Elon Musk Terus Kecoh Indonesia Soal Investasi Tesla
20 Mei 2024, 17:53 WIB
Meski diklaim punya banyak keunggulan, potensi mobil hidrogen di Indonesia masih kecil karena beberapa alasan
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Pameran PEVS 2023 (Periklindo Electric Vehicle Show) resmi dibuka pada 30 April 2024. Tidak hanya BEV (Battery Electric Vehicle), booth PLN terlihat memajang satu unit kendaraan yang cukup menarik perhatian.
Mobil tersebut adalah Hyundai Nexo, merupakan kendaraan berteknologi hidrogen, menggunakan bahan bakar tanpa emisi atau hydrogen fuel cell.
Pihak pemerintah maupun pemangku kepentingan saat ini sudah mulai melakukan riset dan studi terkait potensi penggunaan mobil hidrogen. Hanya saja belum disosialisasikan secara massal.
Meski diklaim memiliki banyak kelebihan, ada beberapa alasan mengapa mobil hidrogen masih dianggap kurang cocok sebagai alternatif kendaraan konvensional.
Rachmat Kaimuddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves mengatakan bahwa energy loss mobil hidrogen lebih besar jika dibandingkan mobil listrik berbasis baterai.
“Jadi mungkin dia cocok untuk yang (kendaraan) berat seperti truk dan bus jarak jauh. Kalau passenger car kita coba tapi sepertinya dengan perkembangan teknologi BEV, sepertinya hari ini baterai lebih unggul,” ucap Rachmat di JIExpo Kemayoran, Selasa (30/4).
Hidrogen lebih optimal apabila digunakan untuk kendaraan besar. Pasalnya pengisian bahan bakar hidrogen terbilang jauh lebih singkat dibandingkan baterai mobil listrik.
Truk atau bus listrik berbasis baterai akan membutuhkan waktu cenderung lebih lama dalam pengisian daya, mengingat tenaga dibutuhkan serta penggunaannya adalah mobilitas jarak jauh.
“Hari ini teknologi yang siap pakai adalah BEV. Tapi kita tidak menutup mata (terhadap hidrogen), visi kita zero emission fuel,” ucap Rachmat menutup perkataannya.
Agus Gumiwang, Menteri Perindustrian RI sempat mengatakan bahwa pemerintah sudah memiliki rencana sendiri terkait pengembangan mobil hidrogen di Indonesia.
“Roadmap-nya sudah ada. Permenperin (Peraturan Menteri Perindustrian) Nomor 29 Tahun 2023, regulasinya ada,” ucap Agus beberapa waktu lalu.
Hal tersebut juga didukung oleh pemangku kepentingan seperti PT PLN (Persero) dengan meresmikan pilot project Hydrogen Regueling Station dan Green Hydrogen Plant PLTP Kamojang pada Februari 2024.
Dukungan juga diberikan Toyota lewat mobil Mirai, dibawa ke Indonesia sebagai bahan studi serta pengembangan energi.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
20 Mei 2024, 17:53 WIB
20 Mei 2024, 09:00 WIB
20 Mei 2024, 08:00 WIB
17 Mei 2024, 15:00 WIB
17 Mei 2024, 09:01 WIB
Terkini
21 Mei 2024, 18:52 WIB
Kecelakaan helikopter yang menewaskan Ebrahim Raisi, Presiden Iran membuat harga BBM berpeluang meroket
21 Mei 2024, 17:57 WIB
MGPA tengah menanti homologasi Grade 3 untuk Mandalika bisa menggelar ajang balapan yang dihuni Valentino Rossi
21 Mei 2024, 17:45 WIB
Rambah elektrifikasi, Isuzu siapkan truk listrik F Series hasil kolaborasi dengan perusahaan energi Accelera
21 Mei 2024, 17:41 WIB
New Chevrolet Captiva atau Wuling Almaz baru saja mengaspal di Peru, mobil tersebut dijual mulai Rp 300 jutaan
21 Mei 2024, 15:27 WIB
Meluncur terbatas pada Maret 2024, Vespa 946 Dragon mendapatkan respon positif dan hampir terjual seluruhnya
21 Mei 2024, 12:31 WIB
Beda strategi dari mayoritas merek China yang debutkan BEV di Tanah Air, BAIC punya rencana boyong PHEV
21 Mei 2024, 12:30 WIB
Bersamaan peluncuran resmi di GIIAS 2024, BAIC bangun diler di sejumlah wilayah untuk layani konsumen
21 Mei 2024, 09:00 WIB
Harga sejumlah varian Aprilia SR GT mengalami kenaikan pada Mei 2024, jumlahnya pun bervarisi setiap tipe