Spesifikasi Wuling Mitra EV, Siap Jadi Andalan Bisnis
11 Juli 2025, 23:30 WIB
Pengamat sorot sejumlah hal yang harus dilakukan produsen Jepang bertahan di tengah gempuran mobil BYD
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Kejayaan produsen otomotif Jepang di Indonesia mulai diganggu oleh kehadiran manufaktur asal Cina. Salah satunya adalah BYD.
Merek tersebut menawarkan sejumlah model mobil listrik banderol kompetitif, bahkan kerap menyamai model serupa mobil mesin konvensional.
Di negara asalnya, industri otomotif tengah mengalami persaingan harga yang sengit. Sehingga perluasan pasar ke negara-negara potensial lain seperti Indonesia jadi cara merek Cina bertahan.
Hal ini diungkapkan oleh seorang perwakilan Jepang dari firma konsultan Alix Partners. Ia menyorot penjualan BYD di Asia Tenggara meroket karena mereka mencari pasar baru di tengah panasnya perang harga di Tiongkok.
Hasilnya, kedatangan BYD dan berbagai merek mobil Cina lain perlahan menggoyahkan dominasi pabrik Jepang di Tanah Air melalui mobil ‘murah’.
“Harga kendaraan rendah yang jadi siasat merek Cina sangat cocok (diterapkan) di pasar Asia Tenggara,” kata Tomoyuki Suzuki, Japan Leader Alix Partners dikutip dari Nikkei Asia pada Kamis (03/07).
Dia juga mengatakan bahwa sejumlah negara Asia Tenggara seperti Indonesia dan Thailand tengah agresif membangun infrastruktur EV (Electric Vehicle) seperti SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum).
Mobil listrik disebut sebagai satu isu penting di negara terkait, terkhusus Indonesia. Beberapa kebijakan dicanangkan oleh pemerintah guna mempercepat adopsi kendaraan ramah lingkungan.
“Memperkuat hubungan ke negara seperti Indonesia yang punya material baterai termasuk nikel dan kobalt, konsisten dengan regulasi ekonomi Cina,” kata Tomoyuki.
Di lain sisi, pabrikan Jepang perlahan terlihat mengalihkan fokus ke pasar seperti India dan Oseania dengan investasi minim.
Tidak dapat dipungkiri, merek Jepang perlu mulai waspada. Menurut Tomoyuki, ada beberapa hal bisa dilakukan oleh produsen negeri sakura.
Misal terus memperkuat portofolio penjualan mobil hybrid sebagai kekuatan mereka, ketimbang memaksakan bersaing dengan mobil murah Cina.
Kemudian bersama pemerintah Jepang, perlu ada komitmen untuk mendukung pembangunan infrastruktur EV di Asia Tenggara.
“Pabrikan Jepang juga harus mempertahankan kekuatan brand mereka, yaitu biaya operasional rendah dan harga jual kembali yang tinggi,” tegas Tomoyuki.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
11 Juli 2025, 23:30 WIB
11 Juli 2025, 21:00 WIB
11 Juli 2025, 16:23 WIB
11 Juli 2025, 15:00 WIB
11 Juli 2025, 11:00 WIB
Terkini
11 Juli 2025, 23:30 WIB
Spesifikasi Wuling Mitra EV sudah dibuat agar bisa memenuhi kebutuhan para pelaku usaha yang semakin dinamis
11 Juli 2025, 22:00 WIB
Jasa Marga memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen bagi masyarakat yang ingin melewati Trans Jawa
11 Juli 2025, 21:00 WIB
Wuling BinguoEV Premium Range dengan jarak tempuh 410 km tak dijual karena menyesuaikan kebutuhan pelanggan
11 Juli 2025, 17:45 WIB
Para pencinta mobil JDM bakal menggelar balap di Sirkuit Mandalika dan bakal diikuti berbagai kendaraan
11 Juli 2025, 16:23 WIB
Mobil listrik terbaru Wuling, Mitra EV resmi diluncurkan bersamaan dengan versi pembaruan dari BinguoEV
11 Juli 2025, 15:00 WIB
Wuling Jiachen dikabarkan akan melantai dalam gelaran GIIAS 2025 di akhir bulan, mobil itu sudah bisa dipesan
11 Juli 2025, 14:12 WIB
Angka impor mobil di RI naik, Gaikindo sorot pentingnya memaksimalkan kapasitas produksi untuk cegah PHK
11 Juli 2025, 14:00 WIB
Demi mencegah kemacetan yang sering terjadi di akhir pekan, kepolisian menyiapkan ganjil genap puncak Bogor