Ekonom Yakin Penjualan Mobil Baru di 2025 Pulih ke 1 Juta Unit
08 Desember 2024, 17:00 WIB
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk menggairahkan penjualan mobil baru di 2025 nanti
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Presiden Prabowo Subianto dan para menteri telah memutuskan tetap menjalankan kenaikan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) 12 persen. Hal tersebut dilakukan pada Januari 2025.
Namun untuk sektor otomotif, aturan satu ini hanya berlaku buat mobil-mobil mewah. Akan tetapi dianggap tetap sedikit memberatkan para pabrikan serta konsumen.
Sebab pemerintah juga bakal menerapkan opsen PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) serta BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor). Masing-masing dipatok dengan besaran 66 persen.
Tentu hal ini bakal berdampak pada pasar kendaraan roda empat di Tanah Air. Seperti membuat harga mobil baru bisa melambung cukup tinggi.
Jika begitu maka daya beli masyarakat akan terganggu. Lalu berimbas pada angka penjualan mobil baru di Indonesia tahun depan.
Bisa tidak mencapai target yang telah ditentukan oleh Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), yakni satu juta unit di 2025.
Hal tersebut memancing sejumlah pihak bersuara. Menurut mereka ada beberapa hal dapat dilakukan demi menggairahkan pasar.
“Dari sisi demand tentunya berupaya untuk meningkatkan daya beli masyarakat dengan cara mengontrol inflasi, melakukan kebijakan moneter dan fiskal,” ungkap Eko Harjanto, Asisten Deputi Pengembangan Industri Kemenko Perekonomian di Jakarta beberapa waktu lalu.
Kemudian pemerintah juga harus mampu membawa beberapa investasi ke Tanah Air. Sehingga akan menyerap banyak tenaga kerja.
Lalu memberikan multiplier efek bagi perekonomian di dalam negeri, dengan begitu daya beli masyarakat dapat kembali tumbuh.
Selanjutnya menurut Eko, masih ada yang harus dilakukan Presiden Prabowo bersama para menteri, seperti upaya pemulihan dari sisi produsen atau pabrikan.
“Ini tidak kalah penting, tentunya mendorong diversifikasi produk. Kemudian fasilitasi ekspor dan pengurangan beban pajak produsen,” lanjut Eko.
Terakhir Eko menyarankan mengadakan kampanye penggunaan kendaran-kendaraan yang dibuat di Indonesia. Jadi meningkatkan preferensi konsumen terhadap produk dalam negeri.
“Bisa dengan cara mendorong program Bangga Buatan Indonesia atau belanja di Tanah Air saja,” Eko menegaskan.
Jika semua telah dilakukan, Eko percaya diri penjualan mobil baru bisa segera bangkit meski ada batu sandungan besar di 2025.
Seperti penerapan PPN 12 persen sampai opsen PKB maupun BBNKB untuk pembelian kendaraan roda empat anyar di tahun depan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
08 Desember 2024, 17:00 WIB
07 Desember 2024, 19:00 WIB
06 Desember 2024, 23:00 WIB
06 Desember 2024, 13:00 WIB
06 Desember 2024, 08:00 WIB
Terkini
09 Desember 2024, 08:00 WIB
Masih diminati oleh para konsumen tanah air, Nissan X-Trail e-Power dipersiapkan masuk pasar Indonesia
09 Desember 2024, 07:00 WIB
Toyota terapkan sistem produksi mobil untuk kembangkan UMKM Indonesia agar bisa berkembang di pasar global
09 Desember 2024, 06:00 WIB
SIM Keliling Jakarta hari ini mulai beroperasi sejak pukul 08.00 WIB, namun masyarakat bisa datang lebih pagi
09 Desember 2024, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 9 Desember 2024 akan digelar di sejumlah ruas jalan utama untuk hindari kepadatan
09 Desember 2024, 06:00 WIB
Fasilitas SIM keliling Bandung dapat memudahkan pemohon melakukan perpanjangan masa berlaku SIM A dan C
08 Desember 2024, 19:00 WIB
Hadir di Malaysia lebih dulu pada 2025, Zeekr 7X dapat menjadi rival baru mobil listrik Hyundai Ioniq 5
08 Desember 2024, 17:00 WIB
Cyrillus Harinowo mengaku percaya diri penjualan mobil baru di 2025 bisa pulih dan mendekati satu juta unit
08 Desember 2024, 11:12 WIB
Ada banyak pilihan Toyota Avanza bekas dengan harga kurang dari Rp 150 juta buat libur di akhir tahun