MG 4 EV Resmi Diperkenalkan, Tampilannya Lebih Ramah
03 Juli 2025, 21:00 WIB
Kolaborasi dengan BAIC (Beijing Motor Corp), Hyundai siapkan sub-merek mobil listrik untuk bersaing di China
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Persaingan produsen mobil listrik di China terus menguat dengan kehadiran beragam merek baru. Tidak cuma produsen otomotif belakangan perusahaan teknologi bahkan serius menggarap EV (Electric Vehicle).
Misal Xiaomi yang belum lama perkenalkan SU7, sedan bertenaga listrik disertai beragam teknologi canggih disematkan.
Di sisi lain merek ternama asal Korea Selatan yakni Hyundai juga memiliki portfolio mobil listrik yang baik. Namun masih tetap kalah ketika harus bersaing di China.
Bahkan mereka sempat berencana untuk mundur dan tidak lagi berjualan karena market share dan penjualan terus turun.
Setelah turun dalam beberapa tahun di akhir 2023 satu pabrik Hyundai di Chongqing dijual seharga 1.62 juta yuan atau setara Rp3.5 miliar.
Masih punya harapan buat menaklukkan pasar Tiongkok, Hyundai siapkan sub-merek mobil listrik bersama BAIC (Beijing Motor Corp). Nanti lini EV hasil kolaborasi itu bakal dijual spesifik di negara tersebut.
Dilansir dari The Korea Economic Daily, Sabtu (3/2) kerja sama dilakukan setelah proyek Arcfox EV terdahulu gagal karena kondisi finansial.
Saat ini masih pakai kode nama OE RE. Keputusan dilakukan guna menepati komitmen Beijing Hyundai Motor untuk meluncurkan lima model mobil listrik baru di China dalam waktu tiga tahun.
Sekarang China merajai pasar kendaraan elektrifikasi, mencakup BEV (Battery Electric Vehicle) sampai HEV (Hybrid Electric Vehicle).
Bahkan sebanyak 23 persen penjualan mobil ramah lingkungan di China tahun lalu disumbangkan oleh EV, total 6.68 juta unit.
Sementara Hyundai terus alami penurunan penjualan. Pangsa pasar di 2017 mencapai 7 persen sementara total kendaraan terjual 1.6 juta unit harus turun ke 250.000 unit atau market share 1 persen.
Total kerugian operasional per 2022 sudah mencapai US$598 juta. Dalam kurs rupiah setara Rp9.4 triliun.
Sub-merek bisa jadi salah satu cara untuk perkenalkan kembali model baru. Pola serupa sudah digunakan beberapa pabrikan China seperti Chery dan BYD.
Keberadaaan sub-merek bisa menjangkau lebih banyak lagi lapisan konsumen, menjual model tertentu sesuai dengan target pasar.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
03 Juli 2025, 21:00 WIB
03 Juli 2025, 20:00 WIB
03 Juli 2025, 09:00 WIB
02 Juli 2025, 22:00 WIB
02 Juli 2025, 14:00 WIB
Terkini
03 Juli 2025, 22:00 WIB
Aprilia tengah menyiapkan rencana cadangan dengan mendekati Bastianini buat mengantisipasi kepergian Martin
03 Juli 2025, 21:00 WIB
Desain baru MG 4 EV resmi diperkenalkan di Cina dengan tampilan yang lebih ramah dibanding sebelumnya
03 Juli 2025, 20:00 WIB
Pengamat sorot sejumlah hal yang harus dilakukan produsen Jepang bertahan di tengah gempuran mobil BYD
03 Juli 2025, 19:00 WIB
Menurut Jaecoo dengan bergabung bersama Chery mereka tidak gentar buat bersaing dengan pabrikan Jepang
03 Juli 2025, 18:00 WIB
Penjualan BYD Group di Juni 2025 berhasil lampaui wholesales mobil Indonesia periode Januari sampai Mei 2025
03 Juli 2025, 17:00 WIB
Peneliti ungkap masih ada produsen EV roda dua yang enggan menguji keamanan baterai dengan alasan biaya mahal
03 Juli 2025, 16:00 WIB
Kemenko Infra mengaku tengah menyiapkan aturan tarif atas dan bawah sopir logistik demi berantas truk ODOL
03 Juli 2025, 15:00 WIB
BYD Sealion 05 EV terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual dan berpeluang hadir di GIIAS 2025