Wholesales Mobil Listrik Maret 2025, Denza Memimpin
19 April 2025, 08:00 WIB
Perusahaan Prancis, Eramet berminat investasi hilirisasi nikel di RI, dukung ekosistem baterai mobil listrik
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mewakili Indonesia telah melakukan pertemuan bilateral bersama Eramet, perusahaan sektor pertambangan dan industri hilir khususnya nikel.
Perlu diketahui Indonesia merupakan pemilik cadangan nikel terbesar di dunia. Hilirisasi nikel dapat membantu berbagai merek yang merakit lokal kendaraan listrik di dalam negeri agar produknya bisa dijual dengan harga kompetitif.
Sebagai informasi, hilirisasi nikel merupakan proses pengolahan nikel mentah menjadi produk akhir yang bisa diperjualbelikan, sehingga menciptakan nilai ekonomi lebih tinggi.
Pihak Eramet telah berkomitmen kepada pemerintah Indonesia buat mendukung hilirisasi industri lewat investasi pengembangan fasilitas manufaktur hijau untuk memproduksi baterai mobil listrik terkhusus di Weda Bay, Halmahera Tengah.
“Untuk menjamin komitmen industri hijau tersebut, lokasi industri dimaksud nantinya dapat ditempatkan berdekatan dengan sumber energi hidro guna menjamin penggunaan energi ramah lingkungan dan berkelanjutan,” kata Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian RI dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (4/3).
Menindaklanjuti peluang kerja sama itu, Eramet mengungkapkan wacana investasi menggandeng mitra lokal di sektor critical minerals dan peluang investasi hilirisasi dengan BPI Danantara (Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara).
Menko Perekonomian bersama Christel Bories selaku CEO Eramet setuju perlu ada penyusunan roadmap dan kapasitas produksi, sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam mendukung Eramet mengembangkan ekosistem nikel di dalam negeri.
“Kemitraan Indonesia dan Eramet memiliki potensi besar untuk mendorong inovasi, memperkuat industri nikel dan baterai kendaraan listrik serta memberikan manfaat jangka panjang bagi semua kedua pihak,” tegas Menko Airlangga.
Pengamat ekonomi menilai kebijakan hilirisasi nikel perlu dilanjutkan pemerintah, sehingga para pelaku industri pengguna baterai NMC. Jadi manufaktur dapat mengembangkan lini kendaraan listrik memanfaatkan nikel dalam negeri.
Hilirisasi nikel membantu mewujudkan visi pemerintah menjadikan Indonesia sebagai penyedia baterai di industri EV, serta membantu menekan harga mobil listrik yang pakai baterai NMC.
“Jadi ini bagaimana hilirisasi nikel yang ada di Indonesia harus dilanjutkan cukup dengan kondisi sekarang,” kata Josua Pardede, Chief Economist Permata Bank saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
19 April 2025, 08:00 WIB
17 April 2025, 14:00 WIB
17 April 2025, 12:00 WIB
16 April 2025, 20:00 WIB
16 April 2025, 14:13 WIB
Terkini
19 April 2025, 08:00 WIB
Denza D9 berhasil merangsek ke posisi pertama mobil listrik terlaris, berikut wholesales EV per Maret 2025
19 April 2025, 05:30 WIB
Dinas Perhubungan akan melakukan rekayasa lalu lintas hari ini untuk mendukung acara Silahturahride bersama Mas Pram
18 April 2025, 19:57 WIB
Pabrikan Jepang perlu mulai memperhatikan banjirnya merek mobil China di RI yang mulai diminati masyarakat
18 April 2025, 14:56 WIB
Kepolisian bakal menerapkan rekayasa lalu lintas ganjil genap Puncak Bogor dan one way di akhir pekan ini
18 April 2025, 10:00 WIB
Jeep Indonesia coba merespon mengenai dampak dari penerapan tarif impor Amerika Serikat oleh Donald Trump
18 April 2025, 07:00 WIB
Merek EV China semakin banyak di Indonesia termasuk di segmen premium, Volvo ungkap ada sisi positifnya
18 April 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta Jumat (18/04) ditiadakan karena bertepatan dengan libur peringatan wafal Isa Almasih
17 April 2025, 23:10 WIB
Polda Metro Jaya bakal melakukan evaluasi program ETLE karena menilang ambulans yang sedang melaksanakan tugas