Ganjil genap Jakarta 4 Juli 2025 kembali diterapkan guna menghindari terjadinya kemacetan khususnya di jam sibuk