Penyebab Uni Eropa Meradang Melihat Mobil Listrik China
04 Juli 2024, 10:00 WIB
Incar konsumen yang pilih kenyamanan, ini modal Citroen lawan EV China meski tanpa ADAS atau fitur melimpah
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Mobil listrik China sudah mulai membanjiri pasar Indonesia terutama beberapa bulan belakangan. Bahkan pada gelaran GIIAS 2024 masih akan ada pendatang baru debut di RI.
Beragam keunggulan ditawarkan mulai dari desain, daya jelajah, fitur keamanan dan yang paling banyak ditemui ialah teknologi mumpuni, ditawarkan dengan banderol kompetitif mulai Rp 300 jutaan.
Namun masih ada juga EV (Electric Vehicle) tidak dibekali teknologi terbaru seperti ADAS (Advanced Driver Assistance System) seperti Wuling Air ev, mobil listrik mungil mulai Rp 190 jutaan.
Hadir pula model baru yakni Citroen E-C3, SUV (Sport Utility Vehicle) mungil, pakai basis versi mesin bensin C3.
Belum ada ADAS disematkan kemudian beragam fitur di dalam kabin terkesan lawas, apabila dibandingkan mobil listrik China yang banyak dipasarkan saat ini.
Misal penggunaan rem tangan konvensional yang belum elektrik. Pengaturan kursi serta AC juga masih manual, lalu tidak ada fitur kamera 360.
Tan Kim Piauw, CEO Citroen Indonesia sempat mengungkapkan bahwa absennya ADAS di Citroen E-C3 adalah karena pertimbangan harga jual akhir.
Sehingga menurut dia modal Citroen lawan EV China adalah kenyamanan. Tan mengungkapkan merek asal Prancis itu sudah dikenal konsumen karena kabin kedap dan suspensi empuk.
"Saya pribadi beberapa kali bicara dengan konsumen. Teknologi dan fitur canggih saya tanya dipakai apa tidak? Sebenarnya tidak terpakai tapi keren saja," kata dia di Puncak Bogor belum lama ini.
Menghadapi maraknya mobil listrik China di Indonesia, Citroen sendiri melihat itu sebagai hal positif pendorong kemajuan industri otomotif dan beri lebih banyak pilihan.
"Mungkin tadi produk China punya fitur lengkap dan lainnya, buat saya ini masing-masing punya kelebihan. Kita mau cari mobil dengan kenyamanan atau teknologi," kata Tan Kim Piauw.
Ia menegaskan Citroen memiliki segmen sendiri sebagai mobil khas Eropa dibekali kenyamanan terbaik di kelasnya.
Sebagai informasi Citroen E-C3 sudah bisa dipesan, unitnya masih berstatus impor utuh atau CBU (Completely Built Up) dari India. Ada target alokasi 1.000 unit diimpor sepanjang 2024 sebelum nanti dirakit lokal.
Dengan keputusan perakitan lokal diharapkan menambah keyakinan masyarakat terkait ketersediaan sparepart dan garansi. Ditambah lagi ada klaim usia baterai Citroen E-C3 bisa sampai 690.000 km.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
04 Juli 2024, 10:00 WIB
03 Juli 2024, 19:00 WIB
03 Juli 2024, 16:00 WIB
03 Juli 2024, 11:00 WIB
03 Juli 2024, 08:00 WIB
Terkini
04 Juli 2024, 14:19 WIB
Salah satu pembalap yang tengah menjadi incaran Pramac Racing buat MotoGP 2025 adalah Fabio Di Giannantonio
04 Juli 2024, 14:00 WIB
Menurut Norman mantan peserta Shell Eco Marathon ada yang bekerja sebagai direktur teknis di pabrik Tesla
04 Juli 2024, 13:00 WIB
Tol MBZ dibuat naik turun agar lebih hemat biaya dalam proses pembangunan meski hasilnya tidak nyaman
04 Juli 2024, 12:00 WIB
Diskon Nissan Leaf NIK 2023 mencapai Rp 100 juta sehingga bisa memudahkan pelanggan melakukan pembelian
04 Juli 2024, 11:00 WIB
Diler Haka Auto serah terima 5 unit mobil listrik BYD ke para konsumen mencakup Dolphin, Atto 3 dan Seal
04 Juli 2024, 10:00 WIB
Uni Eropa segera memberlakukan tarif impor sebanyak 38 persen pada mobil listrik China karena dianggap curang
04 Juli 2024, 09:00 WIB
Para tim yang berasal dari Indonesia dijagokan buat meraih kemenangan dalam gelaran Shell Eco Marathon 2024
04 Juli 2024, 08:00 WIB
Berpeluang lebih murah dari mobil premium di kelasnya, harga Zeekr X di RI bisa di bawah Rp 1 miliar