Merek Mobil Listrik Terlaris Oktober 2025, Ada Polytron
14 November 2025, 22:00 WIB
ACC berharap kredit mobil baru tidak terlalu banyak berdampak karena kenaikan PPN 12 pada awal tahun depan
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Berbagai pihak mulai buka suara mengenai rencana pemerintah menaikan tarif PPN (Pajak Pertambahan Nilai) jadi 12 persen. Kebijakan tersebut kabarnya bakal diterapkan pada awal 2025.
Kemudian disebut-sebut akan membawa sejumlah dampak bagi industri otomotif, terutama dalam sektor pembiayaan kendaraan roda empat.
“Mungkin Shock sebentar lah (kondisi pasar),” ujar Than Chian Hok, Chief Marketing and Sales Officer ACC (Astra Credit Companies) di Jakarta beberapa waktu lalu.
Dia pun berharap kebijakan anyar dari pemerintahan Prabowo Subianto ini tidak membawa dampak besar ke kredit mobil baru.
Mengingat tahun depan Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) memasang target penjualan kendaraan roda empat di angka satu juta unit di 2025.
“2025 harusnya oke (Penjualan mobil), kita mesti optimistis akan bisa kejar ke angka satu juta unit,” dia menuturkan.
Kendati demikian pria yang kerap disapa Ahok tersebut memprediksi para APM (Agen Pemegang Merek) di bawah naungan grup Astra bakal melakukan penyesuaian harga.
Hal itu sebagai imbas dari kenaikan PPN 12 persen yang diterapkan oleh pemerintah mulai 1 Januari 2025 nanti.
“Ya pasti kenaikan harga, tetapi kalau mengenai Market mungkin masalahnya mesti di Gaikindo. Namun paling tidak (imbas PPN) menambah Pricing,” kata Ahok.
Sekadar mengingatkan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan menyebut aturan anyar mengenai PPN 12 persen tertuang dalam UU (Undang-Undang) Nomor 7 Tahun 2021 mengenai HPP (Harmonisasi Peraturan Perpajakan).
Lebih jauh dia menjelaskan bahwa kebijakan baru ini sudah melalui pembahasan panjang dengan DPR RI.
Semua indikator telah dipertimbangkan dalam pengambilan Keputusan. Satu di antaranya tentang kesehatan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).
Sri Mulyani lalu mengingatkan bahwa banyak keringanan atau pembebasan pajak yang telah diberikan oleh pemerintah. Hal itu guna menjaga daya beli masyarakat agar tidak tertekan.
Sebelumnya pengamat menilai masih banyak hal perlu jadi perhatian di tengah rencana kenaikan PPN oleh pemerintahaan Prabowo Subianto di awal tahun depan.
“Middle Income Class Indonesia menjadi pembeli terbesar berbagai produk otomotif Low Cost, akan semakin mengerem pengeluaran tersier mereka yang sangat mahal,” kata Yannes Martinus Pasaribu, pengamat otomotif dan akademisi ITB (Institut Teknologi Bandung) kepada KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Yannes mengungkapkan PPN ditanggung konsumen tentu bisa jadi beban tambahan. Padahal sekarang pendapatan masyarakat di kelas menengah belum membaik.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 November 2025, 22:00 WIB
14 November 2025, 10:00 WIB
14 November 2025, 09:00 WIB
13 November 2025, 16:00 WIB
13 November 2025, 07:00 WIB
Terkini
17 November 2025, 17:10 WIB
IMX LA Car Meet Up sukses digelar di KJRI Los Angeles dan menyedot banyak perhatian pencinta otomotif
17 November 2025, 16:00 WIB
HMC 2025 menghadirkan karya-karya yang lebih kreatif dalam hal ide modifikasi dan selaras dengan tema
17 November 2025, 15:00 WIB
Distribusi dari pabrik ke diler atau wholesales LSUV tunjukkan capaian positif, sejumlah model alami kenaikan
17 November 2025, 14:00 WIB
Kemenperin tengah memfinalkan usulan kebijakan insentif untuk menyelamatkan industri otomotif di dalam negeri
17 November 2025, 13:00 WIB
Mobil listrik Honda Super One mulai dites jalan sebagai persiapan sebelum dijual di Indonesia tahun depan
17 November 2025, 12:00 WIB
Duo Marquez bersaudara mampu mendominasi papan atas klasemen akhir MotoGP 2025 setelah tampil sangat impresif
17 November 2025, 11:00 WIB
Mitsubishi Fuso nilai wacana uji kir di bengkel resmi bisa memudahkan pelanggan dalam menjalankan kewajibannya
17 November 2025, 10:00 WIB
Ajang Honda Modif Contest 2025 berhasil menemukan karya ciamik sepeda motor yang terus-menerus berkembang