Penjualan BYD Global Mulai Kejar Tesla, Cetak Rekor di Juni 2024
03 Juli 2024, 19:00 WIB
Tarif impor akan naik dari 25 persen jadi 100 persen, mobil listrik China semakin dipersulit masuk AS
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Belum lama ini pemerintahan Amerika Serikat meresahkan kehadiran mobil listrik China yang berpotensi mengganggu industri otomotif dalam negeri.
Imbas hal tersebut, Sherrod Brown, Ketua Komite Perbankan Senat AS mengatakan bahwa mobil listrik China merupakan ancaman eksistensi industri terkait di Amerika.
Ia bahkan sempat menyarankan Presiden untuk tidak sekadar berlakukan tarif, tapi melarang sepenuhnya mobil listrik China dijual di pasar Amerika.
“Amerika harus melarang mobil listrik China sekarang dan menghentikan masifnya mobil subsidi pemerintah China yang dapat mengancam lapangan pekerjaan otomotif Ohio serta keamanan negara,” tegas Brown dalam suratnya kepada Presiden Joe Biden.
Terbarunya, AS resmi akan berlakukan tarif impor baru buat mobil listrik China ditambah pajak untuk komponen lain seperti semikonduktor. Menurut sejumlah sumber internal kebijakan itu bakal diterapkan pekan ini.
Untuk diketahui tarif impor mobil listrik China naik jadi 100 persen, sebelumnya di angka 25 persen.
Apabila tarif ataupun larangan nanti resmi diberlakukan, artinya kompetitor kuat Tesla seperti BYD dan Geely tidak bisa ekspansi ke pasar otomotif AS.
Selain mengganggu pasar, pihak pemerintahan AS yakin mobil listrik China dengan teknologi mumpuni bisa mengakses data personal dan berpotensi membahayakan keamanan nasional.
Hal tersebut menuai beragam reaksi. Wu Shuocheng, pengamat industri otomotif China mengungkapkan tindakan itu adalah cerminan politisasi ekstrem masalah perdagangan AS dengan Tiongkok.
Ia menegaskan kebijakan tarif maupun larangan merupakan distorsi terhadap persaingan sehat.
“Tidak masuk akal kalau bilang kendaraan buatan China punya risiko ganggu keamanan nasional, karena jumlah mobil China yang diimpor ke AS terbatas,” ucap Shuocheng dilansir dari The Street, Senin (13/5).
Sementara itu, Lin Jian, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China meminta AS untuk tidak menahan pertumbuhan ekonomi Tiongkok.
“(Kebijakan itu) hanya akan menggoyahkan industri global dan rantai suplai, mengganggu tatanan perdagangan internasional dan berakhir merugikan kepentingan sendiri,” tegas Lin Jian.
Tidak terbatas pada kendaraan listrik saja, dikabarkan tarif impor tambahan akan berlaku untuk komponen energi bersih lain seperti solar panel dan sejumlah mineral.
Ini menjadi respon terhadap laporan bahwa China berencana membanjiri pasar global dengan produk harga terjangkau.
Pemberlakuan tarif terkhusus untuk mobil listrik China yang murah diprediksi bakal berkontribusi dalam penurunan penjualan secara keseluruhan.
Kemudian memperlambat upaya dan komitmen presiden terhadap pengurangan emisi karbon pada penggunaan transportasi.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
03 Juli 2024, 19:00 WIB
03 Juli 2024, 16:00 WIB
03 Juli 2024, 11:00 WIB
03 Juli 2024, 08:00 WIB
02 Juli 2024, 19:00 WIB
Terkini
03 Juli 2024, 19:00 WIB
Sebanyak 80 tim dari 12 negara saling adu inovasi dalam gelaran Shell Eco Marathon 2024 di Sirkuit Mandalika
03 Juli 2024, 19:00 WIB
Masih berambisi balap Tesla, penjualan BYD global cetak rekor tertinggi di Juni 2024 tembus 300 ribu unit
03 Juli 2024, 17:00 WIB
Hampir menyamai sedan sport M5 hybrid, BMW M3 CS dirombak G-Power hasilkan tenaga buas sampai 709 hp
03 Juli 2024, 16:00 WIB
Masih hadapi beragam tantangan, Neta percaya diri jual mobil listrik China di RI karena beberapa faktor
03 Juli 2024, 15:00 WIB
Luhut optimis Indonesia bisa jadi pemasok kendaraan listrik global setelah pembangunan pabrik baterai
03 Juli 2024, 14:00 WIB
Menurut Ali Berawi, taksi terbang Hyundai bakal diuji coba di Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Juli 2024
03 Juli 2024, 13:00 WIB
Jokowi resmikan pabrik baterai kendaraan listrik pertama dan terbesar di Indonesia senilai Rp 73,11 triliun
03 Juli 2024, 12:00 WIB
Bos Ducati menilai kalau mereka sudah memilih keputusan tepat ketika mendatangkan Marc Marquez musim depan