BAIC Akan Pasarkan Mobil PHEV Mulai 2025

Beda strategi dari mayoritas merek China yang debutkan BEV di Tanah Air, BAIC punya rencana boyong PHEV

BAIC Akan Pasarkan Mobil PHEV Mulai 2025

KatadataOTO – Pendatang baru asal China, BAIC akan debut resmi di pasar Tanah Air pada gelaran GIIAS 2024 (Gaikindo Indonesia International Auto Show). Beda strategi dari kompetitor, mereka justru mendatangan dua model mobil bermesin bensin.

Kebanyakan merek asal Tiongkok pilih meluncurkan mobil listrik murni atau BEV (Battery Electric Vehicle) terlebih dulu buat konsumen. Langkah itu dilakukan guna mendukung komitmen pemerintah dan potensi mendapatkan subsidi.

Seperti Neta dan BYD. Ketika hadir perdana di Indonesia, mereka memboyong mobil listrik andalan dengan harga kompetitif buat para konsumen.

BYD secara global memiliki sejumlah lini PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle). Tetap BYD Motor Indonesia belum melihat potensi memboyong kendaraan hybrid.

BAIC
Photo : BAIC

Sementara BAIC Indonesia justru sudah memiliki rencana jual PHEV dalam waktu beberapa tahun ke depan. Namun saat ini masih fokus pada dua andalannya yakni BJ40 Plus dan X55-II.

Salah satu alasan BAIC pilih jualan mobil mesin bensin lebih dulu adalah menarik minat konsumen. Baru secara bertahap beralih ke kendaraan ramah lingkungan.

“Kita masukkan dalam fase dua tahun ke depan, setelah itu kita ke hybrid BJ30, paling mungkin akan segera dibuat,” ujar Dhani Yahya, Chief Operating Officer PT JIO Distribusi Indonesia di Banten belum lama ini.

Bukan mobil listrik murni, PHEV diklaim memiliki sejumlah keunggulan mobil listrik serta mengkombinasikan pengisian daya EV serta metode isi bensin biasa yang sudah familiar untuk pengguna kendaraan roda empat.

Daya jelajah ditawarkan juga mumpuni. Karena kinerja dibantu motor elektrik, penggunaan bahan bakar jadi lebih efisien.

Bisa dibilang BJ30 PHEV itu merupakan model EREV (Extended Range Electric Vehicle), klaim daya jelajah 1.100 km dalam kondisi baterai dan tangki bensin terisi penuh.

BAIC
Photo : BAIC

“Kalau Anda lihat di market hybrid yang sekarang tidak ada sampai segitu. Biasanya memang itu untuk (penggunaan) di perkotaan,” kata Dhani.

Secara desain BJ30 masih identik BJ40 Plus. Pabrik asal Tiongkok ini optimis produknya diminati mengingat saat ini konsumen dinilai tertarik dengan kendaraan SUV boxy bergaya offroad.


Terkini

mobil
Tampilan BYD Ti7, SUV Hybrid yang Berpeluang Masuk Indonesia

Tampilan BYD Ti7, SUV Hybrid yang Berpeluang Masuk Indonesia

BYD Ti7 jadi produk global, hadir di Asia Tenggara melalui perhelatan Bangkok Motor Expo 2025 di Thailand

mobil
VinFast VF Wild

VinFast Bicara Masa Depan VF Wild di Indonesia

Manufaktur asal Vietnam, VinFast melakukan studi pikap kabin ganda listrik di RI melalui kehadiran VF Wild

mobil
Toyota Kijang Innova Reborn Dapat Pembaruan, Harga Belum Berubah

Toyota Kijang Innova Reborn Dapat Pembaruan, Harga Belum Berubah

Masih jadi favorit konsumen, Toyota Kijang Innova Reborn mendapatkan penyegaran jelang tutup tahun 2025

mobil
Harga Jaecoo J5 Tak Naik di GJAW 2025, Tetap Rp 200 Jutaan

Jaecoo Yakin BEV Masih Akan Lebih Populer dari PHEV di Ibu Kota

Mobil listrik, menurut Jaecoo masih tuai tren positif karena terbebas dari kebijakan ganjil genap di Jakarta

news
Gaikindo Pastikan GJAW Digelar Lagi di 2026, Lokasi Lebih Besar

Gaikindo Pastikan GJAW Digelar Lagi di 2026, Lokasi Lebih Besar

Gaikindo berniat untuk menggelar GJAW 2026 sebagai wadah para pencinta otomotif berbelanja berbagai produk

komunitas
Jambore Nasional 2025 MBCI

MBCI Ajak Ratusan Pengguna Mercedes-Benz Kumpul di Jamnas 2025

MBCI bakal ajak 117 klub pengguna Mercedes-Benz di Indonesia untuk perayaan 20 tahun perjalanannya di RI

motor
All New Honda Vario 125 Resmi Meluncur, Ada Varian Street

All New Honda Vario 125 Resmi Meluncur, Ada Varian Street

Skutik all new Honda Vario 125 resmi diluncurkan oleh AHM menjelang tutup tahun, harga mulai Rp 24,4 jutaan

mobil
Handal Siap Isi Pabrik di Purwakarta, Bawa Karyawan dari Bekasi

Kemenperin Sebut Anggapan Otomotif Dalam Kondisi Kuat Adalah Salah

Kementerian Perindustrian nilai kondisi industri otomotif tidak bisa dilihat dari pertumbuhan pada satu segmen