Wagub Jabar Bakal Uji Bobibos Buat Pastikan Keamanan Masyarakat
15 November 2025, 11:00 WIB
Penyaluran Pertalite hingga Juni 2023 capai 17.1 juta kl atau lebih dari setelah kuota tahunan pemerintah
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Penyaluran Pertalite hingga Juni 2023 capai 17.1 juta kl atau setara dengan 52.28 persen kuota tahunan. Situasi serupa juga terjadi pada jenis bahan bakar lain yang mendapat bantuan dari pemerintah yaitu Biosolar.
Berdasarkan Katadata.co.id, BBM tersebut sudah tersalurkan sebanyak 9.7 juta kl atau setara 57.25 persen dari kuota. Hal ini disampaikan Saleh Abdurrahman, Anggota Komite BPH Migas.
"Hingga akhir Juli, penyaluran Pertalite capai 17.1 juta kl dan Biosolar 9.7 juta kl," ungkap Saleh (01/08).
Agar jumlah kuota tidak perlu ditambah maka pemerintah berencana melaksanakan seleksi konsumen bagi calon pengguna Pertalite. Salah satunya melalui revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM).
Ia pun menambahkan bahwa penerbitan revisi Perpres 191 tinggal menunggu pengesahan Presiden Joko Widodo. Pasalnya seluruh diskusi dan administrasi antara kementerian maupun lembaga sudah selesai semua.
Bahkan ia menyebutkan penyusunan revisi Perpres 191 sudah melewati pembahasan dari banyak pemangku kepentingan. Salah satunya adalah dari Korps Lalu Lintas Polri untuk memperoleh data identitas kendaraan sekaligus NIK pemilik
Sementara Pertamina telah menerapkan implementasi pembelian BBM bersubsidi Solar dengan skema full registran di wilayah DKI Jakarta sejak Mei 2023. Berkat ini maka pelanggan pertalite atau biosolar hanyalah mereka yang sudah terdaftar di program subsidi tepat MyPertamina.
Selain Jakarta, ketetapan tersebut juga berlaku di wilayah Kabupaten dan Kota Bogor serta Kota Depok. Langkah ini merupakan rangkaian dari upaya Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat untuk melakukan percepatan implementasi transaksi BBM Subsidi Tepat.
Pembatasan subsidi memang sudah direncanakan sejak tahun lalu. Pasalnya data dari Pertamina Patra Niaga di 2022, 80 persen dari total konsumsi BBM bersubsidi justru dinikmati oleh golongan orang mampu.
Sementara golongan orang tidak mampu justru hanya mengkonsumsi 20 persen sisanya. Oleh sebab itu pembatasan dinilai menjadi sebuah langkah bijak untuk memastikan subsidi pemerintah bisa dimaksimalkan orang membutuhkan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
15 November 2025, 11:00 WIB
11 November 2025, 19:12 WIB
10 November 2025, 13:00 WIB
09 November 2025, 07:00 WIB
01 November 2025, 13:00 WIB
Terkini
17 November 2025, 06:00 WIB
Lima lokasi SIM keliling Jakarta kembali dibuka seperti biasa, bisa untuk perpanjangan SIM A maupun C
17 November 2025, 06:00 WIB
Agar tidak terkena tilang saat Operasi Zebra 2025, Anda bisa memanfaatkan kehadiran SIM keliling Bandung
17 November 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 17 November 2025 berbarengan dengan penyelenggaraan operasi Zebra sehingga pengawasan lebih ketat
16 November 2025, 21:24 WIB
Marco Bezzecchi tutup musim ini dengan capaian manis di MotoGP Valencia 2025 dengan finish pertama
16 November 2025, 17:00 WIB
Mazda EZ-6 dan Changan Deepal LO7 sama-sama berpeluang besar untuk dipasarkan ke konsumen di Tanah Air
16 November 2025, 15:14 WIB
Chery beri penjelasan soal Fengyun X3L yang alami kecelakaan saat sedang uji ketangguhan di Gunung Tianmen
16 November 2025, 13:00 WIB
Suzuki Ertiga bekas lansiran 2024 bisa jadi pilihan masyarakat buat berkendara saat libur Natal dan tahun baru
16 November 2025, 11:00 WIB
Puncak acara Honda Bikers Day 2025 memberikan pengalaman berbeda di Garut dengan puluhan ribu pemotor