Varian Hyundai Kona Dipangkas di 2026, Sisa Tipe Terendah
01 Oktober 2025, 17:00 WIB
Kolaborasi dengan BAIC (Beijing Motor Corp), Hyundai siapkan sub-merek mobil listrik untuk bersaing di China
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Persaingan produsen mobil listrik di China terus menguat dengan kehadiran beragam merek baru. Tidak cuma produsen otomotif belakangan perusahaan teknologi bahkan serius menggarap EV (Electric Vehicle).
Misal Xiaomi yang belum lama perkenalkan SU7, sedan bertenaga listrik disertai beragam teknologi canggih disematkan.
Di sisi lain merek ternama asal Korea Selatan yakni Hyundai juga memiliki portfolio mobil listrik yang baik. Namun masih tetap kalah ketika harus bersaing di China.
Bahkan mereka sempat berencana untuk mundur dan tidak lagi berjualan karena market share dan penjualan terus turun.
Setelah turun dalam beberapa tahun di akhir 2023 satu pabrik Hyundai di Chongqing dijual seharga 1.62 juta yuan atau setara Rp3.5 miliar.
Masih punya harapan buat menaklukkan pasar Tiongkok, Hyundai siapkan sub-merek mobil listrik bersama BAIC (Beijing Motor Corp). Nanti lini EV hasil kolaborasi itu bakal dijual spesifik di negara tersebut.
Dilansir dari The Korea Economic Daily, Sabtu (3/2) kerja sama dilakukan setelah proyek Arcfox EV terdahulu gagal karena kondisi finansial.
Saat ini masih pakai kode nama OE RE. Keputusan dilakukan guna menepati komitmen Beijing Hyundai Motor untuk meluncurkan lima model mobil listrik baru di China dalam waktu tiga tahun.
Sekarang China merajai pasar kendaraan elektrifikasi, mencakup BEV (Battery Electric Vehicle) sampai HEV (Hybrid Electric Vehicle).
Bahkan sebanyak 23 persen penjualan mobil ramah lingkungan di China tahun lalu disumbangkan oleh EV, total 6.68 juta unit.
Sementara Hyundai terus alami penurunan penjualan. Pangsa pasar di 2017 mencapai 7 persen sementara total kendaraan terjual 1.6 juta unit harus turun ke 250.000 unit atau market share 1 persen.
Total kerugian operasional per 2022 sudah mencapai US$598 juta. Dalam kurs rupiah setara Rp9.4 triliun.
Sub-merek bisa jadi salah satu cara untuk perkenalkan kembali model baru. Pola serupa sudah digunakan beberapa pabrikan China seperti Chery dan BYD.
Keberadaaan sub-merek bisa menjangkau lebih banyak lagi lapisan konsumen, menjual model tertentu sesuai dengan target pasar.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
01 Oktober 2025, 17:00 WIB
01 Oktober 2025, 16:00 WIB
01 Oktober 2025, 13:00 WIB
30 September 2025, 17:30 WIB
26 September 2025, 17:00 WIB
Terkini
02 Oktober 2025, 07:00 WIB
Vivo dan BP batal beli BBM dari Pertamina karena adanya kandungan etanol pada base feul BBM yang ditawarkan
02 Oktober 2025, 06:00 WIB
Ada persyaratan dokumen yang perlu disiapkan oleh pemohon jika ingin memanfaatkan SIM keliling Jakarta
02 Oktober 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 2 Oktober 2025 bakal diawasi ketat menggunakan kamera ETLE di berbagai lokasi utama
02 Oktober 2025, 06:00 WIB
Pasar Modern Batununggal menjadi salah satu lokasi SIM keliling Bandung yang beroperasi untuk melayani warga
01 Oktober 2025, 22:00 WIB
Misi besar Marc Marquez dalam mematahkan kutukan ketika berlaga di MotoGP Mandalika 2025 di akhir pekan nanti
01 Oktober 2025, 21:30 WIB
Ratusan teknisi adu mekanik di Chery Technician Skill Contest 2025 yang diselenggaran untuk tingkatkan kualitas
01 Oktober 2025, 21:00 WIB
Asisten Darurat hadir untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna kendaraan yang tengah road trip
01 Oktober 2025, 20:00 WIB
Pembasmian kendaraan ODOL butuh proses, pemerintah bersama pemangku jalin kerja sama memperketat pengawasan