Harga BBM Pertamina Naik 1 Juli 2025, Pertamax Jadi Rp 12.500
01 Juli 2025, 07:00 WIB
Bahan bakar biofuel E5 yang diklaim lebih ramah lingkungan dinilai jadi salah satu solusi mengurangi impor
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Impor minyak dan gas di Indonesia masih melebihi angka jumlah produksi dalam negeri. Guna menekan hal tersebut Pertamina kejar produksi BBM (Bahan Bakar Minyak) biofuel E5.
Hal ini diungkapkan pada gelaran SALA Dialogues (Southeast Asia-Latin American) bertempat di INSEAD Hoffmann Institute, Singapura.
Elektrifikasi yang saat ini digencarkan memang bukan jadi satu-satunya solusi dalam mengurangi emisi karbon.
Pihak Pertamina mengungkapkan bahwa Indonesia tengah menghadapi empat tantangan utama yaitu net importir minyak, target Net Zero Emission 2060, target menuju negara berpenghasilan besar dan membuka lapangan pekerjaan.
Sehingga biofuel dan program dekarbonisasi dinilai jadi solusi tepat untuk menjawab tantangan itu. Penyediaan biofuel E5 diharapkan bisa mengikuti jejak biodiesel B35 yang menggantikan impor solar.
“Sejak April 2019 Pertamina sudah tidak lagi mengimpor solar dan avtur. Selain itu B35 juga mampu menurunkan emisi CO2 hingga 32,7 ton pada 2023,” ucap Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina dalam siaran resmi, dikutip Sabtu (19/10).
Untuk diketahui biofuel E5 merupakan BBM dengan campuran bioetanol, dijual menggunakan nama Pertamax Green 95.
Bahan bakar alternatif seperti biodiesel menurut Nicke memiliki kemudahan produksi dan sukses menjadi substitusi impor, jika berkaca pada implementasinya di Indonesia saat ini.
“Ini akan mendorong pembangunan Bioethanol Plants yang tentunya akan turut meningkatkan ekonomi lokal serta menciptakan lapangan kerja,” kata Nicke.
Kesuksesan biodiesel bakal diulang lagi buat produk Gasoline atau bensin lewat produksi biofuel E5.
“Kita telah memulai biofuel dengan E5 di beberapa wilayah Jawa yaitu Jawa Timur dan secara bertahap meningkatkannya,” jelas dia.
Agar bisa efektif dan maksimal, Nicke menilai perlu ada kerja sama dan Transfer Knowledge dari berbagai pihak dengan mitra bisnis strategis maupun negara lain.
Menurut Nicke, buat program bioetanol ada peluang kolaborasi antara Indonesia dan Brasil agar bisa mendukung capaian target Net Zero Carbon.
“Kami ingin belajar secara holistik bagaimana Brasil berhasil mengimplementasikan bioetanol dimulai dari proses Plantation, pengembangan Bioethanol Plant, teknologi, cara menarik investor juga dari sisi regulasi,” ujarnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
01 Juli 2025, 07:00 WIB
30 Juni 2025, 08:00 WIB
23 Juni 2025, 19:00 WIB
07 Mei 2025, 22:30 WIB
01 Mei 2025, 15:00 WIB
Terkini
07 Juli 2025, 22:00 WIB
Jorge Martin dipastikan kembali ke lintasan dengan melakukan uji coba RS-GP25 lebih dulu di Misano pada 9 Juli
07 Juli 2025, 21:00 WIB
Meskipun pasar otomotif disebut masih dalam kondisi menantang, Citroen belum minat banting harga mobil
07 Juli 2025, 20:00 WIB
Menurut data AISI wholesales motor baru sepanjang Juni 2025 mengalami peningkatan, namun tidak banyak
07 Juli 2025, 19:00 WIB
Tenaga penjual mulai membuka pemesanan Nissan X-Trail e-Power dengan booking fee cukup terjangkau yaitu Rp 10 juta
07 Juli 2025, 18:00 WIB
Mobil listrik Citroen E-C4 akan dijadikan kendaraan dinas oleh Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia
07 Juli 2025, 17:00 WIB
Dalam laporan Reuters menyebutkan kalau hanya ada segelintir pabrikan mobil listrik Cina yang mampu bertahan
07 Juli 2025, 16:54 WIB
Dua Maka Cavalry hasil modifikasi Katros Garage dipakai dalam acara Fun Riding Motor Dinas Maka Motors
07 Juli 2025, 15:00 WIB
Marc Marquez diunggulkan buat meraih kemenangan dalam balapan MotoGP Jerman 2025 di Sirkuit Sachsenring