BYD Seal Resmi Jadi Mobil Dinas Gubernur Bali
05 Maret 2025, 07:00 WIB
Kehadiran merek mobil China di Indonesia disebut bisa bantu tahan penjualan mobil di 2025 agar tidak anjlok
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Banyak manufaktur mobil China berdatangan ke Indonesia untuk memperkenalkan model kendaraannya dan berinvestasi. Kebanyakan di antaranya langsung menawarkan mobil listrik atau BEV (Battery Electric Vehicle).
Jika melihat data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), MPV listrik BYD M6 bahkan memimpin dengan angka wholesales (penyaluran dari pabrik ke diler) 6.124 unit sepanjang 2024.
Dari 10 model, delapan di antaranya merupakan mobil listrik China dari BYD, Wuling, Chery dan MG. Sisa dua lagi adalah Hyundai Ioniq 5 dan Kona Electric.
Hanya saja jika dilihat secara keseluruhan pasar (bensin hingga listrik), belum ada merek mobil China berhasil masuk ke tangga 10 besar mobil terlaris tahun lalu. Posisi pertama masih dipegang oleh Toyota, sumbangkan wholesales Kijang Innova 63.676 unit.
Terlepas dari sumbangan angkanya yang belum sebanyak merek Jepang, pengamat menilai hal ini tetap dapat berdampak baik dalam membantu menaikkan penjualan kendaraan roda empat di Indonesia.
“Kalau mereka hanya diwakili satu sampai dua merek saja, tentu kondisi penjualan tahun lalu akan lebih parah,” kata Bebin Djuana, pengamat otomotif saat dihubungi KatadataOTO, Rabu (05/03).
Jika bicara masalah persaingan, Bebin menegaskan bahwa layanan, kualitas sampai teknologi terkini menjadi kunci penting agar suatu produk bisa diterima.
Mobil China saat ini juga sudah semakin bersaing karena membawa inovasi terkini buat diterapkan pada kendaraan, dan seringkali dengan harga yang lebih kompetitif dibandingkan model di kelas yang sama.
“Walaupun volumenya (penjualan) belum besar, tentu mengurangi anjloknya angka penjualan,” tegas Bebin.
Sekadar informasi, penjualan ritel (penyaluran dari diler ke konsumen) di 2024 adalah 889.860 unit secara nasional, turun dari perolehan di 2023 dalam periode yang sama yakni 998.059 unit.
Untuk itu telah ditetapkan bahwa target penjualan mobil 2025 adalah di kisaran 850 ribu. Tetap ada peluang koreksi turun drastis sampai ke 750 unit, atau naik maksimal 900 ribu.
Lalu guna memulihkan daya beli masyarakat, pemerintah disarankan untuk terus memberikan insentif. Misal, kebijakan PPnBM nol persen buat lini kendaraan LCGC (low cost green car).
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
05 Maret 2025, 07:00 WIB
04 Maret 2025, 19:00 WIB
04 Maret 2025, 17:00 WIB
03 Maret 2025, 18:00 WIB
03 Maret 2025, 16:00 WIB
Terkini
06 Maret 2025, 06:00 WIB
Pembatasan ganjil genap Jakarta masih menjadi andalan di bulan puasa karena terbukti efektif kurangi macet
06 Maret 2025, 06:00 WIB
Polda Metro Jaya siapkan lima lokasi SIM keliling Jakarta, ada di wilayah strategis yang mudah ditemukan
06 Maret 2025, 06:00 WIB
Kepolisian menghadirkan dua lokasi SIM Keliling Bandung pada hari ini demi memanjakan para pengendara
05 Maret 2025, 23:40 WIB
Jasa Marga bakal buka empat fungsional saat musim mudik Lebaran 2025 untuk hindari kemacetan lalu lintas
05 Maret 2025, 23:02 WIB
Jasa Marga akan tambah diskon tarif tol saat arus balik Lebaran buat pengguna jalan yang terkena pengalihan
05 Maret 2025, 22:00 WIB
Program mudik gratis bareng Isuzu kembali digelar pada Lebaran 2025 dengan jumlah peserta lebih banyak
05 Maret 2025, 21:29 WIB
Korlantas Polri menyiapkan rekayasa lalu lintas saat mudik Lebaran 2025, seperti One Way dan Contraflow
05 Maret 2025, 20:00 WIB
Lebih dari 47.000 unit kendaraan terdampak recall Toyota dan Daihatsu akibat potensi kerusakan pada sistem pengereman