Gigi Siap Kembalikan Senyum Francesco Bagnaia di Sisa Musim
14 Mei 2025, 19:14 WIB
Quartararo bongkar penyebab gagal juara dunia MotoGP 2022, dia merasa motor balap miliknya tidak terlalu kompetitif
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – Fabio Quartararo bongkar penyebab gagal juara dunia pada MotoGP 2022. Pembalap pabrikan Yamaha harus mengalah dengan Francesco Bagnaia saat akhir musim.
Bagnaia berhasil memenangkan gelar juara dunia pertamanya musim ini Ia juga mencetak rekor bagi dirinya sendiri maupun tim Ducati yang dinaunginya.
El Diablo sering mengeluh mengenai mesin Yamaha yang tak mampu bersaing dengan pabrikan lainnya. Bahkan dia menyebut kuda besinya itu sangat sulit untuk dikendarai.
“Setelah memenangkan gelar juara dunia 2021 tentu saja saya ingin berhasil mempertahankannya. Tapi cara kami memulai kejuaraan dunia kurang menyakinkan, awalnya saya percaya bahwa kami tidak akan mampu memenangkan satu balapan pun,” ujar Quartararo seperti dikutip dari Speedweek.
Quartararo sejatinya sempat memiliki peluang menjadi juara dunia pada awal musim. Sang pembalap mampu tampil konsisten setiap serinya untuk meraih podium.
Akan tetapi dia tidak sanggup melawan dominasi dari Ducati yang kian moncer. Beberapa kali Quartararo mengalami kekalahan saat bersaing dengan Bagnaia pada paruh kedua musim 2022.
“Setelah Austin, saya berkata pada diri sendiri bahwa harus berhenti berpikir negatif. Sebaliknya saya ingin fokus untuk mendapatkan hasil maksimal. Pada akhirnya paruh pertama musim berjalan lebih baik dari yang diharapkan, tetapi kemudian kenyataan menjadi jelas di paruh kedua,” pungkasnya.
Pembalap 23 tahun itu tidak memunkiri kalau motor miliknya sudah jauh berubah. Padahal banyak anggapan Yamaha M1 sangat mudah dikendarai.
Hanya saja Quartararo merasa hal yang berbeda saat di atas kuda besinya. Lebih-lebih dia belum memiliki banyak pengalaman mengendarai banyak motor balap di MotoGP
Oleh karenanya dia coba berkonsultasi dengan Cal Crutchlow selaku pebalap penguji. Quartararo pun mendapatkan jawaban yang senada seperti apa yang dirasakannya.
“Tapi dalam tiga tahun terakhir karakter motor banyak berubah. M1 menjadi lebih menuntut secara fisik. Dan dia mengatakan kepada saya bahwa Yamaha adalah motor yang paling menuntut secara fisik yang pernah dia kendarai. Setidaknya dia menegaskan bahwa itu bukan kesalahan saya dan kondisi fisik saya tidak memburuk. Karena aku bekerja sangat keras,” Quartararo menutup perkataanya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 Mei 2025, 19:14 WIB
10 Mei 2025, 20:59 WIB
09 Mei 2025, 22:00 WIB
30 April 2025, 22:00 WIB
25 April 2025, 22:00 WIB
Terkini
18 Mei 2025, 21:00 WIB
Motul 300V yang dikembangkan dari dunia balap, diluncurkan di sirkuit Mandalika, Lombok Nusa Tenggara Barat
18 Mei 2025, 19:03 WIB
IMX Surabaya 2025 siap diselenggarakan untuk mendukung dunia modifikasi di kota Pahlawan yang terus berkembang
18 Mei 2025, 18:00 WIB
Rangkaian acara Daihatsu Kumpul Sahabat dimulai di Tangerang buat pertama kalinya, diramaikan beragam UMKM
18 Mei 2025, 16:23 WIB
Banyak merek Cina meramaikan pasar otomotif RI, namun Mitsubishi mengaku penjualannya belum terganggu
18 Mei 2025, 14:00 WIB
Ahmad Luthfi ingin para pemilik mobil dan motor di Jateng tidak lagi menunggak pajak kendaraan di 2026
18 Mei 2025, 12:00 WIB
Kinerja oli Yamalube Turbo Matic diuji selama touring bersama JMC dari Cibinong sampai Bandung, Jawa Barat
18 Mei 2025, 10:00 WIB
BYD Seal bekas kini sudah tersedia di pasaran dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan unit baru
18 Mei 2025, 07:06 WIB
Mitsubishi Xpander bekas lansiran 2022 bisa menjadi pilihan menarik untuk masyarakat karena harganya terjangkau