BBM Shell Kembali Langka, Ini Daftar SPBU yang Masih Punya Stok
24 Desember 2025, 20:00 WIB
Bahan bakar biofuel E5 yang diklaim lebih ramah lingkungan dinilai jadi salah satu solusi mengurangi impor
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Impor minyak dan gas di Indonesia masih melebihi angka jumlah produksi dalam negeri. Guna menekan hal tersebut Pertamina kejar produksi BBM (Bahan Bakar Minyak) biofuel E5.
Hal ini diungkapkan pada gelaran SALA Dialogues (Southeast Asia-Latin American) bertempat di INSEAD Hoffmann Institute, Singapura.
Elektrifikasi yang saat ini digencarkan memang bukan jadi satu-satunya solusi dalam mengurangi emisi karbon.
Pihak Pertamina mengungkapkan bahwa Indonesia tengah menghadapi empat tantangan utama yaitu net importir minyak, target Net Zero Emission 2060, target menuju negara berpenghasilan besar dan membuka lapangan pekerjaan.
Sehingga biofuel dan program dekarbonisasi dinilai jadi solusi tepat untuk menjawab tantangan itu. Penyediaan biofuel E5 diharapkan bisa mengikuti jejak biodiesel B35 yang menggantikan impor solar.
“Sejak April 2019 Pertamina sudah tidak lagi mengimpor solar dan avtur. Selain itu B35 juga mampu menurunkan emisi CO2 hingga 32,7 ton pada 2023,” ucap Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina dalam siaran resmi, dikutip Sabtu (19/10).
Untuk diketahui biofuel E5 merupakan BBM dengan campuran bioetanol, dijual menggunakan nama Pertamax Green 95.
Bahan bakar alternatif seperti biodiesel menurut Nicke memiliki kemudahan produksi dan sukses menjadi substitusi impor, jika berkaca pada implementasinya di Indonesia saat ini.
“Ini akan mendorong pembangunan Bioethanol Plants yang tentunya akan turut meningkatkan ekonomi lokal serta menciptakan lapangan kerja,” kata Nicke.
Kesuksesan biodiesel bakal diulang lagi buat produk Gasoline atau bensin lewat produksi biofuel E5.
“Kita telah memulai biofuel dengan E5 di beberapa wilayah Jawa yaitu Jawa Timur dan secara bertahap meningkatkannya,” jelas dia.
Agar bisa efektif dan maksimal, Nicke menilai perlu ada kerja sama dan Transfer Knowledge dari berbagai pihak dengan mitra bisnis strategis maupun negara lain.
Menurut Nicke, buat program bioetanol ada peluang kolaborasi antara Indonesia dan Brasil agar bisa mendukung capaian target Net Zero Carbon.
“Kami ingin belajar secara holistik bagaimana Brasil berhasil mengimplementasikan bioetanol dimulai dari proses Plantation, pengembangan Bioethanol Plant, teknologi, cara menarik investor juga dari sisi regulasi,” ujarnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
24 Desember 2025, 20:00 WIB
16 Desember 2025, 14:00 WIB
08 Desember 2025, 14:00 WIB
06 Desember 2025, 11:00 WIB
04 Desember 2025, 20:00 WIB
Terkini
25 Desember 2025, 09:00 WIB
Hadiah Gran Max Taft Guy diserahkan ke konsumen Daihatsu yang memenangkan program Daihatsu Gebyar Merdeka
25 Desember 2025, 07:00 WIB
Pemerintah diminta untuk membuat kebijakan-kebijakan yang dapat mendorong pasar motor baru berkembang di 2026
24 Desember 2025, 21:08 WIB
VinFast berhasil membuktikan komitmen jangka panjangnya mengembangkan ekosistem mobil listrik di Indonesia
24 Desember 2025, 21:00 WIB
Veda Ega Pratama akan memperkuat Honda Team Asia ketika melakoni musim perdananya dalam ajang Moto3 2026
24 Desember 2025, 20:00 WIB
Menurut pantauan KatadataOTO, kelangkaan BBM Shell sudah terjadi sejak Selasa (23/12) sore di beberapa lokasi
24 Desember 2025, 19:00 WIB
Ford berniat memanfaatkan fasilitas milik Handal, sebelum membuat pabrik sendiri di Indonesia pada 2028
24 Desember 2025, 18:00 WIB
BYD Racco hadir di sela Japan Mobility Show 2025, ganggu pasar kei car yang didominasi mobil bermesin bensin
24 Desember 2025, 17:03 WIB
Audi hanya menjual 14 unit mobil mewah di periode Januari-November 2025, BMW justru tembus 2.000 unit