Jaecoo Masih Pede Saingi Honda Dalam Perang Harga Murah
03 Juli 2025, 19:00 WIB
Toyota minta semua teknologi ramah lingkungan didukung meski pemerintah memastikan mobil hybrid tak dapat insentif
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Pemerintah resmi membatalkan pemberian insentif pada kendaraan hybrid karena segmen tersebut dinilai sudah berkembang tanpa adanya bantuan. Hal ini terlihat dari peningkatan penjualan di semester 1 2024 yang cukup tinggi ketimbang periode serupa tahun lalu.
Keputusan tersebut pun mendapat beragam tanggapan para pelaku industri otomotif termasuk Toyota. Pabrikan mobil asal Jepang itu masih berharap teknologi hybrid mendapat dukungan lebih dari pemerintah.
“Kami berharap pemerintah dapat mendukung semua teknologi yang berkontribusi pada pengurangan emisi untuk mencapai netralitas karbon,” ungkap Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor pada KatadataOTO (07/08).
Ia menambahkan bahwa saat ini komposisi kendaraan elektrifikasi saat ini masih di bawah 10 persen dari total market otomotif. Sehingga masih banyak ruang untuk ditawarkan kepada masyarakat di Indonesia.
“Ketersediaan ragam teknologi elektrifikasi yang tersedia bisa membantu mengakselerasi perkembangan dan adopsinya di Indonesia. Sehingga memungkinkan kontribusi pengurangan emisi lebih besar,” tambahnya kemudian.
Meski demikian sebagai perusahaan otomotif terbesar di Indonesia, Toyota tetap berkomitmen untuk mendukung industri otomotif nasional. Mereka juga menghormati keputusan yang sudah diambil.
“Toyota menghormati keputusan pemerintah dan terus berkomunikasi secara konstruktif dengan pihak berwenang terkait kebijakan maupun regulasi yang ada. Tentu seluruh keputusan bersifat dinamis tergantung situasi dan kondisi terbaru,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa pemerintah telah memutuskan mobil berteknologi hybrid tak dapat insentif. Hal ini karena tingginya penjualan kendaraan tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo terlihat bahwa wholesalesnya mencapai 25.751 unit. Angka tersebut tumbuh dibandingkan periode serupa tahun lalu yang cuma 17.305 unit.
Sedangkan pasar kendaraan listrik juga mengalami kenaikan. Tercatat dalam enam bulan pertama sudah ada 11.940 unit dikirin dari pabrik ke diler.
Angka tersebut naik 104,13 persen dibanding periode serupa tahun lalu yang hanya 5.849 unit.
“Kebijakan sudah dikeluarkan dan tidak ada perubahan maupun tambahan lain. Penjualan mobil hybrid saat ini sudah dua kali dari Battery Electric Vehicle jadi sebenarnya pasar sudah berjalan dengan mekanisme sekarang,” ungkap Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (06/08).
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
03 Juli 2025, 19:00 WIB
01 Juli 2025, 18:00 WIB
30 Juni 2025, 18:00 WIB
30 Juni 2025, 09:00 WIB
26 Juni 2025, 15:00 WIB
Terkini
03 Juli 2025, 22:00 WIB
Aprilia tengah menyiapkan rencana cadangan dengan mendekati Bastianini buat mengantisipasi kepergian Martin
03 Juli 2025, 21:00 WIB
Desain baru MG 4 EV resmi diperkenalkan di Cina dengan tampilan yang lebih ramah dibanding sebelumnya
03 Juli 2025, 20:00 WIB
Pengamat sorot sejumlah hal yang harus dilakukan produsen Jepang bertahan di tengah gempuran mobil BYD
03 Juli 2025, 19:00 WIB
Menurut Jaecoo dengan bergabung bersama Chery mereka tidak gentar buat bersaing dengan pabrikan Jepang
03 Juli 2025, 18:00 WIB
Penjualan BYD Group di Juni 2025 berhasil lampaui wholesales mobil Indonesia periode Januari sampai Mei 2025
03 Juli 2025, 17:00 WIB
Peneliti ungkap masih ada produsen EV roda dua yang enggan menguji keamanan baterai dengan alasan biaya mahal
03 Juli 2025, 16:00 WIB
Kemenko Infra mengaku tengah menyiapkan aturan tarif atas dan bawah sopir logistik demi berantas truk ODOL
03 Juli 2025, 15:00 WIB
BYD Sealion 05 EV terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual dan berpeluang hadir di GIIAS 2025