Hyundai Produksi 120.000 Sel Baterai Per Hari, Sasar Pasar Ekspor
14 Mei 2025, 22:30 WIB
Laba penjualan Hyundai global 2023 naik tetapi mereka akan menghadapi banyak tantangan baru di tahun ini
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Laba penjualan Hyundai global 2023 naik signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini disokong oleh tingginya popularitas atas model-model premium mereka yang diterima positif oleh masyarakat.
Dalam laporan yang disampaikan, Hyundai berhasil membukukan keuntungan sebesar 12.27 triliun won atau setara Rp145.5 triliun. Penjualan kendaraan juga meningkat sebesar 7 persen dibandingkan 2022 menjadi 4.2 jutaan unit.
Namun 2024 diperkirakan akan menjadi tahun yang sulit bagi perusahaan asal Korea Selatan tersebut. Pasalnya ada ketidakpastikan ekonomi hingga tingginga inflasi di sejumlah negara.
“Kondisi bisnis Hyundai Motor di 2024 sangat sulit diprediksi karena banyaknya ketidakpastian ekonomi pada negara-negara berkembang dan penurunan di negara maju,” ungkap Hyundai dalam keterangannya.
Bahkan pada Desember 2023 Hyundai sudah menelan kerugian sebesar 287 miliar won atau setara 3.3 triliun. Hal ini disebabkan karena mereka harus menutup pabrik di Rusia setelah berhenti beroperasi sejak Maret 2022.
Pada 2024 Hyundai juga melihat adanya tantangan besar di segmen mobil listrik. Meski mereka yakin bisa meningkatkan penjualan sebesar 12 persen atau sekitar 300.000 unit tetapi itu dirasa lebih lambat dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Pasar mobil listrik jelas sudah mengalami perlambatan. Hyundai pasti akan menemui beragam tantangan sehingga penjualan bisa naik atau turun tapi kami tetap melanjutkannya,” ungkap Zayong Koo, Senior Vice President Hyundai.
Sebelumnya diberitakan bahwa total penjualan Hyundai dan Kia berhasil mencapai 7.3 juta unit 2023 atau naik 6.6 persen dibanding tahun lalu. Jumlah itu 3 persen di bawah target mereka yang mencapai 7.52 juta unit.
Pada 2024 Hyundai optimis bisa menjual sedikitnya 4.24 juta unit yang 704.000 unit diantaranya berasal dari Korea Selatan. Sementara sisanya akan didukung permintaan dari negara lain termasuk Indonesia.
Hyundai pun berencana untuk mengoptimalkan kembali penjualan kendaraan listriknya dan mengambil keuntungan dari sana. Penguatan infrastruktur produksi Electric Vehicle juga terus ditingkatkan agar bisa beradaptasi terhadap perubahan pasar serta menyiapkan berbagai risiko
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 Mei 2025, 22:30 WIB
11 Mei 2025, 08:00 WIB
09 Mei 2025, 22:30 WIB
09 Mei 2025, 19:29 WIB
09 Mei 2025, 16:00 WIB
Terkini
15 Mei 2025, 09:00 WIB
Meski tak mengekspor kendaraan ke AS, Toyota sebut tarif impor AS-Cina tetap berdampak ke industri otomotif RI
15 Mei 2025, 08:00 WIB
Daihatsu Sigra masih mendominasi lima mobil LCGC paling laris sepanjang April 2025, bahkan unggul dari Brio
15 Mei 2025, 07:00 WIB
Persyaratan pembuatan dan perpanjangan SIM di Mei 2025 masih cukup ketat sehingga pemohon harus hati-hati
15 Mei 2025, 06:00 WIB
SIM Keliling Bandung hadir hari ini dari dua tempat berbeda, agar lebih mudah ditemukan para pengendara
15 Mei 2025, 06:00 WIB
Masih berlaku dispensasi dengan syarat, manfaatkan fasilitas SIM keliling Jakarta yang tersebar di lima lokasi
15 Mei 2025, 06:00 WIB
Pemerintah DKI menggelar rekayasa lalu lintas berupa ganjil genap Jakarta untuk mengatasi kemacetan lalu linta
14 Mei 2025, 22:30 WIB
Hyundai produksi 120.000 sel baterai per hari dan bisa memenuhi kebutuhan pasar lokal dan internasional
14 Mei 2025, 22:00 WIB
Para konsumen yang memesan Aion V wajib bersabar, sebab pengiriman mobil listrik ini mengalami keterlambatan