Begini Cara Cairan AdBlue Bantu Kurangi Emisi Kendaraan Diesel
02 Oktober 2025, 17:00 WIB
Pemakaian Euro 4 dapat berkontribusi signifikan dalam menurunkan emisi karbon dan potensi penyakit berat
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Penggunaan BBM (Bahan Bakar Minyak) berstandar Euro 4 dapat berperan penting membantu kurangi emisi karbon di Indonesia, khususnya area Jabodetabek. Puncak polusi di kawasan itu sempat terjadi pada Juni sampai Agustus setiap tahun.
Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh sejumlah lembaga, ditemukan bahwa penggunaan BBM Euro 4 mulai 2025 sampai 2030 bisa mengurangi polusi udara di Jabodetabek dan menurunkan polutan particulate matter atau PM, 2,5 persen sampai 96 persen.
Paralel dengan hal tersebut, beban polusi dari kendaraan diprediksi naik 30 persen-40 persen di 2030 karena jumlahnya meningkat bersamaan aktivitas transportasi.
Kajian disusun oleh IESR (Institute for Essential Services Reform) bersama RCCC UI (Research Center for Climate Change Universitas Indonesia), KPBB (Komite Penghapusan Bensin Bertimbal) dan CORE (Center of Reform on Economics) Indonesia didukung Katadata Green dan ViriyaENB.
“Indonesia perlu segera menerapkan Euro 4 didukung kebijakan terintegrasi, disertai dengan pengawasan dan penegakan aturan yang ketat,” ucap Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif IESR dalam siaran resmi, dikutip Rabu (18/12).
Ia menegaskan penggunaan Euro 4 memang akan membutuhkan investasi signifikan. Namun kolaborasi pemerintah dan swasta dalam teknologi serta infrastruktur kilang dapat membawa manfaat bagi lingkungan, kesehatan sampai ekonomi.
Secara rinci dijelaskan pengaplikasian Euro 4 bakal menyebabkan biaya produksi BBM meningkat Rp 200 sampai Rp 500 per liter, sehingga pemerintah perlu menyiapkan ruang fiskal guna mengantisipasi dampak ekonomi dari kenaikan biaya itu.
Skenario tambahan lain disiapkan misalnya biaya ditanggung pemerintah, dibebankan ke konsumen atau membatasi akses BBM subsidi untuk kelompok masyarakat tertentu.
Tetapi BBM Euro 4 di sisi lain juga akan mengurangi dampak polusi seperti tiga penyakit utama yakni pneumonia, jantung iskemik dan PPOK. Total penurunan beban biaya klaim BPJS terhadap ketiga penyakit itu per 2030 bisa mencapai Rp 550 miliar.
“Dengan rincian pneumonia sebesar Rp 246 miliar, jantung iskemik sebesar Rp 268 miliar dan PPOK Rp 36 miliar,” kata Ilham R.F. Surya, Analis Kebijakan Lingkungan IESR.
Mengacu pada hasil kajian tersebut, pemerintah diharapkan dapat segera memberikan dorongan adopsi Euro 4 lewat penyediaan BBM Euro 4 sesuai peta jalan dan kesiapan kilang domestik buat menyediakannya.
Hal ini juga sebagai pelengkap langkah menurunkan emisi karbon lain seperti penggunaan transportasi umum ramah lingkungan serta pemakaian mobil listrik dan hybrid.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
02 Oktober 2025, 17:00 WIB
02 Oktober 2025, 14:00 WIB
02 Oktober 2025, 13:30 WIB
02 Oktober 2025, 09:00 WIB
01 Oktober 2025, 17:00 WIB
Terkini
02 Oktober 2025, 20:02 WIB
SIS masih membuka kemungkinan Suzuki Satria terbaru bakal diluncurkan untuk para konsumen di Indonesia
02 Oktober 2025, 19:00 WIB
Francesco Bagnaia buka suara soal asap tebal yang muncul dari motornya jelang akhir balapan di Jepang
02 Oktober 2025, 18:00 WIB
Honda Cimahi mengaku pelanggan mobil kini makin kritis sehingga pelayanan purna jual terus ditingkatkan
02 Oktober 2025, 17:00 WIB
Cairan dengan larutan urea bernama AdBlue merupakan salah satu inovasi buat kurangi emisi kendaraan diesel
02 Oktober 2025, 16:00 WIB
Bagi Fermin Aldeguer nomor 54 terasa sangat spesial, sehingga Toprak Razgatlioglu harus mencari yang lain
02 Oktober 2025, 15:00 WIB
Pengendara Yamaha Nmax yang viral menyetop sebuah bus di tikungan Ciwidey, Bandung merupakan anggota BMC
02 Oktober 2025, 14:00 WIB
Jetour X20e bakal meluncur dalam waktu dekat dan digadang jadi rival baru Wuling Air ev, segini NJKB-nya
02 Oktober 2025, 13:30 WIB
Tingginya sumber daya dan jumlah penduduk jadi daya tarik bagi pabrikan mobil listrik Cina untuk berinvestasi