Lokasi SPBU Shell yang Jual BBM Super, Jakarta sampai Cirebon
08 Desember 2025, 14:00 WIB
Ahli menjelaskan etanol bantu memperbaiki kualitas bahan bakar, mengurangi kandungan sulfur di bensin
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Di tengah pro-kontra penerapan bahan bakar minyak (BBM) dengan etanol 10 persen, ada sejumlah dampak positif bisa dirasakan.
Salah satunya adalah berkurangnya angka sulfur pada kandungan bensin yang dijual di dalam negeri.
Perlu diketahui, kandungan sulfur pada bensin di dalam negeri masih terbilang tinggi yaitu di atas 50 parts per million (ppm). Ini tidak sesuai dengan spesifikasi BBM berstandar Euro IV.
Padahal 50 ppm menjadi ambang batas kadar sulfur pada bensin agar dapat membantu mesin bekerja optimal dan tidak menimbulkan kerusakan.
Akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) menjelaskan, campuran etanol di bensin pada akhirnya membantu meminimalisir kadar sulfur.
“Bensin itu diproduksi dari minyak bumi, mengandung sulfur sehingga terbawa ke produk,” kata Ronny Purwadi, akademisi Fakultas Teknologi Industri ITB di Jakarta belum lama ini
Hanya saja belum dapat dipastikan seberapa besar dampak kandungan etanol bisa mengurangi persentase sulfur di bensin di 50 ppm.
Tetapi menjadi langkah yang baik untuk membantu meningkatkan kualitas bahan bakar di dalam negeri.
“Etanol biasanya tidak menghasilkan sulfur lebih banyak. Jadi (pada bensin) ada bahan yang dengan sulfur dan yang tidak, kalau dicampur berkurang,” tegas Ronny.
Sebagai informasi, sulfur dioksida atau SO2 dan sulfur trioksida (SO3) berdampak negatif pada kendaraan. Seperti merusak saringan knalpot dan menghasilkan pencemar yakni partikel sulfat.
Tidak hanya pada kendaraan, tingginya sulfur pada bahan bakar juga dapat berimbas buruk pada kesehatan manusia seperti penyakit saluran pernapasan sampai kerusakan organ dalam.
Pemerintah sebelumnya ingin BBM bersubsidi ikut standar emisi Euro IV. Tetapi BBM subsidi seperti Biosolar dan Pertalite masing-masing tercatat mengandung sulfur 2.500 ppm dan 500 ppm.
Padahal porsi penggunaannya tergolong tinggi. Biosolar 29,7 persen sedangkan Pertalite 42,1 persen.
Terlepas dari prosedur penerapannya yang masih digodok oleh pemerintah, etanol diharapkan dapat menjadi salah satu langkah awal buat membantu mengurangi sulfur pada bahan bakar.
Harapannya BBM campuran etanol 10 persen alias E10 di masa mendatang dapat meningkatkan RON atau kualitas bensin yang pada akhirnya mengurangi pencemaran udara.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
08 Desember 2025, 14:00 WIB
06 Desember 2025, 11:00 WIB
01 Desember 2025, 10:25 WIB
01 Desember 2025, 07:00 WIB
26 November 2025, 22:30 WIB
Terkini
08 Desember 2025, 20:00 WIB
Menurut laporan Gaikindo pada Senin (08/12), penjualan mobil baru di bulan lalu berhasil menyentuh 79.310 unit
08 Desember 2025, 19:00 WIB
Keberadaan ETLE dinilai cukup penting bagi Polda Metro Jaya, sebab merekam ribuan pelanggar setiap hari
08 Desember 2025, 18:00 WIB
Auto2000 siap menjalani persaingan penjualan mobil baru tahun depan dengan bermodalkan strategi kuat
08 Desember 2025, 17:00 WIB
Ada beberapa hal yang patut jadi perhatian dalam penanganan untuk mobil yang terkena musibah banjir bandang
08 Desember 2025, 16:00 WIB
Federal Oil menggandeng mitra bengkel SiTepat untuk menggelar program yang melibatkan puluhan bikers
08 Desember 2025, 15:00 WIB
Polda Metro Jaya mengungkap jumlah pelanggaran operasi Zebra 2025 di Jakarta telah mengalami penurunan
08 Desember 2025, 14:00 WIB
Pertamina yang baru saja mengirimkan pasokan BBM ke SPBU Shell Indonesia kini sudah bisa dinikmati konsumen
08 Desember 2025, 13:00 WIB
Toyota masih memimpin sebagai merek mobil terlaris di November 2025 disusul Daihatsu, simak daftar lengkapnya