Mobil Fajar Widyadharma Mantan Kapolres Ngada, Pernah Punya CR-V
16 Maret 2025, 15:40 WIB
Nawawi menuturkan banyak LHKPN yang ditemukan KPK asal-asalan diisinya serta tidak jujur dalam pembuatan
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara) tengah menjadi sorotan. Sebab banyak pejabat yang dinilai asal-asalan dalam mengisinya.
Seperti harga mobil dicantumkan oleh mereka disebut tidak benar. Jumlahnya sangat jauh dari banderol asli di pasaran.
“Pengisian LHKPN kadang banyak amburadul, ada Toyota Fortuner dicantumkan seharga Rp 6 juta,” ujar Nawawi Pomolangi, Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) sementara di akun YouTube MA (Mahkamah Agung) pada Rabu (11/12).
Nawawi pun langsung menanyakan apakah jumlah tersebut benar. Sebab LHKPN dinilai cukup penting bagi para pejabat negara.
Sehingga harus diisi dengan benar dan serius. Menurut dia LHKPN merupakan bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat di Tanah Air.
Apalagi dia menceritakan bahwa KPK sudah sering menemukan kasus seperti ini. Terendus ada ketidak jujuran dalam pengisian.
“Itu LHKPN begitu berbeda apa yang dicantumkan dan kami temukan. Jungkir balik faktanya serta ada ratusan bahkan lebih,” lanjut Nawawi.
Ketua KPK tersebut menuturkan, kalau mereka sering melakukan survei kepada pelapor LHKPN jika ada atau terendus hal mencurigakan.
“Lebih dari seperdua pimpinan Mahkamah Agung yang disinyalir memang pengisiannya itu tidak didasarkan pada fakta yang benar,” tegas dia.
Ia menjelaskan bahwa LHKPN menjadi bentuk instrumen pencegahan korupsi di Indonesia. Sebab belakangan banyak pejabat terjerat kasus tersebut.
Oleh sebab itu dia meminta pemerintah memberi perhatian lebih terhadap kasus ini. Sehingga ke depan bisa diminimalisir lagi.
“Kita ada tiga case yang kami ajukan lahir dari soal LHKPN. Kebetulan mengenai flexing dan lain sebagainya, kami lakukan pemeriksaan pada kasus Rafael Alun juga Eko Darmanto,” pungkas Nawawi.
Sebagai informasi, para pejabat negara wajib melaporkan harta kekayaan setiap tahun. Di dalam terdiri dari sejumlah instrumen.
Seperti rumah dan bangunan, surat berharga, harta bergerak lain, alat transportasi juga mesin sampai ke hutang dimiliki harus dicantumkan.
Memang jika dilihat, terdapat sejumlah oknum yang terindikasi asal-asalan dalam mengisi LHKPN. Bila ditemukan maka tidak jarang malah menjadi sorotan publik.
“Kebenaran isi laporan masih memprihatinkan. Pemeriksaan LHKPN terindikasi penerapaan suap maupun gratifikasi,” Nawawi menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
16 Maret 2025, 15:40 WIB
05 Maret 2025, 16:00 WIB
25 Februari 2025, 23:36 WIB
18 Februari 2025, 11:30 WIB
03 Februari 2025, 13:41 WIB
Terkini
01 April 2025, 18:19 WIB
Mengawali April 2025, harga BBM di seluruh SPBU milik swasta mengalami penurunan dengan jumlah bervariasi
01 April 2025, 15:00 WIB
Kepolisian memprediksi puncak arus balik Lebaran 2025 terjadi di akhir pekan, masyarakat diminta waspada
01 April 2025, 13:00 WIB
Dengan berbagai pertimbangan AHM memprediksi penjualan motor baru Honda akan meningkat pada kuartal pertama
01 April 2025, 11:00 WIB
Hyundai Stargazer facelift diduga terdaftar di RI dengan nama varian Carten, berpeluang meluncur tahun ini
01 April 2025, 08:00 WIB
Pihak kepolisian dapat menerapkan one way di Puncak Bogor secara situasional, berikut rincian aturannya
01 April 2025, 06:43 WIB
Ganjil genap Jakarta ditiadakan selama libur Lebaran 2025 sehingga masyarakat bisa bebas beraktivitas
31 Maret 2025, 16:17 WIB
Hybrid BYD Shark semakin dekat ke Indonesia, debut di Thailand dengan harga di kisaran Rp 800 jutaan
31 Maret 2025, 12:03 WIB
200 peserta mengikuti program mudik gratis bareng Diton 2025 dengan berbagai kota tujuan seperti ke Semarang