Banyak Tekanan, Honda Koreksi Target Penjualan 21 Persen

Honda kurangi target penjualan global di tahun fiskal 2026 karena banyaknya tekanan dari berbagai wilayah

Banyak Tekanan, Honda Koreksi Target Penjualan 21 Persen

KatadataOTO – Honda mengoreksi target laba tahunan hingga 21 persen lebih rendah dari sebelumnya. Revisi ini diambil karena adanya beragam tekanan yang harus dihadapi.

Mulai dari kebijakan pemerintah, penurunan penjualan di Cina hingga kurangnya suku cadang. Akibatnya Honda harus menyesuaikan target yang lebih masuk akal.

Pada tahun fiskal 2026, Honda hanya menargetkan laba 550 miliar Yen. Jumlah itu setara dengan Rp 59,596 triliun

Padahal sebelumnya mereka optimis memiliki laba 770 miliar Yen (Rp 83,4 triliun).

New Honda Brio
Photo : TrenOto

Revisi dilakukan setelah pada semester pertama mereka mengalami beragam kerugian. Sebagian besar disebabkan biaya pembuatan kendaraan listrik.

Nilainya bahkan mencapai 224 miliar Yen atau setara Rp 24,2 triliun. Rasio penjualan EV di 2030 juga dikurangi dari 30 persen jadi 20 persen.

Honda memperkirakan hanya bisa menjual 925.000 unit di Asia pada akhir tahun fiskal. Jumlah itu turun 10 persen dari sebelumnya 1,09 juta unit.

Kompetisi di Asia Tenggara dinilai berat dengan masifnya kedatangan pabrikan Cina. Terlebih harga yang ditawarkan sangat kompetitif dan diberi insetif.

“Kami sadar harus meninjau ulang pasar Asia. Terlebih tidak ada mobil yang benar-benar baru dalam waktu dekat,” ungkap Noriya Kaihara, Executive Vice President Honda.

Pabrikan juga terpukul karena kekurangan chip dari perusahaan asal Belanda. Kerugiannya mencapai 150 miliar atau Rp 16,2 triliun.

“Gangguan disebabkan ketergantuan Honda pada satu pemasok untuk beberapa komponen,” terangnya.

Kekurangan chip membuat proses produksi di pabrik Meksiko tersendat. Namun Honda berharap situasi mulai normal pada 21 November 2025.

Honda juga memperkirakan bakal mengalami kerugian 385 miliar yen atau Rp 41,7 triliun. Hal ini karena Amerika Serikat memberi tarif impor kendaraan.

Untungnya Honda telah memproduksi kendaraan hybrid secara lokal dan permintaannya tetap tinggi.

Honda WR-V
Photo : Trenoto
Dengan melakukan penyesuaian maka diharapkan Honda bisa kembali meraih keuntungan. Terlebih mereka sudah menyiapkan beberapa strategi baru.

Salah satunya adalah dengan meningkatkan fokus ke pasar India. Negara tersebut dinilai memiliki prospek cerah di masa depan.


Terkini

mobil
Penjualan Mobil Mewah di RI Turun, Bos Ford Ungkap Penyebabnya

Penjualan Mobil Mewah di RI Turun, Bos Ford Ungkap Penyebabnya

Cenderung tak terganggu situasi ekonomi, bos Ford sorot penyebab di balik turunnya penjualan mobil mewah

otopedia
Uji Kir Kendaraan komersial

Syarat dan Cara Perpanjang Kir untuk Kendaraan Komersial

Untuk mengoperasikan kendaraan komersial di Indonesia ada beberapa hal yang harus dilengkapi termasuk ujian kir

mobil
Chery

Chery Buka Diler di Bintaro, Tawarkan SUV Premium

Chery menghadirkan diler terbaru di kawasan elit Bintaro, Tangerang Selatan yang didominasi hunian dan bisnis

mobil
Toyota

Toyota Tunda Pembangunan Pabrk Mobil Listrik di Jepang

Pembangunan pabrik mobil listrik Toyota ditunda akibat adanya perlambatan pasar EV di berbagai wilayah

mobil
Diduga Honda Super One Sedang Tes Jalan di RI, Siap Lawan Atto 1

Diduga Honda Super One Sedang Tes Jalan di RI, Siap Lawan Atto 1

Seorang netizen melihat mobil listrik yang diduga Honda Super One sedang melakukan tes jalan di Jakarta

news
SIM Keliling Jakarta

Jadwal SIM Keliling Jakarta Hari Ini 12 November, Jangan Telat

SIM keliling Jakarta beroperasi di waktu terbatas, jangan sampai terlambat sebab tidak ada dispensasi

news
2 Lokasi SIM Keliling Bandung 12 November, Ada di ITC Kebon Pala

2 Lokasi SIM Keliling Bandung 12 November, Ada di ITC Kebon Pala

Pengendara bisa mendatangi ITC Kebon Pala sebagai salah satu lokasi SIM keliling Bandung pada hari ini

news
Ganjil genap Jakarta

Ganjil Genap Jakarta 12 November 2025, Jangan Asal Bawa Mobil

Ganjil genap Jakarta 12 November 2025 masih menjadi andalan pemerintah dalam mengatasi kemacetan lalu lintas