Modal Jetour X50e EV Gaet Minat Konsumen Tanah Air
02 April 2025, 12:00 WIB
Mengisi daya menggunakan fitur Fast Charging Mobil Listrik Ternyata Bisa merusak baterai karena suhunya terlalu panas
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Menambah daya baterai pada mobil listrik memerlukan waktu yang tidak sedikit agar bisa terisi penuh. Beberapa jenis kendaraan bahkan membutuhkan waktu lebih dari 8 jam sehingga membuat pemilik harus menunggu lama.
Kondisi tersebut dinilai menjadi kendala bermobilitas sehingga para pabrikan pun berusaha melakukan pengembangan. Beragam solusi kemudian ditawarkan, termasuk kehadiran Fast Charging.
Hyundai adalah salah satu pabrikan yang menilai bahwa fast charging merupakan solusi tepat. Maka tidak heran bila mereka menyematkannya pada mobil listrik terbaru mereka yaitu Ioniq 5.
Hasilnya pun cukup positif karena pengisian daya menggunakan charger portabel bisa memakan waktu hingga 31 jam. Berbeda dengan pengisian daya menggunakan fast charging, dari 0 hingga 80 persen hanya membutuhkan waktu 17 menit 16 detik.
Namun menggunakan fast charging mobil listrik ternyata bisa rusak baterai bila dilakukan terus menerus. Hal ini diungkapkan oleh Fattony, Technical Manager Hyundai Mobil Indonesia (HMID).
“Apabila sering mengisi daya menggunakan fitur fast charging, maka baterai akan lebih panas dibanding metode lain. Jadi semakin sering menggunakan fast charging maka penurunan kondisi baterai pun lebih cepat,” ungkapnya.
Meski demkian Ia menampik bahwa kondisi tersebut berbahaya. Pasalnya mereka telah melakukan uji coba Hyundai Ioniq di salah perusahaan taksi online, kondisi baterainya dinilai tetap optimal.
“Jadi kami pernah sampling ke perusahaan taksi online dan saat terakhir saya periksa kondisinya masih 99 persen, bahkan ada yang 100 persen. Itu kondisi mobil sudah 2 tahun, jadi kalau ditanyakan penyusutan kondisi baterai, kami belum bisa tahu,” ungkapnya.
Untuk menghindari kerusakan, maka pemilik kendaraan pun disarankan untuk tidak terlalu sering menggunakan fasilitas fast charging. Akan jauh lebih baik bila menggunakan fasilitas pengisian yang ada di rumah.
Meski demikian, Ia menegaskan bahwa Hyundai memberikan garansi pada baterai mobil listrik mereka cukup lama. Baterai Hyundai Ioniq 5 misalnya, diberikan garansi hingga 8 tahun atau 120.000 Km.
Dengan demikian, bila baterai mengalami kerusakan maka pelanggan akan mendapat perbaikan secara cuma-cuma. Jaminan ini diharapkan memberi ketenangan kepada para pemilik terlebih harga baterai mobil listrik memang dikenal sangat tinggi.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
02 April 2025, 12:00 WIB
02 April 2025, 08:20 WIB
31 Maret 2025, 09:00 WIB
31 Maret 2025, 07:00 WIB
30 Maret 2025, 22:03 WIB
Terkini
02 April 2025, 18:27 WIB
Demi mengurangi kepadatan lalu lintas pada arus balik Lebaran 2025, Tol Japek II Selatan mulai dibuka hari ini
02 April 2025, 17:00 WIB
Jasa Marga bebaskan tarif tol saat arus balik untuk beri kemudahan kepada masyarakat saat arus balik
02 April 2025, 14:00 WIB
Nissan jual pabrik mereka di India pada Renault demi selamatkan perusahaan dari ancaman kebangkrutan
02 April 2025, 12:00 WIB
Jetour X50e EV siap dipasarkan di Indonesia tahun ini, disebut telah didesain menyesuaikan kebutuhan konsumen
02 April 2025, 10:00 WIB
MotoGP Amerika 2025 sempat tertunda 10 menit akibat Marc Marquez, bos Trackhouse minta kejelasan aturan
02 April 2025, 08:20 WIB
Agar mengurangi angka kecelakaan, pihak kepolisian diminta membuat SIM khusus pengemudi mobil listrik
01 April 2025, 18:19 WIB
Mengawali April 2025, harga BBM di seluruh SPBU milik swasta mengalami penurunan dengan jumlah bervariasi
01 April 2025, 15:00 WIB
Kepolisian memprediksi puncak arus balik Lebaran 2025 terjadi di akhir pekan, masyarakat diminta waspada