Era Elektrifikasi Jadi Mimpi Buruk buat Porsche
16 Mei 2025, 17:37 WIB
Pabrik BYD yang bakal berdiri di Subang Smartpolitan bakal memiliki kapasitas produksi sampai 150 ribu unit
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Pembangunan pabrik BYD sepertinya tinggal menunggu waktu. Berbagai persiapan tengah dikebut agar selesai dalam waktu dekat.
Fasilitas produksi tersebut bakal berdiri di kawasan Subang Smartpolitan, Jawa Barat. Seperti disampaikan oleh Eagle Zhao, President Director BYD Motor Indonesia.
“Sekarang kami tengah mengejar banyak hal yang harus dipersiapkan. Nanti setelah semua sudah siap pasti kita umumkan,” ujar Eagle di Jakarta.
Jenama asal Tiongkok itu pun berjanji ingin memberikan yang terbaik. Sehingga bisa memenuhi kebutuhan konsumen di Tanah Air.
Apalagi industri kendaraan setrum di Indonesia tengah berkembang. Jadi mereka tidak mau main-main dalam berbisnis di sini.
“Pabrik BYD akan memiliki kapasitas produksi sampai 150 ribu mobil listrik dalam setahun,” Eagle menambahkan.
Sebelumnya pembangunan pabrik BYD sudah dibocorkan oleh Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi
Dia menyebut kalau manufaktur satu ini sangat antusias berinvestasi di Indonesia. Mereka pun dikabarkan bakal mulai produksi kendaraan di awal 2026.
“BYD akan masuk dan Groundbreaking di Juli 2024,” ucap Luhut di akun Instagram pribadinya beberapa waktu lalu.
Di sisi lain Eagle menilai ada sejumlah faktor yang membuat mereka memilih Subang Smartpolitan. Satu diantaranya bisa memudahkan BYD dalam proses distribusi.
“Kawasan industri ini memenuhi kriteria kami dari segi ukuran, jarak, lingkungan serta kebutuhan infrastruktur,” tutur Eagle.
Sebagai informasi, pabrik BYD bakal berdiri di Fase 2 Subang Smartpolitan. Lokasi tersebut terbilang cukup strategis.
Pasalnya segera hadir pintu keluar tol utama dari Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) di KM 89 menuju Subang Smartpolitan.
Lalu terhubung dengan berbagai infrastruktur strategis nasional. Seperti Pelabuhan Patimban, Bandara Internasional Kertajati maupun Tol Trans Jawa.
Dengan begitu diharapkan distribusi mobil listrik BYD berjalan lancar. Sehingga mampu memenuhi permintaan kendaraan ramah lingkungan.
Patut diketahui, menurut Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian BYD menanamkan modal sampai 1,3 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 21,1 miliaran.
Jumlah tersebut digunakan untuk membangun ekosistem kendaraan setrum serta memproduksi tiga model mobil mereka, yakni BYD Seal, Atto 3 juga Dolphin di dalam negeri.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
16 Mei 2025, 17:37 WIB
16 Mei 2025, 16:00 WIB
16 Mei 2025, 15:00 WIB
16 Mei 2025, 08:00 WIB
16 Mei 2025, 07:00 WIB
Terkini
17 Mei 2025, 09:00 WIB
Bakal fokus mempersiapkan kehadiran DST Concept, Mitsubishi masih belum mau luncurkan Xpander Hybrid di RI
17 Mei 2025, 07:15 WIB
Penjualan Mitsubishi tahun fiskal 2024 kembali turun, Xpander pun berhasl menjadi penyelamat perusahaan
16 Mei 2025, 21:00 WIB
Toyota Indonesia gelar pendampingan TEY di Sumatera Barat untuk mematangkan visi dan misi proposal proyek lingkungan
16 Mei 2025, 20:22 WIB
PT MMKSI resmi meluncurkan versi terbaru Mitsubishi Xpander dan Xpander Cross hari ini, simak daftar harganya
16 Mei 2025, 18:00 WIB
Toyota bZ4X Touring atau bZ Woodland punya dimensi sedikit lebih panjang dan tampilannya semakin sporti
16 Mei 2025, 17:37 WIB
Berbagai merek premium termasuk Porsche menghadapi tantangan berat di era elektrifikasi, hadapi produk Cina
16 Mei 2025, 16:00 WIB
Pabrik CATL di Indonesia diharapkan bisa beroperasi mulai Maret 2026 dengan konsumendari berbagai negara
16 Mei 2025, 15:00 WIB
Penjualan BYD lampaui Toyota di Singapura dengan selisih hingga ribuan unit pada periode Januari hingga April 2025