BYD Sebut Kehadiran Mobil Listrik China Bawa Dampak Positif
28 Juni 2024, 18:00 WIB
Berbeda dari kondisi di sejumlah pasar global dan negara asalnya, BYD kesulitan jual mobil listrik di Jepang
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – BYD (Build Your Dreams), manufaktur kendaraan listrik ternama, memiliki beberapa lini dipasarkan dan populer secara global. Di Indonesia ada tiga model ditawarkan yakni Dolphin, Atto 3 dan Seal.
Salah satu ambisi BYD adalah untuk menjual mobil listrik murah buat beragam lapisan konsumen. Meski dapat respon baik, merek itu nampaknya masih harus berjuang ekstra di pasar Jepang.
Dilansir dari The Japan Times, Jumat (28/6) BYD baru saja meluncurkan sedan bertenaga listrik Seal di negeri tirai bambu. Sebelumnya mereka hanya menawarkan dua model yaitu Dolphin dan Atto 3.
BYD Seal akhirnya debut di Jepang dengan banderol 5,28 juta yen. Jika dirupiahkan, angka ini setara Rp 537,3 jutaan, beda Rp 200 jutaan dari unit yang dijual di pasar Indonesia.
Ada potongan harga berlaku buat 1.000 konsumen pertama yakni 4,95 juta yen (Rp 503,7 jutaan) untuk tipe RWD (Rear Wheel Drive). Namun disebutkan BYD kesulitan jual mobil listrik di Jepang.
Sehingga kehadiran model baru diharapkan bisa mendorong penjualan mobil listrik BYD. Atsuki Tofukuji, BYD Auto Japan President menyampaikan antusiasmenya terhadap hal tersebut.
"Kami ingin jadi pemimpin dalam impor EV (Electric Vehicle) ke Jepang," kata dia di Jepang beberapa waktu lalu.
Tofukuji juga menambahkan bahwa BYD berniat meluncurkan paling tidak satu model baru setiap tahunnya di pasar Jepang.
Secara keseluruhan BYD menyumbang 20 persen impor mobil listrik ke Jepang. Hanya saja jika bicara penjualan memang cenderung melambat,
Hingga saat ini BYD beroperasi di 55 lokasi tersebar di seluruh Jepang, punya target 90 outlet di 2024 dan mencapai 100 di akhir 2025.
Tarif impor mobil listrik yang berlaku di Amerika Serikat dan bakal diterapkan sejumlah negara Eropa lain jadi halangan utama buat manufaktur China, tidak terkecuali BYD.
Membangun portfolio di Asia disebut jadi salah satu prioritas utama bagi BYD. Itupun masih menghadapi beberapa tantangan.
Berdasarkan keterangan dari media Jepang, harga BYD Seal dua kali lipat lebih mahal dari model lain yang populer di pasar lokal seperti Toyota Corolla, dilego 2 juta yen (Rp 203,5 jutaan).
Konsumen Jepang juga masih lebih tertarik pada lini hybrid dan merek lokal yang sudah ada sejak lama seperti Toyota.
Sepanjang 2023 mereka baru menjual 2.206 unit mobil baru. Angka tersebut tertinggal jauh dari mobil listrik Nissan Sakura yang populer di sana sebanyak 34.000 unit.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
28 Juni 2024, 18:00 WIB
27 Juni 2024, 12:00 WIB
26 Juni 2024, 13:00 WIB
26 Juni 2024, 07:00 WIB
25 Juni 2024, 13:00 WIB
Terkini
28 Juni 2024, 19:00 WIB
Penjualan Honda global Mei 2024 naik meski mendapat tekanan dari pasar China yang menurun cukup drastis
28 Juni 2024, 18:00 WIB
Menurut BYD kehadiran mobil listrik China bisa mendorong pertumbuhan ekosistem Electric Vehicle di Indonesia
28 Juni 2024, 17:00 WIB
Produksi Toyota global Mei 2024 masih di bawah dari harapan karena ada tekanan di China dan Indonesia
28 Juni 2024, 16:00 WIB
Setelah mengalami kenaikan di bulan lalu, harga LCGC Juni 2024 terpantau masih stabil buat semua model
28 Juni 2024, 15:00 WIB
Pramac Racing dikabarkan selangkah lagi meninggalkan Ducati guna menjadi tim satelit Yamaha di MotoGP 2025
28 Juni 2024, 14:00 WIB
Naiknya nilai tukar dolar terhadap rupiah mengancam industri otomotif di Indonesia karena menurunkan daya beli
28 Juni 2024, 13:00 WIB
Menurut Dedi aturan pembatasan usia kendaraan di Jakarta bukan jalan keluar guna menangani macet dan polusi
28 Juni 2024, 12:00 WIB
All new Honda Freed meluncur dengan banyak pengembangan termasuk teknologi hybrid sebagai pilihan baru