Manufaktur Mobil Listrik Cina Disebut Belum Serap Komponen Lokal
29 Desember 2025, 15:00 WIB
Insentif otomotif sebaiknya menyasar pada pertumbuhan industri komponen di dalam negeri agar seimbang
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Insentif otomotif masih diharapkan oleh berbagai pihak guna membantu mendukung penjualan kendaraan roda empat tahun depan.
Subsidi dari pemerintah tak sekadar berkontribusi menekan harga jual mobil, tetapi juga menggairahkan industri komponen di dalam negeri.
Hanya saja dalam praktiknya, insentif otomotif seperti diberikan ke mobil listrik impor justru disebut belum mampu menyerap komponen lokal secara maksimal.
Oleh karena itu, Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM) berharap adanya insentif otomotif yang lebih memperhatikan Tingkat Komponen Dalam Negeri atau TKDN dari satu kendaraan.
“Dari GIAMM sendiri berharap, di 2026 pemerintah dapat memberikan stimulus untuk kendaraan yang punya local content tinggi,” kata Rachmat Basuki, Sekretaris Jenderal GIAMM kepada KatadataOTO, Senin (29/12).
Dia menegaskan, insentif otomotif buat mobil rakitan lokal dengan TKDN tinggi dinilai membantu menaikkan penjualan mobil agar kembali pulih ke satu juta unit.
“Industri komponen atau parts dalam negeri juga tertolong, karena sudah tiga tahun berturut-turut menurun,” tegas Rachmat.
Di Indonesia, ada beberapa model kendaraan sudah memiliki kandungan lokal cukup tinggi di atas 40 persen.
Misalnya deretan produk di segmen Low Cost Green Car (LCGC). Lima model LCGC di dalam negeri sekarang memang telah mendapatkan insentif otomotif sampai 2031.
Insentif membuat LCGC hanya dikenakan tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar tiga persen saja.
Di samping itu, Rachmat menyorot masih ada berbagai model potensial lain bisa dikucurkan subsidi karena punya TKDN tinggi dan memanfaatkan komponen lokal secara optimal.
“Betul, banyak mobil yang diproduksi di Indonesia punya local content tinggi selain LCGC,” ungkap Rachmat.
Namun perlu diketahui, TKDN bukan satu-satunya kriteria mobil penerima insentif LCGC. Besaran emisi dihasilkan turut jadi pertimbangan.
Jika ditelusuri ada beberapa model kendaraan roda empat di dalam negeri dengan TKDN di atas 40 persen.
Misalnya Sport Utility Vehicle (SUV) Mitsubishi Xforce dan Destinator. Lalu Multi Purpose Vehicle (MPV) Toyota Kijang Innova Zenix.
Khusus Innova Zenix, varian hybrid-nya telah mengantongi TKDN 60 persen. Sementara tipe mesin bensinnya lebih tinggi di 85 persen.
Kemudian MPV yang jadi salah satu favorit konsumen Tanah Air yakni Toyota Avanza. Komponen lokal Avanza saat ini diklaim di atas 80 persen.
Pemberian insentif tepat sasaran diharapkan dapat berkontribusi memajukan industri komponen otomotif di Indonesia.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
29 Desember 2025, 15:00 WIB
29 Desember 2025, 12:14 WIB
29 Desember 2025, 11:00 WIB
25 Desember 2025, 09:00 WIB
19 Desember 2025, 17:00 WIB
Terkini
30 Desember 2025, 10:00 WIB
Yamaha tengah mencari formulasi yang tepat buat memasarkan motor listrik Neos kepada konsumen di Indoensia
30 Desember 2025, 09:00 WIB
Enduro Service tawarkan beragam layanan seperti penggantian oli mobil dan motor sampai ganti air filter
30 Desember 2025, 08:00 WIB
Fitur dashcam pada Suzuki XL7 Hybrid bekas menjadi salah satu pelanggan melakukan pembelian ketimbang model lain
30 Desember 2025, 07:00 WIB
Arus balik Natal dan tahun baru 2026 mulai terlihat sehingga Polda Metro Jaya menyiapkan langkah antisipasi
30 Desember 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Jakarta melayani perpanjangan masa berlaku kartu yang belum terlewat dari tanggal masa berlaku
30 Desember 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta tetap akan digelar meski rencananya akan ada aksi unjuk rasa dari ribuan buruh di Ibu Kota
30 Desember 2025, 06:00 WIB
Demi memudahkan para pengendara, kepolisian tetap menghadirkan berbagai fasilitas seperti SIM keliling Bandung
29 Desember 2025, 19:00 WIB
Berakhirnya insentif dari pemerintah membuat kinerja penjualan mobil listrik di Cina pada tahun depan turun