Belum Meluncur, BYD Klaim Sudah Terima Pemesanan Denza D9

Dibawa pada ajang IIMS 2024, BYD sebut sudah ada konsumen melakukan pembayaran uang muka MPV Denza D9

Belum Meluncur, BYD Klaim Sudah Terima Pemesanan Denza D9

KatadataOTO – Pada pameran otomotif IIMS 2024 (Indonesia International Motor Show) BYD memamerkan salah satu MPV premium dari submerek mereka yakni Denza D9

Apabila hadir di Indonesia, model tersebut berpeluang jadi pesaing berat Toyota Alphard. Hanya saja bukan hybrid seperti Alphard namun merupakan BEV (Battery Electric Vehicle).

Belakangan ini beberapa tenaga penjual juga sudah mulai menawarkan unit ke konsumen. Bicara soal harga, mereka mengklaim ada di kisaran Rp 800 jutaan sampai Rp 1 miliar.

Sedangkan Toyota Alphard yang sekarang ditawarkan dalam tipe hybrid dijual mulai Rp 1,7 miliar, lebih mahal dibandingkan prediksi harga Denza D9.

BYD Denza D9
Photo : KatadataOTO

Pihak BYD kerap membantah kehadiran Denza D9 dalam waktu dekat karena masih dalam tahap studi. Namun disebutkan bahwa ada sejumlah konsumen menyatakan ketertarikan dan membayar uang muka.

“Secara intensi banyak, banyak yang melakukan DP (Down Payment). Baru kabarnya saja orang sudah tertarik,” kata Luther Panjaitan, Head of PR & Government Relation PT BYD Motor Indonesia di Bekasi, Senin (7/10).

Ada beberapa alasan BYD belum memperkenalkan Denza D9 saat ini. Menurut Luther pihaknya perlu mempersiapkan banyak hal seperti jaringan diler sampai logistik.

Terdekatnya Denza D9 konfigurasi setir kanan dihadirkan di Hong Kong. Luther mengatakan hal itu membuat Denza D9 semakin mudah diboyong ke pasar Indonesia.

“Namun banyak yang membuat kami belum bisa komitmen ke konsumen, seperti harga dan ketersediaan unit,” tegas Luther.

Seiring berjalannya waktu ia mengungkapkan BYD akan melengkapi diler di wilayah lain dan menambah tenaga penjual dalam jumlah lebih banyak.

“Mudah-mudahan sesegera mungkin bisa hadir dan diperkenalkan,” ungkap dia.

BYD Diprediksi Hadirkan Denza D9 di IIMS 2024
Photo : Carnewschina

Di Indonesia, BYD juga telah melihat potensi besar MPV karena diminati oleh masyarakat. Maka untuk memenuhi kebutuhan itu mereka meluncurkan BYD M6 yang dilego Rp 379 juta sampai Rp 429 jutaan.

Sementara submerek Denza memang menyasar segmen konsumen khusus, berbeda dari BYD dan menawarkan mobil premium. 

Denza D9 sendiri di pasar global ditawarkan dalam tipe PHEV (Plug-in Hybrid Vehicle) dan BEV, namun varian BEV berpeluang masuk Indonesia.


Terkini

news
Pemutihan pajak

Ada Pemutihan Pajak di Bengkulu, Berlaku Hingga Akhir Tahun

Pemerintah Bengkulu gelar pemutihan pajak yang berlaku hingga akhir tahun untuk memudahkan masyarakat

otosport
MotoGP Austria 2025, Fadillah Arbi Bakal Balapan di Moto3

MotoGP Austria 2025, Fadillah Arbi Bakal Mentas di Moto3

Fadillah Arbi Aditama akan mentas di Moto3 Austria 2025 buat gantikan pembalap asal Thailand yang cedera

news
Transjakarta

Dishub Paparkan Alasan Koridor 9 Transjakarta Banyak Kecelakaan

Koridor 9 Transjakarta dikenal sebagai rute yang kerap terhambat karena adanya kecelakaan lalu lintas

mobil
Rapor Penjualan Mobil di GIIAS 2025, BYD Kejar Toyota

Rapor Penjualan Mobil di GIIAS 2025, BYD Kejar Toyota

Beberapa merek kendaraan roda empat telah mempublikasikan perolehan SPK selama GIIAS 2025, simak datanya

mobil
Wholesales LMPV Juli 2025

Wholesales LMPV Juli 2025, BYD M6 Bertahan di 3 Besar

Capaian wholesales LMPV sepanjang Juli 2025 naik dari Juni, urutan pertama masih ditempati Toyota Avanza

news
Ganjil genap Puncak

Ganjil Genap Puncak 15 Agustus 2025, Waktunya Lebih Panjang

Sambut libur panjang, ganjil genap Puncak 15 Agustus 2025 akan diberlakukan lebih lama dari biasanya

otosport
Link Live Streaming MotoGP Austria 2025: Kans Marquez Unjuk Gigi

Link Live Streaming MotoGP Austria 2025: Kans Marquez Unjuk Gigi

MotoGP Austria 2025 menjadi panggung bagi Marc Marquez buat meraih kemenangan perdana di Red Bull Ring

motor
Penjualan motor Honda di GIIAS 2025

Honda Optimistis Penjualan Motor Naik Jelang Akhir Tahun

PT Astra Honda Motor alami penurunan penjualan sampai dua persen, yakin angkanya bisa membaik di akhir 2025