Kepolisian Siapkan 59 Kendaraan Listrik untuk Kebutuhan Patroli
21 November 2024, 22:30 WIB
Meski diklaim punya banyak keunggulan, potensi mobil hidrogen di Indonesia masih kecil karena beberapa alasan
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Pameran PEVS 2023 (Periklindo Electric Vehicle Show) resmi dibuka pada 30 April 2024. Tidak hanya BEV (Battery Electric Vehicle), booth PLN terlihat memajang satu unit kendaraan yang cukup menarik perhatian.
Mobil tersebut adalah Hyundai Nexo, merupakan kendaraan berteknologi hidrogen, menggunakan bahan bakar tanpa emisi atau hydrogen fuel cell.
Pihak pemerintah maupun pemangku kepentingan saat ini sudah mulai melakukan riset dan studi terkait potensi penggunaan mobil hidrogen. Hanya saja belum disosialisasikan secara massal.
Meski diklaim memiliki banyak kelebihan, ada beberapa alasan mengapa mobil hidrogen masih dianggap kurang cocok sebagai alternatif kendaraan konvensional.
Rachmat Kaimuddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves mengatakan bahwa energy loss mobil hidrogen lebih besar jika dibandingkan mobil listrik berbasis baterai.
“Jadi mungkin dia cocok untuk yang (kendaraan) berat seperti truk dan bus jarak jauh. Kalau passenger car kita coba tapi sepertinya dengan perkembangan teknologi BEV, sepertinya hari ini baterai lebih unggul,” ucap Rachmat di JIExpo Kemayoran, Selasa (30/4).
Hidrogen lebih optimal apabila digunakan untuk kendaraan besar. Pasalnya pengisian bahan bakar hidrogen terbilang jauh lebih singkat dibandingkan baterai mobil listrik.
Truk atau bus listrik berbasis baterai akan membutuhkan waktu cenderung lebih lama dalam pengisian daya, mengingat tenaga dibutuhkan serta penggunaannya adalah mobilitas jarak jauh.
“Hari ini teknologi yang siap pakai adalah BEV. Tapi kita tidak menutup mata (terhadap hidrogen), visi kita zero emission fuel,” ucap Rachmat menutup perkataannya.
Agus Gumiwang, Menteri Perindustrian RI sempat mengatakan bahwa pemerintah sudah memiliki rencana sendiri terkait pengembangan mobil hidrogen di Indonesia.
“Roadmap-nya sudah ada. Permenperin (Peraturan Menteri Perindustrian) Nomor 29 Tahun 2023, regulasinya ada,” ucap Agus beberapa waktu lalu.
Hal tersebut juga didukung oleh pemangku kepentingan seperti PT PLN (Persero) dengan meresmikan pilot project Hydrogen Regueling Station dan Green Hydrogen Plant PLTP Kamojang pada Februari 2024.
Dukungan juga diberikan Toyota lewat mobil Mirai, dibawa ke Indonesia sebagai bahan studi serta pengembangan energi.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
21 November 2024, 22:30 WIB
21 November 2024, 22:00 WIB
21 November 2024, 19:00 WIB
21 November 2024, 16:00 WIB
21 November 2024, 15:00 WIB
Terkini
21 November 2024, 22:30 WIB
Kepolisian siapkan 59 kendaraan listrik untuk memenuhi beragam kebutuhan penugasan anggota di lapangan
21 November 2024, 22:00 WIB
Harga Aion V yang meluncur di GJAW 2024 diperkirakan mencapai Rp 500 jutaan dan sudah bisa dipesan dari sekarang
21 November 2024, 21:00 WIB
Perputaran uang judi online mencapai Rp 900 triliun, cukup untuk membeli Hyundai Tucson Hybrid secara tunai
21 November 2024, 20:00 WIB
Kebijakan opsen PKB serta PPN 12 persen yang bakal diterapkan awal 2025 diprediksi memberatkan industri motor
21 November 2024, 19:00 WIB
Indomobil Group baru saja menjalin kerja sama untuk menyediakan berbagai mobil listrik bagi PLN Icon Plus
21 November 2024, 18:00 WIB
Federal Oil menyambut kedatangan pembalap baru di tim Gresini Racing untuk beraksi di musim balap MotoGP 2025
21 November 2024, 17:00 WIB
Begini tampilan mobil konsep Toyota bZ7 yang debut di China, penggerak sampai baterainya disuplai oleh BYD
21 November 2024, 16:00 WIB
Jadi sasaran sejumlah manufaktur otomotif China, Neta mengungkapkan mengapa area Pluit terbilang potensial