Jaecoo J8 SHS Ardis Resmi Dijual dengan Harga Rp 818 juta
29 September 2025, 19:00 WIB
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk menggairahkan penjualan mobil baru di 2025 nanti
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Presiden Prabowo Subianto dan para menteri telah memutuskan tetap menjalankan kenaikan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) 12 persen. Hal tersebut dilakukan pada Januari 2025.
Namun untuk sektor otomotif, aturan satu ini hanya berlaku buat mobil-mobil mewah. Akan tetapi dianggap tetap sedikit memberatkan para pabrikan serta konsumen.
Sebab pemerintah juga bakal menerapkan opsen PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) serta BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor). Masing-masing dipatok dengan besaran 66 persen.
Tentu hal ini bakal berdampak pada pasar kendaraan roda empat di Tanah Air. Seperti membuat harga mobil baru bisa melambung cukup tinggi.
Jika begitu maka daya beli masyarakat akan terganggu. Lalu berimbas pada angka penjualan mobil baru di Indonesia tahun depan.
Bisa tidak mencapai target yang telah ditentukan oleh Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), yakni satu juta unit di 2025.
Hal tersebut memancing sejumlah pihak bersuara. Menurut mereka ada beberapa hal dapat dilakukan demi menggairahkan pasar.
“Dari sisi demand tentunya berupaya untuk meningkatkan daya beli masyarakat dengan cara mengontrol inflasi, melakukan kebijakan moneter dan fiskal,” ungkap Eko Harjanto, Asisten Deputi Pengembangan Industri Kemenko Perekonomian di Jakarta beberapa waktu lalu.
Kemudian pemerintah juga harus mampu membawa beberapa investasi ke Tanah Air. Sehingga akan menyerap banyak tenaga kerja.
Lalu memberikan multiplier efek bagi perekonomian di dalam negeri, dengan begitu daya beli masyarakat dapat kembali tumbuh.
Selanjutnya menurut Eko, masih ada yang harus dilakukan Presiden Prabowo bersama para menteri, seperti upaya pemulihan dari sisi produsen atau pabrikan.
“Ini tidak kalah penting, tentunya mendorong diversifikasi produk. Kemudian fasilitasi ekspor dan pengurangan beban pajak produsen,” lanjut Eko.
Terakhir Eko menyarankan mengadakan kampanye penggunaan kendaran-kendaraan yang dibuat di Indonesia. Jadi meningkatkan preferensi konsumen terhadap produk dalam negeri.
“Bisa dengan cara mendorong program Bangga Buatan Indonesia atau belanja di Tanah Air saja,” Eko menegaskan.
Jika semua telah dilakukan, Eko percaya diri penjualan mobil baru bisa segera bangkit meski ada batu sandungan besar di 2025.
Seperti penerapan PPN 12 persen sampai opsen PKB maupun BBNKB untuk pembelian kendaraan roda empat anyar di tahun depan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
29 September 2025, 19:00 WIB
26 September 2025, 18:00 WIB
24 September 2025, 21:00 WIB
22 September 2025, 12:00 WIB
19 September 2025, 15:31 WIB
Terkini
02 Oktober 2025, 07:00 WIB
Vivo dan BP batal beli BBM dari Pertamina karena adanya kandungan etanol pada base feul BBM yang ditawarkan
02 Oktober 2025, 06:00 WIB
Ada persyaratan dokumen yang perlu disiapkan oleh pemohon jika ingin memanfaatkan SIM keliling Jakarta
02 Oktober 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 2 Oktober 2025 bakal diawasi ketat menggunakan kamera ETLE di berbagai lokasi utama
02 Oktober 2025, 06:00 WIB
Pasar Modern Batununggal menjadi salah satu lokasi SIM keliling Bandung yang beroperasi untuk melayani warga
01 Oktober 2025, 22:00 WIB
Misi besar Marc Marquez dalam mematahkan kutukan ketika berlaga di MotoGP Mandalika 2025 di akhir pekan nanti
01 Oktober 2025, 21:30 WIB
Ratusan teknisi adu mekanik di Chery Technician Skill Contest 2025 yang diselenggaran untuk tingkatkan kualitas
01 Oktober 2025, 21:00 WIB
Asisten Darurat hadir untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna kendaraan yang tengah road trip
01 Oktober 2025, 20:00 WIB
Pembasmian kendaraan ODOL butuh proses, pemerintah bersama pemangku jalin kerja sama memperketat pengawasan