5 Mobil LCGC Terlaris di April 2025, Sigra Unggul Jauh dari Brio
15 Mei 2025, 08:00 WIB
ACC berharap kredit mobil baru tidak terlalu banyak berdampak karena kenaikan PPN 12 pada awal tahun depan
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Berbagai pihak mulai buka suara mengenai rencana pemerintah menaikan tarif PPN (Pajak Pertambahan Nilai) jadi 12 persen. Kebijakan tersebut kabarnya bakal diterapkan pada awal 2025.
Kemudian disebut-sebut akan membawa sejumlah dampak bagi industri otomotif, terutama dalam sektor pembiayaan kendaraan roda empat.
“Mungkin Shock sebentar lah (kondisi pasar),” ujar Than Chian Hok, Chief Marketing and Sales Officer ACC (Astra Credit Companies) di Jakarta beberapa waktu lalu.
Dia pun berharap kebijakan anyar dari pemerintahan Prabowo Subianto ini tidak membawa dampak besar ke kredit mobil baru.
Mengingat tahun depan Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) memasang target penjualan kendaraan roda empat di angka satu juta unit di 2025.
“2025 harusnya oke (Penjualan mobil), kita mesti optimistis akan bisa kejar ke angka satu juta unit,” dia menuturkan.
Kendati demikian pria yang kerap disapa Ahok tersebut memprediksi para APM (Agen Pemegang Merek) di bawah naungan grup Astra bakal melakukan penyesuaian harga.
Hal itu sebagai imbas dari kenaikan PPN 12 persen yang diterapkan oleh pemerintah mulai 1 Januari 2025 nanti.
“Ya pasti kenaikan harga, tetapi kalau mengenai Market mungkin masalahnya mesti di Gaikindo. Namun paling tidak (imbas PPN) menambah Pricing,” kata Ahok.
Sekadar mengingatkan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan menyebut aturan anyar mengenai PPN 12 persen tertuang dalam UU (Undang-Undang) Nomor 7 Tahun 2021 mengenai HPP (Harmonisasi Peraturan Perpajakan).
Lebih jauh dia menjelaskan bahwa kebijakan baru ini sudah melalui pembahasan panjang dengan DPR RI.
Semua indikator telah dipertimbangkan dalam pengambilan Keputusan. Satu di antaranya tentang kesehatan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).
Sri Mulyani lalu mengingatkan bahwa banyak keringanan atau pembebasan pajak yang telah diberikan oleh pemerintah. Hal itu guna menjaga daya beli masyarakat agar tidak tertekan.
Sebelumnya pengamat menilai masih banyak hal perlu jadi perhatian di tengah rencana kenaikan PPN oleh pemerintahaan Prabowo Subianto di awal tahun depan.
“Middle Income Class Indonesia menjadi pembeli terbesar berbagai produk otomotif Low Cost, akan semakin mengerem pengeluaran tersier mereka yang sangat mahal,” kata Yannes Martinus Pasaribu, pengamat otomotif dan akademisi ITB (Institut Teknologi Bandung) kepada KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Yannes mengungkapkan PPN ditanggung konsumen tentu bisa jadi beban tambahan. Padahal sekarang pendapatan masyarakat di kelas menengah belum membaik.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
15 Mei 2025, 08:00 WIB
03 Mei 2025, 10:00 WIB
02 Mei 2025, 21:00 WIB
01 Mei 2025, 17:46 WIB
26 April 2025, 12:00 WIB
Terkini
16 Mei 2025, 15:00 WIB
Penjualan BYD lampaui Toyota di Singapura dengan selisih hingga ribuan unit pada periode Januari hingga April 2025
16 Mei 2025, 14:00 WIB
Ganjil genap Puncak kembali digelar dan masyarakat diminta untuk mengatur ulang jadwal perjalanannya
16 Mei 2025, 13:00 WIB
Trackday jadi sarana aman memacu adrenalin di sirkuit balap, instruktur Ducati berikan sejumlah tips
16 Mei 2025, 12:00 WIB
Gigi Dall’Igna memuji aksi Marc Marquez pada MotoGP Prancis 2025 yang tidak mau mengambil banyak risiko
16 Mei 2025, 11:00 WIB
CSI memastikan kalau Chery Tiggo 8 CSH sudah tersedia untuk dibeli dan akan langsung dikirim ke rumah konsumen
16 Mei 2025, 10:00 WIB
Dalam laporan keuangan terbaru, Mitsubishi mengkonfirmasi produksi massal DST Concept dimulai tahun ini
16 Mei 2025, 09:00 WIB
Dinas Perhubungan bakal lakukan rekayasa lalu lintas di 34 titik saat akhir oekan karena ada acara balap lari
16 Mei 2025, 08:00 WIB
Proses pembangunan pabrik baterai EV yang bertempat di Cilegon tetap berlanjut meskipun hadapi masalah