Fitur Fast Charging Mobil Listrik Ternyata Bisa Rusak Baterai

Mengisi daya menggunakan fitur Fast Charging Mobil Listrik Ternyata Bisa merusak baterai karena suhunya terlalu panas

Fitur Fast Charging Mobil Listrik Ternyata Bisa Rusak Baterai

TRENOTO – Menambah daya baterai pada mobil listrik memerlukan waktu yang tidak sedikit agar bisa terisi penuh. Beberapa jenis kendaraan bahkan membutuhkan waktu lebih dari 8 jam sehingga membuat pemilik harus menunggu lama.

Kondisi tersebut dinilai menjadi kendala bermobilitas sehingga para pabrikan pun berusaha melakukan pengembangan. Beragam solusi kemudian ditawarkan, termasuk kehadiran Fast Charging.

Hyundai adalah salah satu pabrikan yang menilai bahwa fast charging merupakan solusi tepat. Maka tidak heran bila mereka menyematkannya pada mobil listrik terbaru mereka yaitu Ioniq 5.

Photo : Trenoto

Hasilnya pun cukup positif karena pengisian daya menggunakan charger portabel bisa memakan waktu hingga 31 jam. Berbeda dengan pengisian daya menggunakan fast charging, dari 0 hingga 80 persen hanya membutuhkan waktu 17 menit 16 detik.

Namun menggunakan fast charging mobil listrik ternyata bisa rusak baterai bila dilakukan terus menerus. Hal ini diungkapkan oleh Fattony, Technical Manager Hyundai Mobil Indonesia (HMID).

“Apabila sering mengisi daya menggunakan fitur fast charging, maka baterai akan lebih panas dibanding metode lain. Jadi semakin sering menggunakan fast charging maka penurunan kondisi baterai pun lebih cepat,” ungkapnya.

Meski demkian Ia menampik bahwa kondisi tersebut berbahaya. Pasalnya mereka telah melakukan uji coba Hyundai Ioniq di salah perusahaan taksi online, kondisi baterainya dinilai tetap optimal.

Photo : Trenoto

“Jadi kami pernah sampling ke perusahaan taksi online dan saat terakhir saya periksa kondisinya masih 99 persen, bahkan ada yang 100 persen. Itu kondisi mobil sudah 2 tahun, jadi kalau ditanyakan penyusutan kondisi baterai, kami belum bisa tahu,” ungkapnya.

Untuk menghindari kerusakan, maka pemilik kendaraan pun disarankan untuk tidak terlalu sering menggunakan fasilitas fast charging. Akan jauh lebih baik bila menggunakan fasilitas pengisian yang ada di rumah.

Meski demikian, Ia menegaskan bahwa Hyundai memberikan garansi pada baterai mobil listrik mereka cukup lama. Baterai Hyundai Ioniq 5 misalnya, diberikan garansi hingga 8 tahun atau 120.000 Km.

Dengan demikian, bila baterai mengalami kerusakan maka pelanggan akan mendapat perbaikan secara cuma-cuma. Jaminan ini diharapkan memberi ketenangan kepada para pemilik terlebih harga baterai mobil listrik memang dikenal sangat tinggi.


Terkini

mobil
Pajak Berbasis Emisi Bisa Jadi Alternatif Opsen PKB dan BBNKB

Pajak Berbasis Emisi Bisa Jadi Alternatif Opsen PKB dan BBNKB

Opsen PKB dan BBNKB jadi satu alasan konsumen enggan beli mobil, ekonom usul alternatif penerapan pajak

mobil
Suzuki XL7 Kuro

Mau Meluncur Pekan Depan, Ini Bocoran Ubahan Suzuki XL7 Kuro

Suzuki XL7 Kuro mendapatkan beberapa tambahan di bagian eksterior buat menambah nuansa sporti, ini detailnya

otosport
Susunan Sementara Pembalap MotoGP 2026, Morbidelli Tetap di VR46

Susunan Sementara Pembalap MotoGP 2026, Morbidelli Tetap di VR46

Sejumlah rider sudah mengamankan bangku dalam susunan sementara pembalap MotoGP 2026, seperti Morbidelli

news
ESDM Bongkar Sengkarut Kelangkaan BBM di SPBU Shell dan BP AKR

ESDM Bongkar Sengkarut Kelangkaan BBM di SPBU Shell dan BP AKR

Menurut Wakil Menteri ESDM ada sejumlah faktor yang membuat BBM di SPBU Shell dan BP AKR mengalami kelangkaan

mobil
Karyawan Hyundai Gelar Mogok Kerja, Tuntut Naik Gaji

Karyawan Hyundai Gelar Mogok Kerja, Tuntut Naik Gaji

Ribuan karyawan Hyundai di Korea Selatan tengah menggelar aksi mogok kerja selama tiga hari berturut-turut

mobil
Harga Mobil Listrik September 2025, Mulai Rp 100 Jutaan

Harga Mobil Listrik September 2025, Mulai Rp 100 Jutaan

Masih stabil mulai Rp 100 jutaan, berikut rangkuman daftar harga mobil listrik terbaru per September 2025

motor
Motor listrik

Skema Insentif Motor Listrik Telah Disusun Tapi Belum Bisa Berjalan

Kementerian Perindustrian telah selesaikan skema insentif motor listrik tapi masih tunggu keputusan Kemenko Perekonomian

mobil
Insentif Impor Mobil Listrik Disetop, Perlu Ada Transisi di 2026

Insentif Impor Mobil Listrik Disetop, Perlu Ada Transisi di 2026

Perlu ada kenaikan harga bertahap, sebab mobil listrik impor dinilai bakal sulit bertahan tanpa insentif