Hyundai Fest 2025 Hadir, Tawarkan Berbagai Diskon Menarik
09 Mei 2025, 22:30 WIB
Meski diklaim punya banyak keunggulan, potensi mobil hidrogen di Indonesia masih kecil karena beberapa alasan
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Pameran PEVS 2023 (Periklindo Electric Vehicle Show) resmi dibuka pada 30 April 2024. Tidak hanya BEV (Battery Electric Vehicle), booth PLN terlihat memajang satu unit kendaraan yang cukup menarik perhatian.
Mobil tersebut adalah Hyundai Nexo, merupakan kendaraan berteknologi hidrogen, menggunakan bahan bakar tanpa emisi atau hydrogen fuel cell.
Pihak pemerintah maupun pemangku kepentingan saat ini sudah mulai melakukan riset dan studi terkait potensi penggunaan mobil hidrogen. Hanya saja belum disosialisasikan secara massal.
Meski diklaim memiliki banyak kelebihan, ada beberapa alasan mengapa mobil hidrogen masih dianggap kurang cocok sebagai alternatif kendaraan konvensional.
Rachmat Kaimuddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves mengatakan bahwa energy loss mobil hidrogen lebih besar jika dibandingkan mobil listrik berbasis baterai.
“Jadi mungkin dia cocok untuk yang (kendaraan) berat seperti truk dan bus jarak jauh. Kalau passenger car kita coba tapi sepertinya dengan perkembangan teknologi BEV, sepertinya hari ini baterai lebih unggul,” ucap Rachmat di JIExpo Kemayoran, Selasa (30/4).
Hidrogen lebih optimal apabila digunakan untuk kendaraan besar. Pasalnya pengisian bahan bakar hidrogen terbilang jauh lebih singkat dibandingkan baterai mobil listrik.
Truk atau bus listrik berbasis baterai akan membutuhkan waktu cenderung lebih lama dalam pengisian daya, mengingat tenaga dibutuhkan serta penggunaannya adalah mobilitas jarak jauh.
“Hari ini teknologi yang siap pakai adalah BEV. Tapi kita tidak menutup mata (terhadap hidrogen), visi kita zero emission fuel,” ucap Rachmat menutup perkataannya.
Agus Gumiwang, Menteri Perindustrian RI sempat mengatakan bahwa pemerintah sudah memiliki rencana sendiri terkait pengembangan mobil hidrogen di Indonesia.
“Roadmap-nya sudah ada. Permenperin (Peraturan Menteri Perindustrian) Nomor 29 Tahun 2023, regulasinya ada,” ucap Agus beberapa waktu lalu.
Hal tersebut juga didukung oleh pemangku kepentingan seperti PT PLN (Persero) dengan meresmikan pilot project Hydrogen Regueling Station dan Green Hydrogen Plant PLTP Kamojang pada Februari 2024.
Dukungan juga diberikan Toyota lewat mobil Mirai, dibawa ke Indonesia sebagai bahan studi serta pengembangan energi.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
09 Mei 2025, 22:30 WIB
09 Mei 2025, 21:00 WIB
09 Mei 2025, 16:00 WIB
09 Mei 2025, 14:00 WIB
09 Mei 2025, 10:00 WIB
Terkini
10 Mei 2025, 12:00 WIB
Menurut Dudy, kecelakaan yang diakibatkan oleh truk ODOL tidak semata-mata karena kesalahan sopir saja
10 Mei 2025, 10:00 WIB
PT HPM meyakini Honda BR-V tak akan bernasib seperti Mobilio yang penjualannya turun pasca dijadikan taksi
10 Mei 2025, 08:00 WIB
Meskipun kondisi ekonomi belum stabil, BMW percaya diri tidak akan terusik penjualannya sepanjang 2025
10 Mei 2025, 06:00 WIB
Yamaha kembali melakukan sentuhan pada jaringan diler flagship mereka, terbaru bertempat di pulau Bali
09 Mei 2025, 22:30 WIB
Hyundai Fest 2025 kembali digelar dengan menghadirkan beragam program menarik bagi para pencinta otomotif
09 Mei 2025, 22:00 WIB
Francesco Bagnaia bakal mengeluarkan kemampuan maksimalnya di MotoGP Prancis 2025 agar meraih kemenangan
09 Mei 2025, 21:00 WIB
Masih diminati di kalangan konsumen Tanah Air, populasi Wuling Air ev di RI melampaui angka 19 ribu unit
09 Mei 2025, 20:12 WIB
Pameran DXI 2025 diramaikan beragam komunitas termasuk otomotif yang riding menuju lokasi secara bersamaan