Mobil Hybrid Murah Bisa Jadi Pendorong Penjualan di RI
12 Agustus 2025, 17:00 WIB
Saat ini pemerintah memberikan insentif mobil hybrid sebesar tiga persen, sedangkan buat BEV di 10 persen
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Pemerintah memberikan insentif mobil hybrid untuk sejumlah model yang telah memenuhi persyaratan, salah satunya TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) minimal 40 persen.
Jika dibandingkan, insentif mobil hybrid diberikan berupa potongan pajak sebesar tiga persen. Sedangkan mobil listrik lebih besar di 10 persen.
Sempat ada produsen menginginkan kenaikan insentif mobil hybrid agar banderolnya semakin kompetitif.
Karena HEV (Hybrid Electric Vehicle) dinilai sebagai jembatan yang tepat bagi masyarakat sebelum beralih ke mobil listrik murni.
Namun tampaknya pemerintah tidak akan menambah lagi besaran insentif mobil hybrid karena pertimbangan tertentu.
“Kalau hybrid kan sama rantai pasoknya (melibatkan bensin). Ditambah (komponen) ada baterai,” kata Rachmat Kaimuddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI di Jakarta beberapa waktu lalu.
Dia mengungkapkan saat ini mengurangi penggunaan bahan bakar minyak jadi salah satu cara yang tengah dilakukan buat mengejar target dekarbonisasi pemerintah.
Data dari Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI menunjukkan bahwa konsumsi bensin mobil hybrid masih tinggi. Sementara pada BEV (Battery Electric Vehicle) angkanya nol.
“Emisi dari mobil listrik secara general lebih rendah dibandingkan kendaraan ICE (Internal Combustion Vehicle) sepanjang siklus penggunaannya,” tulis laporan tersebut.
Ditambah lagi, penggunaan bahan bakar minyak untuk transportasi di dalam negeri mencapai 30 persen per 2023.
Meskipun persentasenya dinilai kecil, pemberian insentif mobil hybrid mampu memikat beberapa produsen asal Cina.
PT CSI (Chery Sales Indonesia) meluncurkan mobil hybrid perdana mereka, Tiggo 8 CSH dan direncanakan buat ikut program insentif.
Chery juga disinyalir akan meluncurkan produk HEV lain untuk pasar Indonesia, diduga Tiggo Cross Hybrid.
Berbeda dari Tiggo 8 yang merupakan PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle), Tiggo Cross dibekali teknologi hybrid konvensional.
Merek lain yakni GWM telah mendaftarkan model SUV hybrid seperti Jolion Ultra untuk menerima subsidi pajak dari pemerintah.
Sedangkan model dari merek Jepang jauh lebih banyak. Di antaranya Toyota Kijang Innova Zenix HEV, Yaris Cross HEV, Suzuki Ertiga Hybrid sampai Fronx Hybrid.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
12 Agustus 2025, 17:00 WIB
11 Agustus 2025, 16:00 WIB
08 Agustus 2025, 09:00 WIB
07 Agustus 2025, 18:00 WIB
04 Agustus 2025, 17:00 WIB
Terkini
13 Agustus 2025, 06:00 WIB
Pembatasan ganjil genap Jakarta kembali diterapkan untuk atasi kemacetan lalu lintas yang kerap terjadi
13 Agustus 2025, 06:00 WIB
Ubertos menjadi salah satu lokasi SIM keliling Bandung yang beroperasi hari ini dan melayani para pengendara
13 Agustus 2025, 06:00 WIB
Perpanjangan SIM A dan C bisa dilakukan dengan mudah di fasilitas SIM keliling Jakarta, simak informasinya
12 Agustus 2025, 22:00 WIB
Mobil listrik Cina mulai diterima konsumen Indonesia, pengamat sorot sejumlah strategi yang diterapkan
12 Agustus 2025, 21:00 WIB
Daihatsu Sigra masih memimpin lima mobil LCGC terlaris di Juli 2025 berkat wholesales sebanyak 2.951 unit
12 Agustus 2025, 20:00 WIB
Toyota recall Alphard, NAV1, Camry, Corolla, Vios dan Yaris lansiran 2001 hingga 2016 karena masalah airbag
12 Agustus 2025, 19:00 WIB
Gaikindo berniat merevisi target penjualan mobil baru di Indonesia pada 2025 karena masih jauh dari harapan
12 Agustus 2025, 18:00 WIB
Daihatsu Sigra jadi mobil terlaris di Jawa Barat berkat harga yang kompetitif dibandingkan produk lain