Hyundai Produksi 120.000 Sel Baterai Per Hari, Sasar Pasar Ekspor
14 Mei 2025, 22:30 WIB
PT Hyundai Motors Indonesia meminta subsidi mobil listrik CBU dan CKD dipisah kepada Presiden Joko Widodo
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Masyarakat dapat membeli mobil listrik dengan harga cukup terjangkau. Hal itu berkat subsidi yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.
Orang nomor satu di Indonesia memberlakukan insentif PPN (Pajak Pertambahan Nilai) kendaraan ramah lingkungan menjadi satu persen.
Bantuan di atas berlaku setiap pembelian mobil listrik berstatus CBU (Completely Built Up) atau diimpor secara utuh serta CKD (Completely Knock Down) yang dirakit di Indonesia.
Berangkat dari hal itu, PT HMID (Hyundai Motors Indonesia) meminta Jokowi untuk membuat aturan baru mengenai subsidi mobil listrik.
“Kami yang sudah berinvestasi di Indonesia harapannya ada perbedaan skema insentif antara CKD dengan CBU atau impor, karena ini akan mempengaruhi cadangan devisa,” ungkap Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer (CEO) PT Hyundai Motors di Jakarta beberapa waktu lalu.
Kemudian, pria yang kerap disapa Soerjo ingin Presiden memberikan subsidi mobil listrik lebih besar dibandingkan sama kendaraan hybrid.
“Kita juga meminta perbedaan antara mobil sudah zero karbon, seharusnya mendapatkan insentif lebih besar dibandingkan kendaraan-kendaraan hanya mereduksi atau mengurangi ketergantungan dari bahan bakar fosil (hybrid),” tegas dia.
Di sisi lain jenama asal Korea Selatan mengakui bahwa subsidi mobil listrik bagi mereka memberi banyak dampak positif.
Terlihat dari peningkatan total penjualan kendaraan yang mereka peroleh setelah insentif diberikan. Bahkan jumlahnya melesat jauh dari 2022.
“Penjualan mobil listrik Hyundai tahun lalu hanya sekitar 2.000 unit dan di 2023 sudah melebihi 5.000 unit, animo masyarakat semakin tinggi,” Fransiscus menuturkan.
Menurut dia lonjakan tersebut bisa dicapai berkat dukungan pemerintah yang sangat baik. Tak hanya fokus kepada kemudahan produk tetapi memberi dorongan untuk industri pendukung seperti baterai EV.
Perlu diketahui bahwa saat ini pabrikan dari negeri gingseng sudah memproduksi kendaraan ramah lingkungan secara lokal, yakni Hyundai Ioniq 5.
Mobil listrik tersebut bahkan sudah memiliki TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) sebesar 40 persen. Dengan begitu berhak mendapatkan subsidi dari Presiden Jokowi.
Selain itu mereka juga tengah membangun pabrik baterai listrik yang diprediksi bakal rampung pada awal 2024.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 Mei 2025, 22:30 WIB
14 Mei 2025, 22:00 WIB
14 Mei 2025, 18:47 WIB
14 Mei 2025, 14:00 WIB
14 Mei 2025, 13:00 WIB
Terkini
14 Mei 2025, 22:30 WIB
Hyundai produksi 120.000 sel baterai per hari dan bisa memenuhi kebutuhan pasar lokal dan internasional
14 Mei 2025, 22:00 WIB
Para konsumen yang memesan Aion V wajib bersabar, sebab pengiriman mobil listrik ini mengalami keterlambatan
14 Mei 2025, 21:03 WIB
Jaringan Mobil Car Care terus bertambah untuk memudahkan konsumen mendapatkan produk Mobil Lubricants
14 Mei 2025, 20:36 WIB
Kejar target ekspor 3 juta unit di 2025, Toyota ungkap perjanjian dagang bisa jadi solusi yang menguntungkan
14 Mei 2025, 19:14 WIB
Bos Ducati mengaku bakal membantu Francesco Bagnaia untuk bangkit dan menemukan performa terbaik di MotoGP
14 Mei 2025, 18:47 WIB
Merek mobil listrik Nio tertarik investasi di Indonesia, Dubes RI untuk Cina tawarkan Astra ambil peluang
14 Mei 2025, 16:00 WIB
Pindad menjalin kerja sama dengan KG Mobility Corporation untuk memproduksi mobil maupun bus listrik nasional
14 Mei 2025, 15:00 WIB
Korlantas Polri baru saja membentuk tim khusus untuk menindak para pelanggar truk ODOL yang sering terjadi