Kejaksaan Agung Sita 5 Mobil Riza Chalid, Kebanyakan Merek Eropa
05 Agustus 2025, 18:00 WIB
Bahan bakar biofuel E5 yang diklaim lebih ramah lingkungan dinilai jadi salah satu solusi mengurangi impor
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Impor minyak dan gas di Indonesia masih melebihi angka jumlah produksi dalam negeri. Guna menekan hal tersebut Pertamina kejar produksi BBM (Bahan Bakar Minyak) biofuel E5.
Hal ini diungkapkan pada gelaran SALA Dialogues (Southeast Asia-Latin American) bertempat di INSEAD Hoffmann Institute, Singapura.
Elektrifikasi yang saat ini digencarkan memang bukan jadi satu-satunya solusi dalam mengurangi emisi karbon.
Pihak Pertamina mengungkapkan bahwa Indonesia tengah menghadapi empat tantangan utama yaitu net importir minyak, target Net Zero Emission 2060, target menuju negara berpenghasilan besar dan membuka lapangan pekerjaan.
Sehingga biofuel dan program dekarbonisasi dinilai jadi solusi tepat untuk menjawab tantangan itu. Penyediaan biofuel E5 diharapkan bisa mengikuti jejak biodiesel B35 yang menggantikan impor solar.
“Sejak April 2019 Pertamina sudah tidak lagi mengimpor solar dan avtur. Selain itu B35 juga mampu menurunkan emisi CO2 hingga 32,7 ton pada 2023,” ucap Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina dalam siaran resmi, dikutip Sabtu (19/10).
Untuk diketahui biofuel E5 merupakan BBM dengan campuran bioetanol, dijual menggunakan nama Pertamax Green 95.
Bahan bakar alternatif seperti biodiesel menurut Nicke memiliki kemudahan produksi dan sukses menjadi substitusi impor, jika berkaca pada implementasinya di Indonesia saat ini.
“Ini akan mendorong pembangunan Bioethanol Plants yang tentunya akan turut meningkatkan ekonomi lokal serta menciptakan lapangan kerja,” kata Nicke.
Kesuksesan biodiesel bakal diulang lagi buat produk Gasoline atau bensin lewat produksi biofuel E5.
“Kita telah memulai biofuel dengan E5 di beberapa wilayah Jawa yaitu Jawa Timur dan secara bertahap meningkatkannya,” jelas dia.
Agar bisa efektif dan maksimal, Nicke menilai perlu ada kerja sama dan Transfer Knowledge dari berbagai pihak dengan mitra bisnis strategis maupun negara lain.
Menurut Nicke, buat program bioetanol ada peluang kolaborasi antara Indonesia dan Brasil agar bisa mendukung capaian target Net Zero Carbon.
“Kami ingin belajar secara holistik bagaimana Brasil berhasil mengimplementasikan bioetanol dimulai dari proses Plantation, pengembangan Bioethanol Plant, teknologi, cara menarik investor juga dari sisi regulasi,” ujarnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
05 Agustus 2025, 18:00 WIB
01 Agustus 2025, 09:00 WIB
28 Juli 2025, 21:00 WIB
27 Juli 2025, 12:00 WIB
27 Juli 2025, 08:00 WIB
Terkini
22 Agustus 2025, 18:00 WIB
Setelah menghadirkan produk unggulan di Indonesia, Daihatsu berhasil mencapai produksi sembilan juta unit
22 Agustus 2025, 17:43 WIB
BMW dikabarkan bakal menyuplai mesin untuk sejumlah lini mobil hybrid dan elektrifikasi Mercedes-Benz
22 Agustus 2025, 16:16 WIB
Jaecoo jadi satu-satunya manufaktur Cina yang meramaikan forum AIGIS 2025 besutan Kementerian Perindustrian
22 Agustus 2025, 15:22 WIB
Francesco Bagnaia tak lagi mengincar podium di MotoGP 2025, masih tidak percaya diri pasca balapan di Austria
22 Agustus 2025, 14:00 WIB
Ganjil genap Puncak kembali diterapkan untuk membatasi jumlah kendaraan yang melintas di jalan utama
22 Agustus 2025, 13:18 WIB
Ada dua NJKB mobil Changan terdaftar mulai Rp 100 jutaan, yakni kendaraan listrik Changan Lumin dan Deepal S07
22 Agustus 2025, 12:00 WIB
Marco Bezzecchi bertekad tampil maksimal dalam balapan MotoGP Hungaria 2025 di Balaton Park akhir pekan nanti
22 Agustus 2025, 11:00 WIB
Pertumbuhan kendaraan yang ada tidak sebanding dengan jumlah jalan, sehingga memperparah macet Jakarta