Mitsubishi Fuso Siap Dukung Kebijakan Biodesel B50, Ada Syaratnya
16 Desember 2025, 14:00 WIB
Menurut Bahlil ada SPBU swasta yang dinilai melawan aturan negara dalam proses penentuan kuota impor BBM
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Kuota impor bahan bakar minyak (BBM) untuk stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), pada periode 2026 memang belum ditentukan.
Akan tetapi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan peringatan keras kepada Shell, BP AKR hingga Vivo.
“Badan swasta yang mencoba-coba untuk mengatur dan melawan negara, tidak menaati aturan negara ya tunggu tanggal mainnya,” ungkap Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM, di Antara, Sabtu (20/12).
Pernyataan di atas dilontarkan, kepada operator SPBU swasta yang dinilai coba-coba mengatur atau melawan negara.
Sayangnya Bahlil Lahadalia tidak menegaskan pihak mana yang ia maksud. Ia pun menolak untuk membocorkan.
Di sisi lain, pembantu Presiden Prabowo Subianto itu mengatakan bagi SPBU swasta dinilai tertib terhadap aturan, kuota impor BBM 2026 sudah dihitung serta akan segera diberikan.
“Kalau yang tidak tertib, belum saya hitung. Nanti saya sampaikan, masih diatur,” tegas Bahlil.
Di sisi lain Kementerian ESDM juga akan mempertimbangkan tren peningkatan permintaan masyarakat. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan Shell, BP AKR sampai Vivo.
Mereka menyadari fenomena pembelian BBM nonsubsidi di SPBU swasta mengalami peningkatan pada 2025.
“Kami melihat permintaannya kan sekarang lagi tinggi. Sampai hari ini juga permintaannya tinggi, tetapi persentase (peningkatan kuota) belum bisa saya sampaikan,” kata Laode Sulaeman, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM.
Diberitakan KatadataOTO beberapa waktu lalu, Kementerian ESDM pun mengaku membuka opsi untuk menambah kuota impor BBM 2026 sebesar 10 persen dari periode 2025.
Kebijakan serupa sebenarnya sudah dilakukan oleh pemerintah pada 2025. Mereka menambah jatah impor BBM SPBU swasta.
Namun jumlah di atas masih dirasa kurang, mengingat sepanjang tahun ini Vivo, Shell, serta BP AKR sempat kehabisan stok BBM sebanyak dua kali.
Hal tersebut memaksa mereka untuk menyetujui pembelian kuota impor tambahan dari Pertamina. Sehingga mereka bisa kembali melayani permintaan masyarakat.
Oleh sebab itu pemerintah diminta untuk menetapkan kuota yang lebih banyak pada tahun depan. Dengan begitu tidak ada lagi kelangkaan bahan bakar di SPBU swasta.
Sekadar mengingatkan, stok BBM RON 92 di SPBU Shell, BP AKR, dan Vivo perlahan-lahan mulai membaik atau pulih di penghujung 2025.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
16 Desember 2025, 14:00 WIB
12 Desember 2025, 11:00 WIB
08 Desember 2025, 14:00 WIB
06 Desember 2025, 11:00 WIB
01 Desember 2025, 10:25 WIB
Terkini
20 Desember 2025, 13:00 WIB
Jetour masih harus mengejar penjualan 664 unit mobil baru di Desember guna mencapai target tahun ini
20 Desember 2025, 11:00 WIB
Diperkirakan ada 2,9 juta kendaraan yang akan meninggalkan Jakarta pada periode Libur Nataru 2025-2026
20 Desember 2025, 09:51 WIB
Iklan Toyota GR Yaris di Australia dinilai melanggar aturan berkendara
20 Desember 2025, 09:00 WIB
Yamaha Grand Filano Hybrid dirombak tampilannya oleh puluhan seniman di ajang Classy Artsy Challenge 2025
20 Desember 2025, 07:00 WIB
Pasar mobil bekas dikatakan kerap mengalami kenaikan permintaan secara khusus pada akhir tahun (Desember)
19 Desember 2025, 20:00 WIB
SUV Toyota RAV4 sebelumnya sudah terdaftar di DJKI, jadi calon mobil hybrid baru buat konsumen Indonesia
19 Desember 2025, 19:00 WIB
Kualitas Yamaha Xmax sudah teruji, usai dipakai Anshar untuk menempuh jarak 27 ribu kilometer dari Indonesia
19 Desember 2025, 18:00 WIB
MotoGP 2026 bakal banyak perbedaan, sebab para tim-tim memiliki susunan pembalap dan tampilan motor baru