Gaikindo Bakal Dorong Produsen Mobil Listrik Incar Pasar Chile
10 September 2025, 08:00 WIB
Pemberlakuan tarif impor EV oleh Uni Eropa membuat BYD lakukan ekspansi lewat pembangunan pabrik di luar China
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Di Indonesia berbagai manufaktur China mendapatkan kemudahan berinvestasi dan menjual lini kendaraannya. Beda halnya dengan di Eropa.
Uni Eropa justru mau memberlakukan tarif impor EV (Electric Vehicle) sampai 45 persen untuk setiap kendaraan dari China. Tentu membuat harga jual mobil semakin tinggi dan tidak kompetitif.
Perlu diketahui merek ini mendapatkan tarif impor tambahan sebesar 17 persen dari beban awal 10 persen yang berlaku untuk semua impor mobil listrik produksi China.
Hal itu menuai respon dari berbagai pihak. Seperti Menteri Perdagangan Inggris yang tidak ingin ikut menerapkan tarif impor mobil listrik China karena dianggap tidak mengganggu.
Meski begitu BYD (Build Your Dreams) menyiapkan rencana sendiri guna menanggapi naiknya tarif impor EV di Uni Eropa. Salah satunya adalah dengan melakukan ekspansi besar-besaran dan mendirikan pabrik di berbagai tempat di luar China.
Manufaktur mobil listrik itu mengumumkan bahwa mayoritas pabrik mereka bakal dibangun di Eropa agar lini kendaraannya bisa tetap dijual di pasar global.
Pihak BYD menegaskan komponen akan diproduksi secara lokal di Eropa sementara Battery Pack dirakit di fasilitas Hungaria dan Turki. Namun tetap akan melakukan impor sel baterai dari China.
Bicara soal tarif impor yang akan diberlakukan, BYD masih menimbang apakah mereka bakal menanggungnya atau membebankan itu ke konsumen.
“Kami sangat tidak setuju dengan perhitungan itu (tarif impor), tidak adil. Politisi harusnya tidak ikut mengurus tarif (karena) menambah biaya manufaktur dan membingungkan industri otomotif,” kata Stella Li, Executive President BYD dan CEO BYD Amerika dilansir dari Carscoops, Rabu (16/10).
Sementara di Indonesia, BYD justru sedang menikmati berbagai keringanan dari pihak pemerintah. Pasalnya mereka mendapatkan insentif impor mobil listrik karena telah memenuhi syarat seperti komitmen membangun fasilitas di RI per 2026.
“Kalau mengikuti timeline pemerintah, kita sudah harus bangun (pabrik) di akhir 2025,” tegas Luther Panjaitan, Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia di Bekasi beberapa waktu lalu.
Belum dijelaskan rinci model yang akan dirakit lokal, tetapi pihaknya telah berkomunikasi dengan pihak pemerintah untuk memastikan semua berjalan sesuai rencana.
Sebagai informasi, lokasi pabrik BYD nanti adalah Subang Smartpolitan, Jawa Barat. Kapasitas produksinya adalah 150 ribu unit per tahun.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
10 September 2025, 08:00 WIB
10 September 2025, 07:00 WIB
09 September 2025, 19:00 WIB
09 September 2025, 13:00 WIB
09 September 2025, 09:00 WIB
Terkini
10 September 2025, 08:00 WIB
Gaikindo menyambut baik keinginan pemerintah Chile untuk mengimpor mobil listrik hasil produksi Indonesia
10 September 2025, 07:00 WIB
Rimac Technology pamerkan teknologi baterai mobil listrik terbarunya yang hanya perlu 6,5 menit untuk mengisi daya
10 September 2025, 06:00 WIB
Salah satu lokasi SIM keliling Bandung hari ini yang bisa didatangi oleh para pengendara berada di Ubertos
10 September 2025, 06:00 WIB
Lima lokasi SIM keliling Jakarta dapat melayani perpanjangan SIM A dan C hari ini, simak informasinya
10 September 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta kembali diterapkan sehingga masyarakat tidak bisa sembarangan melintas di sejumlah jalan
09 September 2025, 19:00 WIB
Arista Group bekerja sama dengan Farizon untuk menjual kendaraan listrik niaga untuk pasar di Indonesia
09 September 2025, 18:00 WIB
Konsumen bisa mengikuti program apresiasi berhadiah Mobil Lubricants, cukup dengan melakukan pembelian oli
09 September 2025, 17:00 WIB
KNKT ungkap dua faktor yang berperan di balik terjadinya kecelakaan truk di GT Ciawi pada 4 September 2025