Modifikasi Kendaraan Listrik Diharapkan Segera Tumbuh
17 September 2024, 22:00 WIB
Toyota minta semua teknologi ramah lingkungan didukung meski pemerintah memastikan mobil hybrid tak dapat insentif
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Pemerintah resmi membatalkan pemberian insentif pada kendaraan hybrid karena segmen tersebut dinilai sudah berkembang tanpa adanya bantuan. Hal ini terlihat dari peningkatan penjualan di semester 1 2024 yang cukup tinggi ketimbang periode serupa tahun lalu.
Keputusan tersebut pun mendapat beragam tanggapan para pelaku industri otomotif termasuk Toyota. Pabrikan mobil asal Jepang itu masih berharap teknologi hybrid mendapat dukungan lebih dari pemerintah.
“Kami berharap pemerintah dapat mendukung semua teknologi yang berkontribusi pada pengurangan emisi untuk mencapai netralitas karbon,” ungkap Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor pada KatadataOTO (07/08).
Ia menambahkan bahwa saat ini komposisi kendaraan elektrifikasi saat ini masih di bawah 10 persen dari total market otomotif. Sehingga masih banyak ruang untuk ditawarkan kepada masyarakat di Indonesia.
“Ketersediaan ragam teknologi elektrifikasi yang tersedia bisa membantu mengakselerasi perkembangan dan adopsinya di Indonesia. Sehingga memungkinkan kontribusi pengurangan emisi lebih besar,” tambahnya kemudian.
Meski demikian sebagai perusahaan otomotif terbesar di Indonesia, Toyota tetap berkomitmen untuk mendukung industri otomotif nasional. Mereka juga menghormati keputusan yang sudah diambil.
“Toyota menghormati keputusan pemerintah dan terus berkomunikasi secara konstruktif dengan pihak berwenang terkait kebijakan maupun regulasi yang ada. Tentu seluruh keputusan bersifat dinamis tergantung situasi dan kondisi terbaru,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa pemerintah telah memutuskan mobil berteknologi hybrid tak dapat insentif. Hal ini karena tingginya penjualan kendaraan tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo terlihat bahwa wholesalesnya mencapai 25.751 unit. Angka tersebut tumbuh dibandingkan periode serupa tahun lalu yang cuma 17.305 unit.
Sedangkan pasar kendaraan listrik juga mengalami kenaikan. Tercatat dalam enam bulan pertama sudah ada 11.940 unit dikirin dari pabrik ke diler.
Angka tersebut naik 104,13 persen dibanding periode serupa tahun lalu yang hanya 5.849 unit.
“Kebijakan sudah dikeluarkan dan tidak ada perubahan maupun tambahan lain. Penjualan mobil hybrid saat ini sudah dua kali dari Battery Electric Vehicle jadi sebenarnya pasar sudah berjalan dengan mekanisme sekarang,” ungkap Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (06/08).
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
17 September 2024, 22:00 WIB
17 September 2024, 19:20 WIB
15 September 2024, 17:00 WIB
14 September 2024, 18:00 WIB
09 September 2024, 21:56 WIB
Terkini
18 September 2024, 07:00 WIB
Chery luncurkan Tiggo 8 Pro terbaru dengan pengembangan dari berbagai sisi termasuk fitur keselamatan
18 September 2024, 06:10 WIB
Jika ingin mengurus dokumen berkendara, Anda bisa mendatangi salah satu lokasi SIM Keliling Jakarta hari ini
18 September 2024, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 18 September 2024 kembali digelar di sejumlah ruas jalan untuk atasi kemacetan lalu lintas
18 September 2024, 06:00 WIB
SIM keliling Bandung melayani perpanjang SIM A dan C di dua lokasi berbeda setiap hari, berikut informasinya
17 September 2024, 23:00 WIB
Altera Auto Indonesia baru saja meluncurkan paket modifikasi untuk interior Toyota Innova Zenix Hybrid
17 September 2024, 22:30 WIB
Macet parah di Puncak Bogor karena banyak pengendara yang tidak sabar serta melanggar aturan lalu lintas
17 September 2024, 22:00 WIB
Bambang Soesatyo berharapn modifikasi kendaraan listrik bisa segera tumbuh lebih cepat dibanding sekarang
17 September 2024, 22:00 WIB
Mobil listrik ini stop produksi karena penjualannya nol unit sehingga pabrikan harus mengambil langkah drastis