Goodyear Wrangler Duratrac RT Meluncur, Siap Penuhi Pasar Offroad
10 Oktober 2024, 18:00 WIB
Harga ban mobil Goodyear terkerek dua sampai tiga persen imbas anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat tak kunjung membaik. Hal itu membawa dampak negatif ke semua lini.
Tak terkecuali bagi industri otomotif di Tanah Air. Seperti yang tengah dirasakan salah satu produsen ban, yakni Goodyear.
“Kita kan perusahaan global dan itu pengaruhnya nanti ke laporangan keuangan. Jadi secara value sedikit berdampak ke sana,” ujar Arfianti Puspitarini, Head of Marketing Goodyear Indonesia di Jakarta, Selasa (25/6).
Kemudian dia menjelaskan kalau nilai tukar rupiah yang anjlok berpengaruh juga ke produk mereka. Sebab Goodyear harus menaikan harga jual.
Hal itu karena sejumlah bahan baku pembuatan ban masih dibeli dari luar negeri. Sehingga mereka melakukan penyesuaian banderol ban mobil Goodyear.
“Pada Mei 2024 kita keluarkan list harga baru, tetapi tidak semua ukuran ban kami naikan,” dia menambahkan.
ia menyebut kalau peningkatan banderol sekitar dua sampai tiga persen. Namun Arfianti tidak menyebut secara rinci model ban Goodyear mana saja yang terkena imbas.
Kemudian Arfianti menuturkan ada sejumlah faktor ketika ingin menentukan harga ban. Seperti kondisi pasar di dalam negeri.
Selanjutnya dari sisi biaya produksi yang mereka keluarkan. Lalu juga berdasarkan jumlah permintaan konsumen di Tanah Air.
“Kita lihat situasinya serta proyeksi ke depan. Tidak semena-mena langsung kami naikan,” ucap Arfianti.
Terakhir Arfianti menjelaskan kalau kenaikan harga ban Goodyear baru efektif diterapkan pada Juni 2024. Sehingga konsumen harus menyiapkan dana lebih jika ingin membeli produk mereka.
Di sisi lain Arfianti menuntukan kalau pihaknya terus melihat situasi nilai tukar rupiah. Sebab jika semakin anjlok Goodyear bakal melakukan antisipasi.
Hal ini penting dilakukan agar mereka terus bisa berjualan. Jadi dapat memenuhi kebutuhan konsumen di Tanah Air.
“Pertama yang kita lakukan adalah efisiensi produksi. Bagaimana caranya tetap melakukan pembuatan ban terus,” pungkas Arifianti.
Sebagai informasi, nilai tukar rupiah belum membaik dalam beberapa pekan. Masih bertahan di angka Rp 16 ribuan per dolar Amerika Serikat.
“Kita pantau lah nanti bagaimana kondisi pasar serta nilai tukar rupiah ke depan,” Arfianti menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
10 Oktober 2024, 18:00 WIB
23 September 2024, 21:00 WIB
14 September 2024, 09:00 WIB
13 September 2024, 20:00 WIB
13 September 2024, 14:00 WIB
Terkini
01 November 2024, 12:00 WIB
Belum ada kejelasan soal kelanjutan bantuan, namun Kemenperin buka peluang subsidi motor listrik dilanjutkan
01 November 2024, 11:00 WIB
Tarif tol Serpong Balaraja segera dinaikan, selisihnya mencapai Rp 1.500 dibandingkan biaya sebelumnya
01 November 2024, 10:00 WIB
Pihak kepolisian memastikan tidak ada laporan korban meninggal akibat ulah truk ugal di Tangerang kemarin
01 November 2024, 09:00 WIB
BAIC Indonesia membuka diri untuk kerja sama dengan Pindad terkait mobil jajaran menteri pakai BJ80
01 November 2024, 08:00 WIB
Pembatasan ganjil genap Puncak dimulai hari ini (01/11) dengan beragam pengawasan ketat dari pihak kepolisian
01 November 2024, 08:00 WIB
Pertamina kembali menaikan harga BBM di November 2024, salah satunya adalah banderol dari Pertamax Turbo
01 November 2024, 07:00 WIB
Harley-Davidson hadirkan promo menarik dan tampilkan display pemenang Custom Kings Asia di IMOS 2024
01 November 2024, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 1 November 2024 bakal diawasi langsung oleh petugas di lapangan dengan cukup ketat