Program Insentif Terbukti Dorong Penjualan Mobil Listrik di RI
24 Juni 2025, 11:00 WIB
Guna fokus bangun pabrik mobil listrik baru, Hyundai hentikan sementara operasional pabrik utamanya di Korea
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Hyundai Motor tengah mendorong produksi mobil listrik menanggapi tingginya permintaan konsumen. Baru-baru ini diketahui ada rencana Hyundai hentikan sementara operasional pabrik di Korea Selatan sebagai komitmen transisi elektrifikasi.
Seluruh aktivitas di pabrik Asan, Korea Selatan bakal berhenti sementara dari 31 Desember 2023 sampai 13 Februari 2024 dan kembali beroperasi seperti biasa di hari berikutnya. Sekadar informasi pabrik Asan memproduksi kendaraan konvensional atau bermesin bensin.
Selama periode tersebut Hyundai berfokus membangun pabrik khusus EV (electric vehicle) sehingga bisa rampung lebih cepat dan mendorong produksi.
Dilansir dari Electrek, Selasa (28/11) Jose Munoz selaku Hyundai Global President melihat ada permintaan tinggi terhadap mobil listrik Hyundai.
“Saya masih sangat optimis dengan kendaraan listrik berbasis baterai,” ucap Jose beberapa waktu lalu sebelum LA Auto Show awal November.
Padahal secara global ada prediksi bahwa permintaan terhadap EV di tahun depan bisa turun di bawah ekspektasi.
Menurut dia penjualan mobil listrik Hyundai di Amerika Serikat juga meningkat dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu.
Di AS Tesla masih mendominasi pasar, namun Hyundai Ioniq 5 dan merek saudara Kia EV6 mencatatkan rekor penjualan baru pada Oktober 2023.
Saat ini Hyundai juga tengah fokus menyelesaikan pabrik EV dan baterai pertamanya di Amerika Serikat dan disebut sudah mencapai tahap akhir.
Jika rampung pabrikan berencana untuk memproduksi sampai 300.000 unit mobil listrik. Tambahan lain pabrik EV baru di Ulsan, Korea Selatan tengah dalam proses pembangunan.
Kapasitasnya adalah 200.000 mobil listirk per tahun. Pembangunan pabrik akan selesai dan beroperasi pada 2025.
Di Indonesia Hyundai juga terus menunjukan komitmen transisi elektrifikasi dengan membangun pabrik baterai di Karawang, Jawa Barat. Selesai dibangun April 2024, fasilitas tersebut diharapkan bisa penuhi kebutuhan baterai EV.
Bahkan investasinya sudah mencapai US$1.1 miliar atau setara Rp17.4 triliun jika dikonversi dalam kurs rupiah.
“Kita mau produksi baterai lokal supaya bisa dipakai bersamaan dengan kendaraan listrik Hyundai, bukan hanya domestik maupun ekspor,” ujar Fransiscus Soerjopranoto,Chief Operating Officer (COO) PT HMID beberapa waktu lalu.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
24 Juni 2025, 11:00 WIB
24 Juni 2025, 07:00 WIB
23 Juni 2025, 17:00 WIB
23 Juni 2025, 15:00 WIB
23 Juni 2025, 08:00 WIB
Terkini
24 Juni 2025, 13:12 WIB
Suzuki Jimny bakal segera pamit dari pasar Eropa, ada versi khusus meluncur terbatas hanya ada 55 unit
24 Juni 2025, 12:00 WIB
Modifikasi Yamaha Xmax semakin inovatif asalkan mampu menghabiskan budget hingga ratusan juta rupiah
24 Juni 2025, 11:00 WIB
Insentif mobil listrik terbukti dorong penjualan EV di dalam negeri, namun jangka waktunya perlu diperhatikan
24 Juni 2025, 10:50 WIB
Marc Marquez berambisi buat melanjutkan dominasinya dengan mencetak kemenangan di MotoGP Belanda 2025
24 Juni 2025, 09:00 WIB
Asuransi alami tekanan akibat adanya penurunan penjualan kendaraan yang belakangan semakin terasa di Tanah Air
24 Juni 2025, 08:00 WIB
Versi terbaru Wuling BinguoEV bergaya sporti dan berdimensi lebih besar, bakal meluncur jelang akhir 2025
24 Juni 2025, 07:00 WIB
VinFast bertekad buat memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan membangun banyak SPKLU
24 Juni 2025, 06:16 WIB
Jangan sampai salah, berikut kami rangkum informasi lengkap dan lokasi SIM keliling Jakarta hari ini