Ada Tarif Impor dari AS, Ekspor Mobil Listrik China Melambat
09 April 2025, 17:00 WIB
Incar konsumen yang pilih kenyamanan, ini modal Citroen lawan EV China meski tanpa ADAS atau fitur melimpah
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Mobil listrik China sudah mulai membanjiri pasar Indonesia terutama beberapa bulan belakangan. Bahkan pada gelaran GIIAS 2024 masih akan ada pendatang baru debut di RI.
Beragam keunggulan ditawarkan mulai dari desain, daya jelajah, fitur keamanan dan yang paling banyak ditemui ialah teknologi mumpuni, ditawarkan dengan banderol kompetitif mulai Rp 300 jutaan.
Namun masih ada juga EV (Electric Vehicle) tidak dibekali teknologi terbaru seperti ADAS (Advanced Driver Assistance System) seperti Wuling Air ev, mobil listrik mungil mulai Rp 190 jutaan.
Hadir pula model baru yakni Citroen E-C3, SUV (Sport Utility Vehicle) mungil, pakai basis versi mesin bensin C3.
Belum ada ADAS disematkan kemudian beragam fitur di dalam kabin terkesan lawas, apabila dibandingkan mobil listrik China yang banyak dipasarkan saat ini.
Misal penggunaan rem tangan konvensional yang belum elektrik. Pengaturan kursi serta AC juga masih manual, lalu tidak ada fitur kamera 360.
Tan Kim Piauw, CEO Citroen Indonesia sempat mengungkapkan bahwa absennya ADAS di Citroen E-C3 adalah karena pertimbangan harga jual akhir.
Sehingga menurut dia modal Citroen lawan EV China adalah kenyamanan. Tan mengungkapkan merek asal Prancis itu sudah dikenal konsumen karena kabin kedap dan suspensi empuk.
"Saya pribadi beberapa kali bicara dengan konsumen. Teknologi dan fitur canggih saya tanya dipakai apa tidak? Sebenarnya tidak terpakai tapi keren saja," kata dia di Puncak Bogor belum lama ini.
Menghadapi maraknya mobil listrik China di Indonesia, Citroen sendiri melihat itu sebagai hal positif pendorong kemajuan industri otomotif dan beri lebih banyak pilihan.
"Mungkin tadi produk China punya fitur lengkap dan lainnya, buat saya ini masing-masing punya kelebihan. Kita mau cari mobil dengan kenyamanan atau teknologi," kata Tan Kim Piauw.
Ia menegaskan Citroen memiliki segmen sendiri sebagai mobil khas Eropa dibekali kenyamanan terbaik di kelasnya.
Sebagai informasi Citroen E-C3 sudah bisa dipesan, unitnya masih berstatus impor utuh atau CBU (Completely Built Up) dari India. Ada target alokasi 1.000 unit diimpor sepanjang 2024 sebelum nanti dirakit lokal.
Dengan keputusan perakitan lokal diharapkan menambah keyakinan masyarakat terkait ketersediaan sparepart dan garansi. Ditambah lagi ada klaim usia baterai Citroen E-C3 bisa sampai 690.000 km.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
09 April 2025, 17:00 WIB
26 Maret 2025, 11:00 WIB
19 Maret 2025, 12:46 WIB
17 Maret 2025, 23:00 WIB
14 Maret 2025, 08:48 WIB
Terkini
15 Mei 2025, 21:51 WIB
PHEV pertama dari PT CSI, Chery Tiggo 8 CSH resmi dijual hari ini dengan banderol mulai dari Rp 400 jutaan
15 Mei 2025, 21:00 WIB
TKDN Hyundai Kona Electric berhasil mencatatkan prestasi tersendiri karena sudah memiliki TDKN 80 persen
15 Mei 2025, 19:00 WIB
Mobil listrik perdana Honda yaitu e:N1 ditawarkan dengan skema sewa, namun angkanya disebut terlalu mahal
15 Mei 2025, 18:00 WIB
Terdapat berbagai diskon motor matic Honda yang bisa dimanfaatkan oleh para konsumen sepanjang Mei 2025
15 Mei 2025, 17:00 WIB
Neta tegaskan masih beroperasi normal di Indonesia meski sejak awal tahun belum memproduksi satu pun kendaraan
15 Mei 2025, 16:00 WIB
Kehadiran produk baru diharapkan bantu dongkrak penjualan Chery buat mencapai target 2.000 unit per bulan
15 Mei 2025, 15:00 WIB
KTM sedang menghadapi krisis finansial, 1.800 karyawan manufaktur asal Austria tersebut terancam dirumahkan
15 Mei 2025, 14:00 WIB
Harga relatif terjangkau dan ekosistem terjamin jadi alasan Toyota masih akan fokus jual mobil hybrid di RI