Kemenko Marves Tegaskan Skema Impor Mobil Listrik di Indonesia
04 Mei 2024, 18:06 WIB
Memasuki era elektrifikasi ada wacana beli mobil bensin bakal dipersulit, ini tanggapan konsumen mobil
Oleh Serafina Ophelia
TRENOTO – Di era elektrifikasi pemerintah semakin menggencarkan beragam cara agar masyarakat bisa dan mau untuk beralih ke kendaraan listrik. Pilihannya semakin banyak ditambah subsidi untuk dua merek yang memenuhi persyaratan TKDN (tingkat komponen dalam negeri) minimal 40 persen.
Belum lama ini juga ada wacana pemerintah untuk mempersulit masyarakat membeli mobil bensin, seperti disampaikan Luhut Pandjaitan selaku Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi di acara TikTok Southeast Asia Impact Forum beberapa waktu lalu.
Apabila beli mobil bensin bakal dipersulit masyarakat diharapkan jadi lebih cepat berpindah ke mobil listrik dan membantu mengurangi polusi udara terkhusus di Jakarta.
Saat ini polusi hasil sisa pembakaran kendaraan bermotor memang dinilai cukup tinggi. Peralihan ke kendaraan listrik menjadi salah satu solusi untuk membantu menguranginya.
Terkait rencana tersebut tentu ada respons pro dan kontra dari masyarakat. Salah seorang pengunjung booth otomotif Jakarta Fair 2023, Andi mengatakan bahwa ia mendukung usaha pemerintah menggencarkan pemakaian mobil listrik.
“Paling bagus listrik, kita sudah polusi di mana-mana. Secara pribadi saya dukung mobil listrik dari awal sejak 1950-an kan sudah ada kenapa baru diterapkan sekarang,” ucapnya saat ditemui TrenOto di area JIExpo Kemayoran, Kamis (23/6).
Sementara pengunjung lain yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan ada sisi positif maupun negatif dari wacana beli mobil bensin bakal dipersulit.
“Positifnya kita membantu ikut mengurangi polusi dengan pakai mobil listrik. Tapi negatifnya kan belum semua orang kapasitas rumahnya bisa untuk menge-charge mobil listrik, bahkan listriknya masih susah,” ujarnya.
Menurutnya pengisian daya kendaraan listrik untuk beberapa jenis terbilang mudah alias bisa diisi daya di rumah. Sayangnya perlu ada kapasitas minimum dari listrik di rumah agar bisa mengakomodasi charging mobil listrik.
Sekadar informasi sekarang pilihannya semakin beragam. Pasca Hyundai Ioniq 5 meluncur merek-merek lain turut kembali meramaikan industri otomotif Tanah Air.
Sebut saja mobil listrik mungil Wuling Air ev. Kemudian di segmen mobil premium ada BMW iX, Mercedes EQE sampai Tesla.
Alternatifnya ada mobi hybrid maupun PHEV (plug in hybrid electric vehicle). Toyota jadi merek yang memiliki banyak opsi di antaranya Toyota C-HR, Corolla Cross Hybrid, Yaris Cross Hybrid dan Kijang Innova Zenix Hybrid.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
04 Mei 2024, 18:06 WIB
04 Mei 2024, 10:02 WIB
03 Mei 2024, 20:00 WIB
03 Mei 2024, 20:00 WIB
03 Mei 2024, 17:23 WIB
Terkini
04 Mei 2024, 18:06 WIB
Tidak sembarangan, insentif impor mobil listrik berlaku untuk merek yang komitmen buat produksi lokal
04 Mei 2024, 12:00 WIB
Korlantas uji coba kirim surat tilang lewat WhatsApp agar memudahkan masyarakat mengetahui pelanggarannya
04 Mei 2024, 11:00 WIB
Penjualan motor Honda secara kredit di kuartal I 2024 alami kenaikan tipis dibanding perolehan tahun lalu
04 Mei 2024, 10:02 WIB
Dikatakan salah satu alasan Wuling Cloud EV dipasarkan dalam satu varian karena sesuai kebutuhan konsumen
04 Mei 2024, 09:58 WIB
Presiden Jokowi menyebut para menterinya masih membahas aturan mengenai subsidi mobil hybrid buat masyarakat
03 Mei 2024, 22:00 WIB
Gesits dan Hyundai Kefico melakukan kerja sama untuk membuat dua motor listrik baru di pasar Indonesia
03 Mei 2024, 21:00 WIB
Yamaha Freego kini punya kelir baru yaitu Black Magma dan Silver untuk menambah pilihan masyarakat Indonesia
03 Mei 2024, 20:00 WIB
Berlaku selama pameran berlangsung, berikut promo Neta di PEVS 2024 termasuk saldo PLN Mobile Rp 2,5 juta