Produsen Ban Asal Cina, Sailun Tire Menyapa di GIIAS 2025
26 Juli 2025, 12:00 WIB
Harga ban mobil Goodyear terkerek dua sampai tiga persen imbas anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat tak kunjung membaik. Hal itu membawa dampak negatif ke semua lini.
Tak terkecuali bagi industri otomotif di Tanah Air. Seperti yang tengah dirasakan salah satu produsen ban, yakni Goodyear.
“Kita kan perusahaan global dan itu pengaruhnya nanti ke laporangan keuangan. Jadi secara value sedikit berdampak ke sana,” ujar Arfianti Puspitarini, Head of Marketing Goodyear Indonesia di Jakarta, Selasa (25/6).
Kemudian dia menjelaskan kalau nilai tukar rupiah yang anjlok berpengaruh juga ke produk mereka. Sebab Goodyear harus menaikan harga jual.
Hal itu karena sejumlah bahan baku pembuatan ban masih dibeli dari luar negeri. Sehingga mereka melakukan penyesuaian banderol ban mobil Goodyear.
“Pada Mei 2024 kita keluarkan list harga baru, tetapi tidak semua ukuran ban kami naikan,” dia menambahkan.
ia menyebut kalau peningkatan banderol sekitar dua sampai tiga persen. Namun Arfianti tidak menyebut secara rinci model ban Goodyear mana saja yang terkena imbas.
Kemudian Arfianti menuturkan ada sejumlah faktor ketika ingin menentukan harga ban. Seperti kondisi pasar di dalam negeri.
Selanjutnya dari sisi biaya produksi yang mereka keluarkan. Lalu juga berdasarkan jumlah permintaan konsumen di Tanah Air.
“Kita lihat situasinya serta proyeksi ke depan. Tidak semena-mena langsung kami naikan,” ucap Arfianti.
Terakhir Arfianti menjelaskan kalau kenaikan harga ban Goodyear baru efektif diterapkan pada Juni 2024. Sehingga konsumen harus menyiapkan dana lebih jika ingin membeli produk mereka.
Di sisi lain Arfianti menuntukan kalau pihaknya terus melihat situasi nilai tukar rupiah. Sebab jika semakin anjlok Goodyear bakal melakukan antisipasi.
Hal ini penting dilakukan agar mereka terus bisa berjualan. Jadi dapat memenuhi kebutuhan konsumen di Tanah Air.
“Pertama yang kita lakukan adalah efisiensi produksi. Bagaimana caranya tetap melakukan pembuatan ban terus,” pungkas Arifianti.
Sebagai informasi, nilai tukar rupiah belum membaik dalam beberapa pekan. Masih bertahan di angka Rp 16 ribuan per dolar Amerika Serikat.
“Kita pantau lah nanti bagaimana kondisi pasar serta nilai tukar rupiah ke depan,” Arfianti menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
26 Juli 2025, 12:00 WIB
15 April 2025, 09:00 WIB
22 Maret 2025, 17:00 WIB
23 Januari 2025, 23:40 WIB
22 Januari 2025, 23:05 WIB
Terkini
17 Agustus 2025, 09:00 WIB
Changan Hunter diperkirakan jadi salah satu produk perdana merek Tiongkok ini di Indonesia, sudah terdaftar
17 Agustus 2025, 07:00 WIB
Lokasi kantong parkir untuk upacara HUT RI dan Kirab Pesta Rakyat sudah disiapkan pemerintah dengan jumlah terbatas
16 Agustus 2025, 22:52 WIB
Marc Marquez menangkan sprint race MotoGP Austria 2025 usai menundukkan Alex di Sirkuit Red Bull Ring
16 Agustus 2025, 15:00 WIB
Perang harga dinilai sebagai salah satu faktor penyebab terjadinya PHK, Hyundai menghindari hal tersebut
16 Agustus 2025, 13:00 WIB
Toyota Kijang Innova diesel bekas lansiran 2024 menjadi pilihan menarik untuk masyarakat karena ada cicilan ringan
16 Agustus 2025, 11:00 WIB
Insentif motor listrik ditargetkan terbit tahun ini menunggu Rakortas, Honda masih tunggu kepastiannya
16 Agustus 2025, 09:00 WIB
Macet horor tengah melanda ruas Jalan TB Simatupang dalam beberapa waktu belakangan karena ada sejumlah galian
16 Agustus 2025, 07:00 WIB
Dinas Perhubungan beri tarif khusus transportasi umum di Ibu Kota menjadi hanya Rp 80 pada 17 hingga 18 Agustus