Kelanjutan Tuntutan BMW ke BYD, Sidang Berlanjut April 2025

BMW AG menggugat BYD Indonesia terkait merek M6, prosedur hukum dan sidang masih berlanjut April 2025

Kelanjutan Tuntutan BMW ke BYD, Sidang Berlanjut April 2025

KatadataOTO – Belum lama ini dunia otomotif diramaikan kabar tuntutan BMW terhadap BYD Indonesia, berkaitan dengan merek mobil listrik BYD M6 yang dipasarkan di dalam negeri.

Pasalnya, M6 sendiri merupakan nama salah satu lini model milik BMW dan sudah lebih dulu mengaspal sekaligus disebut sebagai pemilik merek M6, seri 6 performa tinggi.

Pihak BYD telah mengkonfirmasi adanya tuntutan tersebut. Namun ketika dihubungi KatadataOTO terkait rincian dan kelanjutan perkara, kami belum menerima jawaban.

Sementara itu perwakilan BMW mengungkapkan bahwa masalah tersebut masih berada di jalur hukum dan belum selesai.

Kelanjutan Tuntutan BMW ke BYD, Sidang Berlanjut April 2025
Photo : BMW Group

Gugatan yang tercantum dengan nomor 19/Pdt.Sus-HKI/Merek/2025/PN Niaga Jkt.Pst dapat diakses di laman Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, didaftarkan pada 26 Februari 2025 dan ditangani kuasa hukum BMW AG.

“Karena memang ini lawsuit dari BMW AG, dan semua proses sedang berjalan. Sidang selanjutnya itu akan ada di April,” kata Jodie O’tania, Director of Communications BMW Group Indonesia saat ditemui wartawan di Tangerang Selatan, Senin (24/03).

Dia melanjutkan prosedur hukum masih berjalan sesuai ketentuan. Karena itu, pihaknya belum bisa berkomentar terlalu banyak terkait rincian tuntutan tersebut.

Jodie menegaskan, pihaknya percaya hukum di Indonesia dapat ikut membantu melindungi hak intelektual BMW, dalam hal ini merek M6.

“Karena kita kan memiliki pelanggan (BMW) M6, kita juga tidak mau ada kebingungan di market. Jadi kita tujuannya melindungi brand, hal intelektual BMW,” tegas Jodie.

Bicara soal kemungkinan BYD mengganti nama kendaraannya di masa mendatang, Jodie masih enggan berbicara banyak.

Harga Rp 300 Jutaan, SPK BYD di GIIAS 2024 Didominasi M6
Photo : KatadataOTO

“Saya tidak bisa banyak berkomentar, karena prosesnya masih berjalan. Masih sangat awal sekali untuk memberikan komentar,” kata dia.

Sebagai informasi, BYD memakai nama M6 untuk MPV (Multi Purpose Vehicle) bertenaga listrik mereka di dalam negeri.

Mobil tersebut digadang jadi MPV listrik dengan harga paling kompetitif yakni mulai Rp 379 jutaan sampai Rp 429 jutaan dan berhasil menjadi salah satu EV (Electric Vehicle) terlaris di tanah air.


Terkini

otosport
Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Marc Marquez Jadi Juara Dunia

Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Marc Marquez Jadi Juara Dunia

Marc Marquez kokoh di puncak klasemen sementara MotoGP 2025 usai mengunci gelar juara dunia kelas premier

motor
Motor Listrik Suzuki Bakal Mengaspal di Indonesia pada 2026

Motor Listrik Suzuki Bakal Mengaspal di Indonesia pada 2026

Suzuki siap memasarkan motor listrik di Indonesia, kemungkinan besar e-Access yang akan di bawa oleh mereka

mobil
Proses produksi Toyota

Pabrik Toyota Indonesia Lahirkan Mobil Baru Dalam Hitungan Menit

Pabrik Toyota Indonesia dapat menyelesaikan proses produksi kendaraan mobil baru hanya dalam waktu 1,8 menit

news
Tol Jakarta Cikampek

Ada Perbaikan di Tol Jakarta Cikampek di Km 59, Waspada Macet

Perbaikan tol Jakarta Cikampek kembali dilakukan untuk memberi kenyamanan berkendara para para penggunanya

news
Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Bandung Jelang Akhir Bulan

Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Bandung Jelang Akhir Bulan

Di awal pekan, pengendara dapat mendatangi salah satu lokasi SIM keliling Bandung yang beroperasi hari ini

news
SIM Keliling Jakarta

SIM Keliling Jakarta Kembali Beroperasi Hari Ini 29 September

Mengawali pekan ini SIM keliling Jakarta kembali beroperasi di lima tempat, simak informasi lengkapnya

news
Ganjil genap Jakarta

Ganjil Genap Jakarta 30 September 2025, Jangan Asal Pilih Jalan

Ganjil genap Jakarta 30 September 2025 digelar pada puluhan ruas jalan agar lalu lintas bisa terjaga

otosport
Jorge Martin

Jorge Martin Terancam Tidak Bisa Tampil di MotoGP Mandalika 2025

Kecelakaan yang menimpa Jorge Martin di Jepang mengakibatkan patah tulang selangka dan harus dapat perawatan