Jangan Salah, Ini Perbedaan Remap ECU dan Piggyback

Buat Anda yang tertarik bikin tenaga mobil lebih besar ada dua metode, ini perbedaan remap ECU dan piggyback

Jangan Salah, Ini Perbedaan Remap ECU dan Piggyback

KatadataOTO – Dua cara paling umum digunakan untuk menambah performa dan tenaga mobil adalah remap ECU atau piggyback.

Tidak bisa sembarangan karena sebaiknya dilakukan di bengkel yang sudah memiliki keahlian dan spesialisasi di bidang tersebut. Masing-masing juga punya risiko tersendiri.

Imam Firdaus dari Sigma Speed Racing menjelaskan ada perbedaan remap ECU dan piggyback adalah cara kerjanya.

Untuk remap ECU banderol lebih murah dibandingkan pemasangan cip atau piggyback. Bisa mulai dari Rp2 jutaan. Dengan remap bengkel melakukan pengaturan ulang ECU mobil.

Perbedaan Remap ECU dan Piggyback
Photo : Autoevolution

Data ECU dibaca terlebih dulu lewat software baru kemudian menambahkan data baru ke ECU sesuai permintaan pemilik.

Sedangkan piggyback berarti pemasangan cip pada mobil. Gunanya adalah memanipulasi data data dari ECU kemudian dikirim ke mesin guna menambah tenaga.

“Untuk entry level banget sih sekarang sudah ada remap ya. Tujuan sama yakni menambah power dan torsi tapi dari segi biaya juga lebih murah,” ungkap Imam kepada KatadataOTO di Bekasi, Senin (22/1).

Sebenarnya kedua cara tersebut nyaman digunakan harian dan bisa diatur sesuai kebutuhan. Namun remap punya output tenaga lebih terbatas ketimbang piggyback atau pemasangan cip.

Hanya saja ternyata masih ada kekurangan remap ECU karena tidak bisa diterapkan pada beberapa model mobil kecil seperti Toyota Agya. Saat ini yang umum dan mudah diremap adalah Honda Brio.

Salah satu merek cip biasa dipakai saat ini adalah unichip. Bicara harga bervariasi ada di kisaran Rp7.8 jutaan ke atas.

Bahkan buat cip tersebut Imam menyebutkan pemilik kendaraan juga bisa beli unit seken. Tapi pastikan lakukan pemasangan di bengkel terpercaya dan ketahui lebih dulu risikonya.

Bikin Tenaga Honda Brio Lebih Besar, Siapkan Rp7 Jutaan
Photo : KatadataOTO

Menurut Imam sendiri untuk mesin standar bisa mencoba unichip lebih dulu sebelum terjun ke sektor lain seperti penambahan turbo sampai nozzle.

Apabila pakai unichip pemilik bisa kembalikan setelan mesin ke standar, tidak seperti remap.

“Biasanya orang kalau mau cari yang buat enak saja itu cukup unichip. Misal di Toyota Innova lama dan Fortuner, kurang lebih Rp11 jutaan sampai Rp12 jutaan,” ujar Imam.


Terkini

news
Rekayasa lalu lintas

Dishub Bakal Rekayasa Lalu Lintas di 34 Titik di Akhir Pekan

Dinas Perhubungan bakal lakukan rekayasa lalu lintas di 34 titik saat akhir oekan karena ada acara balap lari

news
Pabrik Baterai EV

Pembangunan Pabrik Baterai EV di Cilegon Lanjut Usai Kena Palak

Proses pembangunan pabrik baterai EV yang bertempat di Cilegon tetap berlanjut meskipun hadapi masalah

mobil
BYD Beri Isyarat Perkenalan Teknologi DM-i ke RI

BYD Diduga Akan Mulai Perkenalkan Teknologi DM-i PHEV ke RI

Merek Tiongkok mulai ikut ramaikan pasar mobil hybrid di RI, BYD beri isyarat akan bawa teknologi baru

news
Cek 5 Lokasi SIM Keliling Jakarta Hari Ini

Lokasi SIM Keliling Jakarta 15 Mei 2025, Hari Terakhir Dispensasi

Masih ada dispensasi berlaku di SIM keliling Jakarta buat kartu yang kedaluwarsa saat libur Hari Raya Waisak

news
Ganjil genap Jakarta

Ganjil Genap Jakarta 17 Mei 2025, Siap Kurangi Kepadatan Ibu Kota

Pembatasan ganjil genap Jakarta kembali diselenggarakan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di Ibu Kota

news
Catat Jadwal 2 Lokasi SIM Keliling Bandung Jelang Akhir Pekan

Catat Jadwal 2 Lokasi SIM Keliling Bandung Jelang Akhir Pekan

Jelang akhir pekan, para pengendara bisa memanfaatkan kehadiran SIM Keliling Bandung di dua lokasi berbeda

mobil
Chery Tiggo 8 CSH

Chery Tiggo 8 CSH Resmi Dijual, Harga Mulai Rp 400 Jutaan

PHEV pertama dari PT CSI, Chery Tiggo 8 CSH resmi dijual hari ini dengan banderol mulai dari Rp 400 jutaan

mobil
Hyundai Kona Electric

TKDN Hyundai Kona Electric Capai 80 Persen, Terbesar di Kelasnya

TKDN Hyundai Kona Electric berhasil mencatatkan prestasi tersendiri karena sudah memiliki TDKN 80 persen