Menakar Peluang Suzuki eVitara Dirakit Lokal, Meluncur 2026
14 Agustus 2025, 08:00 WIB
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah dan sentuh Rp 16.170, ini resep Suzuki tahan harga mobil
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Nilai tukar rupiah melemah dan sempat menyentuh angka Rp 16.228 per dolar AS pada Rabu (17/4). Hari ini mengalami penurunan menjadi Rp 16.178 per dolar AS.
Menjadi rekor tertinggi dalam satu tahun terakhir, tentu ini dapat memberi dampak bagi perekonomian Indonesia seperti barang impor lebih mahal.
Tidak hanya itu banderol mobil juga dapat mengalami perubahan baik impor maupun unit CKD (Completely Knocked Down). Terutama jika komponen mobil tersebut masih berstatus impor.
Sementara buat mobil dengan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) atau kandungan lokal lebih tinggi dapat dibilang tidak terlalu terpengaruh melemahnya nilai tukar rupiah ini.
Salah satu produsen otomotif Suzuki masih tahan harga mobil di tengah pelemahan rupiah. Seperti disampaikan oleh Harold Donnel, 4W Marketing Director PT SIS (Suzuki Indomobil Sales).
Meski begitu ia tidak bisa berbagi lebih rinci strategi dasar Suzuki selama nilai tukar rupiah melemah saat ini.
“Di Suzuki kami memiliki teknik perhitungan COGS (Cost of Goods Sold) yang bisa tidak terlalu dinamis terhadap nilai tukar rupiah,” ucap Harold saat dihubungi KatadataOTO, Kamis (18/4).
Perubahan harga mobil sendiri bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti biaya bahan baku, produksi sampai distribusi yang terus berubah. Penambahan fitur juga dapat mengubah banderol mobil.
“Jadi harga mobil Suzuki dipasarkan di Indonesia tidak secepat itu bereaksi atas dinamisme perubahan nilai tukar rupiah,” jelas Harold.
Ia berharap tidak akan ada kenaikan harga mobil Suzuki dalam waktu dekat sehingga dapat tetap memenuhi kebutuhan konsumen dengan banderol sesuai. Walaupun sampai saat ini pihaknya belum bisa memastikan sampai kapan angka bisa tetap stabil.
“Nah ini kita tidak bisa info lebih dalam. Soalnya masuk hitungan dapur,” tegas dia.
Dilansir dari Katadata, Bambang S. Brodjonegoro, Mantan Menteri Keuangan mengungkapkan bahwa pelemahan rupiah berdampak pada ekonomi Indonesia termasuk APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).
Ia menjelaskan keputusan Bank Sentral AS, Federal Reserves pertahankan suku bunga membuat dolar AS menguat. Tidak hanya pada rupiah namun mata uang lain.
“Kalau Indonesia yang diwaspadai yakni kemungkinan defisit neraca transaksi berjalan agak melebar,” ujar Bambang dalam Eisenhower Fellowships Indonesia Alumni Chapter belum lama ini.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 Agustus 2025, 08:00 WIB
13 Agustus 2025, 20:00 WIB
11 Agustus 2025, 15:00 WIB
08 Agustus 2025, 09:00 WIB
02 Agustus 2025, 19:00 WIB
Terkini
18 Agustus 2025, 09:01 WIB
Wheelie Fun Bike ciptakan sepeda listrik dengan fungsi unik
18 Agustus 2025, 09:00 WIB
Harga mobil hybrid per Agustus 2025 relatif stabil, ada beberapa pendatang baru yang melantai di GIIAS 2025
18 Agustus 2025, 07:00 WIB
Penjualan Daihatsu Juli 2025 mengalami kenaikan hingga buat perusahaan jadi yang terlaris kedua di Indonesia
17 Agustus 2025, 20:00 WIB
Marc Marquez catatkan kemenangan ke-1.000 di Sirkuit Red Bull Ring, berikut hasil MotoGP Austria 2025
17 Agustus 2025, 17:00 WIB
Gaikindo berharap pemerintah beri insentif untuk industri otomotif agar tidak tersaingi oleh Malaysia
17 Agustus 2025, 15:00 WIB
Sepanjang Agustus 2025 ada diskon motor matic Honda yang dapat dimanfaatkan, seperti untuk pembelian Beat
17 Agustus 2025, 13:00 WIB
Jenis oli mobil yang dipasarkan di Indonesia beragam merek dan jenisnya sehingga konsumen wajib tahu
17 Agustus 2025, 11:00 WIB
Para bengkel modifikasi mengaku sekarang situasinya sangat sulit saat pasar motor baru di Indonesia lesu