Fitur Canggih Huawei Aito M9, Punya ADAS Deteksi Banjir
17 Desember 2024, 17:00 WIB
Pemakaian Euro 4 dapat berkontribusi signifikan dalam menurunkan emisi karbon dan potensi penyakit berat
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Penggunaan BBM (Bahan Bakar Minyak) berstandar Euro 4 dapat berperan penting membantu kurangi emisi karbon di Indonesia, khususnya area Jabodetabek. Puncak polusi di kawasan itu sempat terjadi pada Juni sampai Agustus setiap tahun.
Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh sejumlah lembaga, ditemukan bahwa penggunaan BBM Euro 4 mulai 2025 sampai 2030 bisa mengurangi polusi udara di Jabodetabek dan menurunkan polutan particulate matter atau PM, 2,5 persen sampai 96 persen.
Paralel dengan hal tersebut, beban polusi dari kendaraan diprediksi naik 30 persen-40 persen di 2030 karena jumlahnya meningkat bersamaan aktivitas transportasi.
Kajian disusun oleh IESR (Institute for Essential Services Reform) bersama RCCC UI (Research Center for Climate Change Universitas Indonesia), KPBB (Komite Penghapusan Bensin Bertimbal) dan CORE (Center of Reform on Economics) Indonesia didukung Katadata Green dan ViriyaENB.
“Indonesia perlu segera menerapkan Euro 4 didukung kebijakan terintegrasi, disertai dengan pengawasan dan penegakan aturan yang ketat,” ucap Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif IESR dalam siaran resmi, dikutip Rabu (18/12).
Ia menegaskan penggunaan Euro 4 memang akan membutuhkan investasi signifikan. Namun kolaborasi pemerintah dan swasta dalam teknologi serta infrastruktur kilang dapat membawa manfaat bagi lingkungan, kesehatan sampai ekonomi.
Secara rinci dijelaskan pengaplikasian Euro 4 bakal menyebabkan biaya produksi BBM meningkat Rp 200 sampai Rp 500 per liter, sehingga pemerintah perlu menyiapkan ruang fiskal guna mengantisipasi dampak ekonomi dari kenaikan biaya itu.
Skenario tambahan lain disiapkan misalnya biaya ditanggung pemerintah, dibebankan ke konsumen atau membatasi akses BBM subsidi untuk kelompok masyarakat tertentu.
Tetapi BBM Euro 4 di sisi lain juga akan mengurangi dampak polusi seperti tiga penyakit utama yakni pneumonia, jantung iskemik dan PPOK. Total penurunan beban biaya klaim BPJS terhadap ketiga penyakit itu per 2030 bisa mencapai Rp 550 miliar.
“Dengan rincian pneumonia sebesar Rp 246 miliar, jantung iskemik sebesar Rp 268 miliar dan PPOK Rp 36 miliar,” kata Ilham R.F. Surya, Analis Kebijakan Lingkungan IESR.
Mengacu pada hasil kajian tersebut, pemerintah diharapkan dapat segera memberikan dorongan adopsi Euro 4 lewat penyediaan BBM Euro 4 sesuai peta jalan dan kesiapan kilang domestik buat menyediakannya.
Hal ini juga sebagai pelengkap langkah menurunkan emisi karbon lain seperti penggunaan transportasi umum ramah lingkungan serta pemakaian mobil listrik dan hybrid.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
17 Desember 2024, 17:00 WIB
16 Desember 2024, 19:00 WIB
16 Desember 2024, 18:00 WIB
13 Desember 2024, 16:00 WIB
12 Desember 2024, 18:00 WIB
Terkini
18 Desember 2024, 11:00 WIB
Tenaga penjual mengklaim harga Brio Satya bisa tembus Rp 200 juta setelah opsen, ini tanggapan Honda
18 Desember 2024, 10:00 WIB
BAIC BJ40 Plus bakal dirakit lokal dengan memanfaatkan fasilitas milik PT HIM di Purwakarta, Jawa Barat
18 Desember 2024, 09:00 WIB
Insentif mobil hybrid sebesar tiga persen dipastikan bakal menurunkan beberapa model Toyota termasuk Zenix
18 Desember 2024, 08:00 WIB
BAIC baru saja meresmikan diler mereka yang ketujuh di Tanah Air, kali ini berlokasi di Distrik Otomotif PIK 2
18 Desember 2024, 07:00 WIB
Bridgestone memberikan sejumalh tips merawat ban sebelum libur Natal dan tahun baru untuk meningkatkan keselamatan
18 Desember 2024, 06:25 WIB
Pada hari ini, Polda Metro Jaya menghadirkan SIM Keliling Jakarta di lima lokasi berbeda demi melayani warga
18 Desember 2024, 06:23 WIB
SIM keliling Bandung melayani perpanjangan masa berlaku SIM A dan C, berikut jadwal dan lokasinya hari ini
18 Desember 2024, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 18 Desember 2024 diterapkan di puluhan ruas jalan sehingga masyarakat harus hati-hati