Alasan GWM Ora 03 Baru Dijual, Padahal Sudah Dua Tahun Diperkenalkan
29 Juni 2025, 10:07 WIB
Pemakaian Euro 4 dapat berkontribusi signifikan dalam menurunkan emisi karbon dan potensi penyakit berat
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Penggunaan BBM (Bahan Bakar Minyak) berstandar Euro 4 dapat berperan penting membantu kurangi emisi karbon di Indonesia, khususnya area Jabodetabek. Puncak polusi di kawasan itu sempat terjadi pada Juni sampai Agustus setiap tahun.
Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh sejumlah lembaga, ditemukan bahwa penggunaan BBM Euro 4 mulai 2025 sampai 2030 bisa mengurangi polusi udara di Jabodetabek dan menurunkan polutan particulate matter atau PM, 2,5 persen sampai 96 persen.
Paralel dengan hal tersebut, beban polusi dari kendaraan diprediksi naik 30 persen-40 persen di 2030 karena jumlahnya meningkat bersamaan aktivitas transportasi.
Kajian disusun oleh IESR (Institute for Essential Services Reform) bersama RCCC UI (Research Center for Climate Change Universitas Indonesia), KPBB (Komite Penghapusan Bensin Bertimbal) dan CORE (Center of Reform on Economics) Indonesia didukung Katadata Green dan ViriyaENB.
“Indonesia perlu segera menerapkan Euro 4 didukung kebijakan terintegrasi, disertai dengan pengawasan dan penegakan aturan yang ketat,” ucap Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif IESR dalam siaran resmi, dikutip Rabu (18/12).
Ia menegaskan penggunaan Euro 4 memang akan membutuhkan investasi signifikan. Namun kolaborasi pemerintah dan swasta dalam teknologi serta infrastruktur kilang dapat membawa manfaat bagi lingkungan, kesehatan sampai ekonomi.
Secara rinci dijelaskan pengaplikasian Euro 4 bakal menyebabkan biaya produksi BBM meningkat Rp 200 sampai Rp 500 per liter, sehingga pemerintah perlu menyiapkan ruang fiskal guna mengantisipasi dampak ekonomi dari kenaikan biaya itu.
Skenario tambahan lain disiapkan misalnya biaya ditanggung pemerintah, dibebankan ke konsumen atau membatasi akses BBM subsidi untuk kelompok masyarakat tertentu.
Tetapi BBM Euro 4 di sisi lain juga akan mengurangi dampak polusi seperti tiga penyakit utama yakni pneumonia, jantung iskemik dan PPOK. Total penurunan beban biaya klaim BPJS terhadap ketiga penyakit itu per 2030 bisa mencapai Rp 550 miliar.
“Dengan rincian pneumonia sebesar Rp 246 miliar, jantung iskemik sebesar Rp 268 miliar dan PPOK Rp 36 miliar,” kata Ilham R.F. Surya, Analis Kebijakan Lingkungan IESR.
Mengacu pada hasil kajian tersebut, pemerintah diharapkan dapat segera memberikan dorongan adopsi Euro 4 lewat penyediaan BBM Euro 4 sesuai peta jalan dan kesiapan kilang domestik buat menyediakannya.
Hal ini juga sebagai pelengkap langkah menurunkan emisi karbon lain seperti penggunaan transportasi umum ramah lingkungan serta pemakaian mobil listrik dan hybrid.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
29 Juni 2025, 10:07 WIB
27 Juni 2025, 11:00 WIB
26 Juni 2025, 21:00 WIB
26 Juni 2025, 20:03 WIB
26 Juni 2025, 15:00 WIB
Terkini
29 Juni 2025, 22:00 WIB
Pembangunan pabrik baterai EV hasil kerja sama Antam-IBC-CATL-CBL ditargetkan rampung akhir tahun depan
29 Juni 2025, 21:00 WIB
Manajer Jorge Martin ungkap pihaknya akan manfaatkan klausul untuk mengakhiri kontrak dengan Aprilia tahun ini
29 Juni 2025, 20:16 WIB
Marc Marquez berhasil keluar sebagai pemenang MotoGP Belanda 2025 di Sirkuit Assen pada Minggu (29/06)
29 Juni 2025, 10:07 WIB
GWM Ora 03 akhirnya resmi dijual di Indonesia, padahal mobil listrik tersebut sudah diperkenalkan di GIIAS 2023
29 Juni 2025, 08:00 WIB
Yovie Widianto memiliki harta senilai Rp 43 miliar, Rp 2 miliar di antaranya merupakan kendaraan roda empat
29 Juni 2025, 06:00 WIB
32 Jalan ditutup selama penyelenggaraan Jakarta International Marathon 2025 yang berlangsung hari ini
28 Juni 2025, 20:58 WIB
Marc Marquez tempati posisi pertama sprint race MotoGP Belanda 2025, Francesco Bagnaia terdepak ke urutan kelima
28 Juni 2025, 19:00 WIB
Para pengguna skutik Yamaha 125 cc kini memiliki satu pilihan pelumas baru yakni Yamalube Power XP Matic