Voltron dan Living World Alam Sutera Kolaborasi Bangun SPKLU
01 Mei 2024, 18:00 WIB
Konsumen Hyundai anggap charging station paling sempurna adalah di rumah, tidak terlalu mengandalkan SPKLU
Oleh Serafina Ophelia
TRENOTO – Buat pengguna mobil listrik, charging station ibarat SPBU untuk kendaraan konvensional. Meski sudah mulai digencarkan namun jumlahnya memang belum terlalu banyak.
Persebaran SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) yang belum merata serta jumlah sedikit, jadi salah satu kekhawatiran buat konsumen apalagi jika berkendara jarak jauh. Namun Hyundai justru melihat ada perubahan perilaku pemilik mobil listrik menghadapi hal itu.
Disampaikan oleh Astrid Wijana, Head of Marketing Department PT HMID (Hyundai Motors Indonesia) menyebut berdasarkan survey internal kebanyakan konsumen Hyundai melakukan pengisian daya di rumah bukan tempat publik.
“Sebenarnya pemilik Hyundai mereka langsung dapat (alat) charging di rumah. Jadi memang untuk keseharian sebenarnya rumah adalah charging station paling sempurna buat konsumen,” ungkap Astrid kepada media di Senayan Park, Jakarta Selatan, Selasa (5/9).
Menambahkan hal tersebut, Fransiscus Soerjopranoto selaku Chief Operating Officer PT HMID menegaskan perilaku konsumen sudah berbeda dengan pengguna mobil konvensional atau mesin bensin.
Jika pengisian bahan bakar memakan waktu paling tidak 15 menit termasuk antre, pengisian daya mobil listrik yang cenderung lebih lama dilakukan di rumah saat kendaraan memang sedang tidak dipakai.
“Menggunakan charging station, mungkin mereka bisa memanfaatkan waktu istirahat mereka untuk mengisi daya,” ucap Soerjo dalam kesempatan yang sama.
Menurut Soerjo saat ini pemilik mobil listrik sudah mulai melakukan perhitungan jarak tempuh sebelum berkendara. Sehingga tidak lagi khawatir berlebih ketika menggunakan EV.
“Biasanya konsumen sudah bisa mengira-ngira misal jarak tempuh masih 416 km, berarti tidak perlu (mengisi daya). Nanti sudah 100 km baru mereka mulai menge-charge,” ucap dia.
Mempertegas pernyataan terdahulu Soerjo menyebut bahwa tempat favorit konsumen untuk melakukan pengisian daya adalah di rumah sendiri berbarengan dengan waktu istirahat, sehingga lebih efisien waktu.
SPKLU jadi sebuah hal krusial untuk terus membantu mengurangi range anxiety. Namun Hyundai menegaskan tidak akan menentukan target jumlah SPKLU di Indonesia ke depannya.
“Kami lebih melihat area mana yang mudah terjangkau oleh publik,” tegas dia.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
01 Mei 2024, 18:00 WIB
01 Mei 2024, 15:39 WIB
01 Mei 2024, 10:00 WIB
01 Mei 2024, 07:00 WIB
30 April 2024, 18:03 WIB
Terkini
01 Mei 2024, 19:00 WIB
Rakata lakukan pengembangan produk di PEVS 2024 dengan mengganti baterainya agar jarak tempuh bertambah
01 Mei 2024, 18:00 WIB
Dukung ekosistem mobil listrik, Voltron dan Living World Alam Sutera dirikan SPKLU di pusat perbelanjaan
01 Mei 2024, 17:00 WIB
Simak cara maupun syarat Test Ride motor listrik di PEVS 2024, salah satunya adalah wajib membawa SIM
01 Mei 2024, 16:00 WIB
ZPT Nimbuzz hadir di PEVS 2024 dan dijual dengan harga Rp 2 jutaan hingga menjadi sepeda motor termurah
01 Mei 2024, 16:00 WIB
Salah satu motor listrik MAB diperkenalkan sebagai prototipe dan akan berbanderol di bawah Rp 20 jutaan
01 Mei 2024, 15:39 WIB
MG Maxus 9 hadir di PEVS 2024 sebagai unit yang hanya dipamerkan saja alias belum dijual resmi di Indonesia
01 Mei 2024, 15:00 WIB
FIF dapat pinjaman sebesar 60 juta dolar untuk memperluas bisnis berkelanjutan agar kuat di masa depan
01 Mei 2024, 13:20 WIB
Sejumlah armada mulai diganti Toyota Transmover terbaru, belum jelas bagaimana nasib Mobilio di Bluebird