Klasemen MotoGP 2024: Francesco Bagnaia Tempel Jorge Martin
29 April 2024, 08:00 WIB
Quartararo bongkar penyebab gagal juara dunia MotoGP 2022, dia merasa motor balap miliknya tidak terlalu kompetitif
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – Fabio Quartararo bongkar penyebab gagal juara dunia pada MotoGP 2022. Pembalap pabrikan Yamaha harus mengalah dengan Francesco Bagnaia saat akhir musim.
Bagnaia berhasil memenangkan gelar juara dunia pertamanya musim ini Ia juga mencetak rekor bagi dirinya sendiri maupun tim Ducati yang dinaunginya.
El Diablo sering mengeluh mengenai mesin Yamaha yang tak mampu bersaing dengan pabrikan lainnya. Bahkan dia menyebut kuda besinya itu sangat sulit untuk dikendarai.
“Setelah memenangkan gelar juara dunia 2021 tentu saja saya ingin berhasil mempertahankannya. Tapi cara kami memulai kejuaraan dunia kurang menyakinkan, awalnya saya percaya bahwa kami tidak akan mampu memenangkan satu balapan pun,” ujar Quartararo seperti dikutip dari Speedweek.
Quartararo sejatinya sempat memiliki peluang menjadi juara dunia pada awal musim. Sang pembalap mampu tampil konsisten setiap serinya untuk meraih podium.
Akan tetapi dia tidak sanggup melawan dominasi dari Ducati yang kian moncer. Beberapa kali Quartararo mengalami kekalahan saat bersaing dengan Bagnaia pada paruh kedua musim 2022.
“Setelah Austin, saya berkata pada diri sendiri bahwa harus berhenti berpikir negatif. Sebaliknya saya ingin fokus untuk mendapatkan hasil maksimal. Pada akhirnya paruh pertama musim berjalan lebih baik dari yang diharapkan, tetapi kemudian kenyataan menjadi jelas di paruh kedua,” pungkasnya.
Pembalap 23 tahun itu tidak memunkiri kalau motor miliknya sudah jauh berubah. Padahal banyak anggapan Yamaha M1 sangat mudah dikendarai.
Hanya saja Quartararo merasa hal yang berbeda saat di atas kuda besinya. Lebih-lebih dia belum memiliki banyak pengalaman mengendarai banyak motor balap di MotoGP
Oleh karenanya dia coba berkonsultasi dengan Cal Crutchlow selaku pebalap penguji. Quartararo pun mendapatkan jawaban yang senada seperti apa yang dirasakannya.
“Tapi dalam tiga tahun terakhir karakter motor banyak berubah. M1 menjadi lebih menuntut secara fisik. Dan dia mengatakan kepada saya bahwa Yamaha adalah motor yang paling menuntut secara fisik yang pernah dia kendarai. Setidaknya dia menegaskan bahwa itu bukan kesalahan saya dan kondisi fisik saya tidak memburuk. Karena aku bekerja sangat keras,” Quartararo menutup perkataanya.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
29 April 2024, 08:00 WIB
28 April 2024, 21:01 WIB
22 April 2024, 13:45 WIB
19 April 2024, 21:46 WIB
05 April 2024, 20:14 WIB
Terkini
08 Mei 2024, 22:54 WIB
Hyundai siapkan penantang Toyota Transmover untuk mengincar segmen fleet perusahaan jasa transportasi
08 Mei 2024, 21:00 WIB
Berikut cicilan Honda City Hatchback seperti milik Safiq Rahim mantan kapten Timnas Malaysia yang diteror
08 Mei 2024, 20:00 WIB
Agar sesuai kebutuhan, ada perbedaan Neta V-II rakitan lokal dengan yang dipasarkan di China dan Thailand
08 Mei 2024, 19:11 WIB
Beberapa waktu belakangan sosial media ramai isu Pertalite dihapus disejumlah SPBU, Pertamina pun buka suara
08 Mei 2024, 17:00 WIB
Dishub DKI Jakarta akan gelar sidang untuk tukang parkir liar yang tetap nekat beroperasi mulai pekan depan
08 Mei 2024, 14:00 WIB
Baterai Neta V-II rakitan lokal berkapasitas lebih kecil tapi tawarkan daya jelajah sama, ini penjelasannya
08 Mei 2024, 13:00 WIB
GIIAS 2024 bakal diikuti sedikitnya 50 merek kendaraan dan delapan diantaranya merupakan brand baru
08 Mei 2024, 11:00 WIB
Banderol diprediksi jauh lebih kompetitif, Kona Electric ingin dorong penjualan mobil listrik Hyundai