TKDN Hyundai Kona Electric Capai 80 Persen, Terbesar di Kelasnya
15 Mei 2025, 21:00 WIB
Kolaborasi dengan BAIC (Beijing Motor Corp), Hyundai siapkan sub-merek mobil listrik untuk bersaing di China
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Persaingan produsen mobil listrik di China terus menguat dengan kehadiran beragam merek baru. Tidak cuma produsen otomotif belakangan perusahaan teknologi bahkan serius menggarap EV (Electric Vehicle).
Misal Xiaomi yang belum lama perkenalkan SU7, sedan bertenaga listrik disertai beragam teknologi canggih disematkan.
Di sisi lain merek ternama asal Korea Selatan yakni Hyundai juga memiliki portfolio mobil listrik yang baik. Namun masih tetap kalah ketika harus bersaing di China.
Bahkan mereka sempat berencana untuk mundur dan tidak lagi berjualan karena market share dan penjualan terus turun.
Setelah turun dalam beberapa tahun di akhir 2023 satu pabrik Hyundai di Chongqing dijual seharga 1.62 juta yuan atau setara Rp3.5 miliar.
Masih punya harapan buat menaklukkan pasar Tiongkok, Hyundai siapkan sub-merek mobil listrik bersama BAIC (Beijing Motor Corp). Nanti lini EV hasil kolaborasi itu bakal dijual spesifik di negara tersebut.
Dilansir dari The Korea Economic Daily, Sabtu (3/2) kerja sama dilakukan setelah proyek Arcfox EV terdahulu gagal karena kondisi finansial.
Saat ini masih pakai kode nama OE RE. Keputusan dilakukan guna menepati komitmen Beijing Hyundai Motor untuk meluncurkan lima model mobil listrik baru di China dalam waktu tiga tahun.
Sekarang China merajai pasar kendaraan elektrifikasi, mencakup BEV (Battery Electric Vehicle) sampai HEV (Hybrid Electric Vehicle).
Bahkan sebanyak 23 persen penjualan mobil ramah lingkungan di China tahun lalu disumbangkan oleh EV, total 6.68 juta unit.
Sementara Hyundai terus alami penurunan penjualan. Pangsa pasar di 2017 mencapai 7 persen sementara total kendaraan terjual 1.6 juta unit harus turun ke 250.000 unit atau market share 1 persen.
Total kerugian operasional per 2022 sudah mencapai US$598 juta. Dalam kurs rupiah setara Rp9.4 triliun.
Sub-merek bisa jadi salah satu cara untuk perkenalkan kembali model baru. Pola serupa sudah digunakan beberapa pabrikan China seperti Chery dan BYD.
Keberadaaan sub-merek bisa menjangkau lebih banyak lagi lapisan konsumen, menjual model tertentu sesuai dengan target pasar.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
15 Mei 2025, 21:00 WIB
15 Mei 2025, 19:00 WIB
15 Mei 2025, 17:00 WIB
15 Mei 2025, 14:00 WIB
14 Mei 2025, 22:30 WIB
Terkini
15 Mei 2025, 21:51 WIB
PHEV pertama dari PT CSI, Chery Tiggo 8 CSH resmi dijual hari ini dengan banderol mulai dari Rp 400 jutaan
15 Mei 2025, 21:00 WIB
TKDN Hyundai Kona Electric berhasil mencatatkan prestasi tersendiri karena sudah memiliki TDKN 80 persen
15 Mei 2025, 19:00 WIB
Mobil listrik perdana Honda yaitu e:N1 ditawarkan dengan skema sewa, namun angkanya disebut terlalu mahal
15 Mei 2025, 18:00 WIB
Terdapat berbagai diskon motor matic Honda yang bisa dimanfaatkan oleh para konsumen sepanjang Mei 2025
15 Mei 2025, 17:00 WIB
Neta tegaskan masih beroperasi normal di Indonesia meski sejak awal tahun belum memproduksi satu pun kendaraan
15 Mei 2025, 16:00 WIB
Kehadiran produk baru diharapkan bantu dongkrak penjualan Chery buat mencapai target 2.000 unit per bulan
15 Mei 2025, 15:00 WIB
KTM sedang menghadapi krisis finansial, 1.800 karyawan manufaktur asal Austria tersebut terancam dirumahkan
15 Mei 2025, 14:00 WIB
Harga relatif terjangkau dan ekosistem terjamin jadi alasan Toyota masih akan fokus jual mobil hybrid di RI