Permintaan Naik, BYD Tambah Kapasitas Produksi Mobil Listriknya
07 November 2024, 16:00 WIB
Toyota minta semua teknologi ramah lingkungan didukung meski pemerintah memastikan mobil hybrid tak dapat insentif
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Pemerintah resmi membatalkan pemberian insentif pada kendaraan hybrid karena segmen tersebut dinilai sudah berkembang tanpa adanya bantuan. Hal ini terlihat dari peningkatan penjualan di semester 1 2024 yang cukup tinggi ketimbang periode serupa tahun lalu.
Keputusan tersebut pun mendapat beragam tanggapan para pelaku industri otomotif termasuk Toyota. Pabrikan mobil asal Jepang itu masih berharap teknologi hybrid mendapat dukungan lebih dari pemerintah.
“Kami berharap pemerintah dapat mendukung semua teknologi yang berkontribusi pada pengurangan emisi untuk mencapai netralitas karbon,” ungkap Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor pada KatadataOTO (07/08).
Ia menambahkan bahwa saat ini komposisi kendaraan elektrifikasi saat ini masih di bawah 10 persen dari total market otomotif. Sehingga masih banyak ruang untuk ditawarkan kepada masyarakat di Indonesia.
“Ketersediaan ragam teknologi elektrifikasi yang tersedia bisa membantu mengakselerasi perkembangan dan adopsinya di Indonesia. Sehingga memungkinkan kontribusi pengurangan emisi lebih besar,” tambahnya kemudian.
Meski demikian sebagai perusahaan otomotif terbesar di Indonesia, Toyota tetap berkomitmen untuk mendukung industri otomotif nasional. Mereka juga menghormati keputusan yang sudah diambil.
“Toyota menghormati keputusan pemerintah dan terus berkomunikasi secara konstruktif dengan pihak berwenang terkait kebijakan maupun regulasi yang ada. Tentu seluruh keputusan bersifat dinamis tergantung situasi dan kondisi terbaru,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa pemerintah telah memutuskan mobil berteknologi hybrid tak dapat insentif. Hal ini karena tingginya penjualan kendaraan tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo terlihat bahwa wholesalesnya mencapai 25.751 unit. Angka tersebut tumbuh dibandingkan periode serupa tahun lalu yang cuma 17.305 unit.
Sedangkan pasar kendaraan listrik juga mengalami kenaikan. Tercatat dalam enam bulan pertama sudah ada 11.940 unit dikirin dari pabrik ke diler.
Angka tersebut naik 104,13 persen dibanding periode serupa tahun lalu yang hanya 5.849 unit.
“Kebijakan sudah dikeluarkan dan tidak ada perubahan maupun tambahan lain. Penjualan mobil hybrid saat ini sudah dua kali dari Battery Electric Vehicle jadi sebenarnya pasar sudah berjalan dengan mekanisme sekarang,” ungkap Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (06/08).
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
07 November 2024, 16:00 WIB
05 November 2024, 15:00 WIB
05 November 2024, 08:00 WIB
05 November 2024, 07:00 WIB
04 November 2024, 10:00 WIB
Terkini
07 November 2024, 19:00 WIB
Gaikindo ingin pemerintah menahan kenaikan tarif BBNKB kendaraan agar industri otomotif bisa bertahan
07 November 2024, 18:00 WIB
GJAW 2024 bakal digelar mulai 22 November mendatang dengan menggandeng MUF buat hadirkan program menarik
07 November 2024, 17:00 WIB
Korlantas Polri menjelaskan tidak ada kenaikan tarif PNBP ketika BPKB elektronik diluncurkan pada tahun depan
07 November 2024, 16:00 WIB
BYD mulai menambah kapasitas produk mobil listrik mereka, selain itu turut merekrut ribuan pekerja baru
07 November 2024, 15:00 WIB
Hyundai Indonesia lakukan penyesuaian fitur pada Santa Fe untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di Indonesia
07 November 2024, 13:00 WIB
Pelanggan setia Federal Oil yang sudah menggunakan produk mereka sejak 2018 mendapatkan hadiah Yamaha Xmax
07 November 2024, 12:00 WIB
BYD menunggu pemerintah melanjutkan program subsidi mobil listrik di masa mendatang karena bawa dampak positif
07 November 2024, 11:00 WIB
Presiden Prabowo Subianto akan melakukan kunjungan kerja perdana ke China, diperkirakan insentif EV berlanjut