New BYD Seal 2025 Pakai Suspensi Berteknologi Baru
21 Mei 2025, 21:32 WIB
Mengisi daya menggunakan fitur Fast Charging Mobil Listrik Ternyata Bisa merusak baterai karena suhunya terlalu panas
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Menambah daya baterai pada mobil listrik memerlukan waktu yang tidak sedikit agar bisa terisi penuh. Beberapa jenis kendaraan bahkan membutuhkan waktu lebih dari 8 jam sehingga membuat pemilik harus menunggu lama.
Kondisi tersebut dinilai menjadi kendala bermobilitas sehingga para pabrikan pun berusaha melakukan pengembangan. Beragam solusi kemudian ditawarkan, termasuk kehadiran Fast Charging.
Hyundai adalah salah satu pabrikan yang menilai bahwa fast charging merupakan solusi tepat. Maka tidak heran bila mereka menyematkannya pada mobil listrik terbaru mereka yaitu Ioniq 5.
Hasilnya pun cukup positif karena pengisian daya menggunakan charger portabel bisa memakan waktu hingga 31 jam. Berbeda dengan pengisian daya menggunakan fast charging, dari 0 hingga 80 persen hanya membutuhkan waktu 17 menit 16 detik.
Namun menggunakan fast charging mobil listrik ternyata bisa rusak baterai bila dilakukan terus menerus. Hal ini diungkapkan oleh Fattony, Technical Manager Hyundai Mobil Indonesia (HMID).
“Apabila sering mengisi daya menggunakan fitur fast charging, maka baterai akan lebih panas dibanding metode lain. Jadi semakin sering menggunakan fast charging maka penurunan kondisi baterai pun lebih cepat,” ungkapnya.
Meski demkian Ia menampik bahwa kondisi tersebut berbahaya. Pasalnya mereka telah melakukan uji coba Hyundai Ioniq di salah perusahaan taksi online, kondisi baterainya dinilai tetap optimal.
“Jadi kami pernah sampling ke perusahaan taksi online dan saat terakhir saya periksa kondisinya masih 99 persen, bahkan ada yang 100 persen. Itu kondisi mobil sudah 2 tahun, jadi kalau ditanyakan penyusutan kondisi baterai, kami belum bisa tahu,” ungkapnya.
Untuk menghindari kerusakan, maka pemilik kendaraan pun disarankan untuk tidak terlalu sering menggunakan fasilitas fast charging. Akan jauh lebih baik bila menggunakan fasilitas pengisian yang ada di rumah.
Meski demikian, Ia menegaskan bahwa Hyundai memberikan garansi pada baterai mobil listrik mereka cukup lama. Baterai Hyundai Ioniq 5 misalnya, diberikan garansi hingga 8 tahun atau 120.000 Km.
Dengan demikian, bila baterai mengalami kerusakan maka pelanggan akan mendapat perbaikan secara cuma-cuma. Jaminan ini diharapkan memberi ketenangan kepada para pemilik terlebih harga baterai mobil listrik memang dikenal sangat tinggi.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
21 Mei 2025, 21:32 WIB
21 Mei 2025, 15:00 WIB
21 Mei 2025, 09:00 WIB
21 Mei 2025, 08:00 WIB
20 Mei 2025, 20:00 WIB
Terkini
22 Mei 2025, 11:15 WIB
Mobil kenegaraan atau kepresidenan dunia
22 Mei 2025, 11:00 WIB
Deltalube menjelaskan nasib bisnis oli kendaraan saat penjualan motor dan mobil baru di Indonesia lesu
22 Mei 2025, 10:00 WIB
PT AHM resmi meluncurkan edisi spesial dari moge tourer Honda Gold Wing, harganya tembus Rp 1 miliar
22 Mei 2025, 09:00 WIB
Honda HR-V hybrid disinyalir meluncur dalam dua tipe pada 10 Juni 2025, berikut adalah perkiraan harganya
22 Mei 2025, 08:00 WIB
SIM Internasional harus dibawa oleh pengemudi kendaraan bermotor bila hendak berlibur panjang di luar negeri
22 Mei 2025, 07:00 WIB
Korlantas akan memulai penegakan hukum terhadap truk ODOL dengan melakukan sosialisasi terlebih dahulu
22 Mei 2025, 06:00 WIB
Agar memudahkan para pengendara, kepolisian menghadirkan SIM keliling Bandung di dua tempat berbeda hari ini
22 Mei 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Jakarta dapat kembali dimanfaatkan oleh masyarakat hari ini, tersebar di lima lokasi strategis