Penjualan BYD Lampaui Toyota di Awal 2025, Selisih Ribuan Unit
16 Mei 2025, 15:00 WIB
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk menggairahkan penjualan mobil baru di 2025 nanti
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Presiden Prabowo Subianto dan para menteri telah memutuskan tetap menjalankan kenaikan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) 12 persen. Hal tersebut dilakukan pada Januari 2025.
Namun untuk sektor otomotif, aturan satu ini hanya berlaku buat mobil-mobil mewah. Akan tetapi dianggap tetap sedikit memberatkan para pabrikan serta konsumen.
Sebab pemerintah juga bakal menerapkan opsen PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) serta BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor). Masing-masing dipatok dengan besaran 66 persen.
Tentu hal ini bakal berdampak pada pasar kendaraan roda empat di Tanah Air. Seperti membuat harga mobil baru bisa melambung cukup tinggi.
Jika begitu maka daya beli masyarakat akan terganggu. Lalu berimbas pada angka penjualan mobil baru di Indonesia tahun depan.
Bisa tidak mencapai target yang telah ditentukan oleh Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), yakni satu juta unit di 2025.
Hal tersebut memancing sejumlah pihak bersuara. Menurut mereka ada beberapa hal dapat dilakukan demi menggairahkan pasar.
“Dari sisi demand tentunya berupaya untuk meningkatkan daya beli masyarakat dengan cara mengontrol inflasi, melakukan kebijakan moneter dan fiskal,” ungkap Eko Harjanto, Asisten Deputi Pengembangan Industri Kemenko Perekonomian di Jakarta beberapa waktu lalu.
Kemudian pemerintah juga harus mampu membawa beberapa investasi ke Tanah Air. Sehingga akan menyerap banyak tenaga kerja.
Lalu memberikan multiplier efek bagi perekonomian di dalam negeri, dengan begitu daya beli masyarakat dapat kembali tumbuh.
Selanjutnya menurut Eko, masih ada yang harus dilakukan Presiden Prabowo bersama para menteri, seperti upaya pemulihan dari sisi produsen atau pabrikan.
“Ini tidak kalah penting, tentunya mendorong diversifikasi produk. Kemudian fasilitasi ekspor dan pengurangan beban pajak produsen,” lanjut Eko.
Terakhir Eko menyarankan mengadakan kampanye penggunaan kendaran-kendaraan yang dibuat di Indonesia. Jadi meningkatkan preferensi konsumen terhadap produk dalam negeri.
“Bisa dengan cara mendorong program Bangga Buatan Indonesia atau belanja di Tanah Air saja,” Eko menegaskan.
Jika semua telah dilakukan, Eko percaya diri penjualan mobil baru bisa segera bangkit meski ada batu sandungan besar di 2025.
Seperti penerapan PPN 12 persen sampai opsen PKB maupun BBNKB untuk pembelian kendaraan roda empat anyar di tahun depan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
16 Mei 2025, 15:00 WIB
15 Mei 2025, 11:00 WIB
14 Mei 2025, 10:00 WIB
14 Mei 2025, 09:00 WIB
14 Mei 2025, 07:00 WIB
Terkini
16 Mei 2025, 18:00 WIB
Toyota bZ4X Touring atau bZ Woodland punya dimensi sedikit lebih panjang dan tampilannya semakin sporti
16 Mei 2025, 17:37 WIB
Berbagai merek premium termasuk Porsche menghadapi tantangan berat di era elektrifikasi, hadapi produk Cina
16 Mei 2025, 16:00 WIB
Pabrik CATL di Indonesia diharapkan bisa beroperasi mulai Maret 2026 dengan konsumendari berbagai negara
16 Mei 2025, 15:00 WIB
Penjualan BYD lampaui Toyota di Singapura dengan selisih hingga ribuan unit pada periode Januari hingga April 2025
16 Mei 2025, 14:00 WIB
Ganjil genap Puncak kembali digelar dan masyarakat diminta untuk mengatur ulang jadwal perjalanannya
16 Mei 2025, 13:00 WIB
Trackday jadi sarana aman memacu adrenalin di sirkuit balap, instruktur Ducati berikan sejumlah tips
16 Mei 2025, 12:00 WIB
Gigi Dall’Igna memuji aksi Marc Marquez pada MotoGP Prancis 2025 yang tidak mau mengambil banyak risiko
16 Mei 2025, 11:00 WIB
CSI memastikan kalau Chery Tiggo 8 CSH sudah tersedia untuk dibeli dan akan langsung dikirim ke rumah konsumen