Indomobil Group Bakal Sediakan Mobil Listrik Bagi PLN Icon Plus
21 November 2024, 19:00 WIB
Kolaborasi dengan BAIC (Beijing Motor Corp), Hyundai siapkan sub-merek mobil listrik untuk bersaing di China
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Persaingan produsen mobil listrik di China terus menguat dengan kehadiran beragam merek baru. Tidak cuma produsen otomotif belakangan perusahaan teknologi bahkan serius menggarap EV (Electric Vehicle).
Misal Xiaomi yang belum lama perkenalkan SU7, sedan bertenaga listrik disertai beragam teknologi canggih disematkan.
Di sisi lain merek ternama asal Korea Selatan yakni Hyundai juga memiliki portfolio mobil listrik yang baik. Namun masih tetap kalah ketika harus bersaing di China.
Bahkan mereka sempat berencana untuk mundur dan tidak lagi berjualan karena market share dan penjualan terus turun.
Setelah turun dalam beberapa tahun di akhir 2023 satu pabrik Hyundai di Chongqing dijual seharga 1.62 juta yuan atau setara Rp3.5 miliar.
Masih punya harapan buat menaklukkan pasar Tiongkok, Hyundai siapkan sub-merek mobil listrik bersama BAIC (Beijing Motor Corp). Nanti lini EV hasil kolaborasi itu bakal dijual spesifik di negara tersebut.
Dilansir dari The Korea Economic Daily, Sabtu (3/2) kerja sama dilakukan setelah proyek Arcfox EV terdahulu gagal karena kondisi finansial.
Saat ini masih pakai kode nama OE RE. Keputusan dilakukan guna menepati komitmen Beijing Hyundai Motor untuk meluncurkan lima model mobil listrik baru di China dalam waktu tiga tahun.
Sekarang China merajai pasar kendaraan elektrifikasi, mencakup BEV (Battery Electric Vehicle) sampai HEV (Hybrid Electric Vehicle).
Bahkan sebanyak 23 persen penjualan mobil ramah lingkungan di China tahun lalu disumbangkan oleh EV, total 6.68 juta unit.
Sementara Hyundai terus alami penurunan penjualan. Pangsa pasar di 2017 mencapai 7 persen sementara total kendaraan terjual 1.6 juta unit harus turun ke 250.000 unit atau market share 1 persen.
Total kerugian operasional per 2022 sudah mencapai US$598 juta. Dalam kurs rupiah setara Rp9.4 triliun.
Sub-merek bisa jadi salah satu cara untuk perkenalkan kembali model baru. Pola serupa sudah digunakan beberapa pabrikan China seperti Chery dan BYD.
Keberadaaan sub-merek bisa menjangkau lebih banyak lagi lapisan konsumen, menjual model tertentu sesuai dengan target pasar.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
21 November 2024, 19:00 WIB
21 November 2024, 16:00 WIB
21 November 2024, 15:00 WIB
21 November 2024, 14:00 WIB
21 November 2024, 13:22 WIB
Terkini
21 November 2024, 20:00 WIB
Kebijakan opsen PKB serta PPN 12 persen yang bakal diterapkan awal 2025 diprediksi memberatkan industri motor
21 November 2024, 19:00 WIB
Indomobil Group baru saja menjalin kerja sama untuk menyediakan berbagai mobil listrik bagi PLN Icon Plus
21 November 2024, 18:00 WIB
Federal Oil menyambut kedatangan pembalap baru di tim Gresini Racing untuk beraksi di musim balap MotoGP 2025
21 November 2024, 17:00 WIB
Begini tampilan mobil konsep Toyota bZ7 yang debut di China, penggerak sampai baterainya disuplai oleh BYD
21 November 2024, 16:00 WIB
Jadi sasaran sejumlah manufaktur otomotif China, Neta mengungkapkan mengapa area Pluit terbilang potensial
21 November 2024, 15:00 WIB
Punya kapasitas baterai lebih besar dari saudaranya Kia EV9, Hyundai Ioniq 9 tawarkan daya jelajah 620 km
21 November 2024, 14:00 WIB
Menjangkau konsumen di kawasan Jakarta Utara, berikut fasilitas yang ditawarkan diler baru Neta di Pluit
21 November 2024, 13:22 WIB
New Hyundai Tucson akhirnya diluncurkan buat pasar Indonesia, mobil tersebut dijual mulai Rp 632 jutaan