Uji Coba Angkot Listrik di Bogor Temui Kendala
06 Mei 2024, 10:58 WIB
PT Hyundai Motors Indonesia meminta subsidi mobil listrik CBU dan CKD dipisah kepada Presiden Joko Widodo
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Masyarakat dapat membeli mobil listrik dengan harga cukup terjangkau. Hal itu berkat subsidi yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.
Orang nomor satu di Indonesia memberlakukan insentif PPN (Pajak Pertambahan Nilai) kendaraan ramah lingkungan menjadi satu persen.
Bantuan di atas berlaku setiap pembelian mobil listrik berstatus CBU (Completely Built Up) atau diimpor secara utuh serta CKD (Completely Knock Down) yang dirakit di Indonesia.
Berangkat dari hal itu, PT HMID (Hyundai Motors Indonesia) meminta Jokowi untuk membuat aturan baru mengenai subsidi mobil listrik.
“Kami yang sudah berinvestasi di Indonesia harapannya ada perbedaan skema insentif antara CKD dengan CBU atau impor, karena ini akan mempengaruhi cadangan devisa,” ungkap Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer (CEO) PT Hyundai Motors di Jakarta beberapa waktu lalu.
Kemudian, pria yang kerap disapa Soerjo ingin Presiden memberikan subsidi mobil listrik lebih besar dibandingkan sama kendaraan hybrid.
“Kita juga meminta perbedaan antara mobil sudah zero karbon, seharusnya mendapatkan insentif lebih besar dibandingkan kendaraan-kendaraan hanya mereduksi atau mengurangi ketergantungan dari bahan bakar fosil (hybrid),” tegas dia.
Di sisi lain jenama asal Korea Selatan mengakui bahwa subsidi mobil listrik bagi mereka memberi banyak dampak positif.
Terlihat dari peningkatan total penjualan kendaraan yang mereka peroleh setelah insentif diberikan. Bahkan jumlahnya melesat jauh dari 2022.
“Penjualan mobil listrik Hyundai tahun lalu hanya sekitar 2.000 unit dan di 2023 sudah melebihi 5.000 unit, animo masyarakat semakin tinggi,” Fransiscus menuturkan.
Menurut dia lonjakan tersebut bisa dicapai berkat dukungan pemerintah yang sangat baik. Tak hanya fokus kepada kemudahan produk tetapi memberi dorongan untuk industri pendukung seperti baterai EV.
Perlu diketahui bahwa saat ini pabrikan dari negeri gingseng sudah memproduksi kendaraan ramah lingkungan secara lokal, yakni Hyundai Ioniq 5.
Mobil listrik tersebut bahkan sudah memiliki TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) sebesar 40 persen. Dengan begitu berhak mendapatkan subsidi dari Presiden Jokowi.
Selain itu mereka juga tengah membangun pabrik baterai listrik yang diprediksi bakal rampung pada awal 2024.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
06 Mei 2024, 10:58 WIB
06 Mei 2024, 10:30 WIB
05 Mei 2024, 13:37 WIB
05 Mei 2024, 12:00 WIB
04 Mei 2024, 19:53 WIB
Terkini
06 Mei 2024, 14:49 WIB
Terdapat sembilan mobil mewah yang disita Bea Cukai Soekarno-Hatta karena belum melunasi denda administrasi
06 Mei 2024, 13:00 WIB
Dalam laporan Dinas Rahasia Amerika Serikat, seorang pria tewas usai satu mobil tabrak gerbang Gedung Putih
06 Mei 2024, 12:00 WIB
Vespa klasik Ginting hadir dengan lampu bulat dan sudah dimodifikasi sehingga terlihat cukup apik untuk digunakan
06 Mei 2024, 10:58 WIB
Beroperasi selama satu bulan sejak 4 April 2024, Dishub Kota Bogor lakukan evaluasi uji coba angkot listrik
06 Mei 2024, 10:30 WIB
Segera melakukan produksi lokal, Kemenko Marves mengonfirmasi VinFast akan dirikan pabrik di Indonesia
06 Mei 2024, 08:14 WIB
Gesits terus berupaya untuk meningkatkan penjualan motor listrik di Indonesia melalui cara mereka sendiri
06 Mei 2024, 07:00 WIB
Syarat pembuatan dan perpanjang SIM Mei 2024 masih tetap ketat untuk memastikan pemilik memang punya kemampuan
06 Mei 2024, 06:00 WIB
Pembatasan ganjil genap Jakarta kembali digelar hari ini dengan pengawasan yang ketat dari petugas di lapangan