Rapor Impor VinFast di Indonesia: Wajib CKD 17 Ribu Mobil di 2026
19 Desember 2025, 17:00 WIB
Sebuah laporan menunjukkan bahwa biaya servis mobil listrik masih mahal karena terkendala beberapa hal
Oleh Serafina Ophelia
TRENOTO – Mobil listrik merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi polusi yang sedang jadi pembicaraan belakangan ini. Namun memang masih ada kendala seperti biaya perbaikan.
Dilansir dari Automotive Fleet, Senin (11/9) secara umum mobil listrik terbilang lebih ‘sederhana’ dari mobil konvensional karena tidak terlalu banyak spare parts dan prosedur seperti cek atau ganti oli. Pabrikan mobil listrik juga memberikan garansi paling lama 8 tahun buat baterai sehingga konsumen tidak perlu khawatir apabila ada kerusakan
Yang jadi perhatian adalah biaya servis mobil listrik saat ada kendala lain seperti tabrakan atau kecelakaan. Klaim asuransinya lebih besar bisa mencapai US$4.000 atau sekitar Rp61.4 jutaan dalam kurs rupiah. Ini jauh lebih tinggi dari biaya servis mobil konvensional.
Jika bicara bengkel mobil konvensional saat ini fasilitasnya terbilang lebih banyak. Sementara bengkel pihak ketiga di luar diler resmi yang bisa menerima servis mobil listrik hampir tidak ada.
Padahal bengkel jadi faktor penting untuk lebih menekan harga servis bagi konsumen yang inign melakukan perbaikan.
Walaupun spare part lebih ‘sederhana’, risiko perbaikan lebih tinggi karena melibatkan kelistrikan. Teknisi juga harus memiliki keahlian khusus.
Untuk diketahui banyak mobil listrik keluaran terbaru dilengkapi sistem berkapasitas 400 sampai 800 volt, mematikan jika ditangani mekanik tidak berpengalaman.
Kemudian ada potensi terjadi kebakaran fatal mengingat api dari baterai mobil listrik tidak bisa sekadar dipadamkan menggunakan air.
Melihat banyak risiko, potensi bahaya dan pengguna mobil listrik belum banyak beberapa pemilik bengkel akhirnya enggan berinvestasi untuk teknisi EV dan alat-alat perbaikannya.
Beberapa pabrikan memberikan pelatihan khusus untuk teknisi agar kompeten menangani kerusakan mobil listrik. Di Amerika Serikat, Tesla menawarkan pelatihan termasuk untuk bengkel independen.
Perusahaan teknologi Siemens ikut membantu dengan berinvestasi sebesar US$30 juta untuk perawatan dan instalasi charger EV.
Sedangkan di Indonesia, Kemnaker (Kementerian Ketenagakerjaan) sebelumnya bekerja sama dengan PT HMMI (Hyundai Motor Manufacturing Indonesia) untuk pengembangan pelatihan teknisi kejuruan kendaraan listrik.
Pelatihan itu sudah termasuk peralatan mobil praktik dan pendukung. Dengan banyaknya tenaga kompeten biaya servis mobil listrk harapannya bisa lebih terjangkau.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
19 Desember 2025, 17:00 WIB
18 Desember 2025, 20:00 WIB
18 Desember 2025, 18:00 WIB
17 Desember 2025, 21:00 WIB
17 Desember 2025, 16:00 WIB
Terkini
19 Desember 2025, 20:00 WIB
SUV Toyota RAV4 sebelumnya sudah terdaftar di DJKI, jadi calon mobil hybrid baru buat konsumen Indonesia
19 Desember 2025, 19:00 WIB
Kualitas Yamaha Xmax sudah teruji, usai dipakai Anshar untuk menempuh jarak 27 ribu kilometer dari Indonesia
19 Desember 2025, 18:00 WIB
MotoGP 2026 bakal banyak perbedaan, sebab para tim-tim memiliki susunan pembalap dan tampilan motor baru
19 Desember 2025, 17:00 WIB
VinFast VF e34 jadi model terbanyak yang diimpor ke pasar Indonesia, disusul mobil listrik VF 5 dan VF 3
19 Desember 2025, 16:00 WIB
Produsen oli Motul meraih banyak prestasi pada tahun ini yang memberikan motivasi tambahan pada 2026
19 Desember 2025, 15:00 WIB
Banyak konsumen potensial, fokus Chery saat ini adalah membuka lebih banyak diler di daerah luar Jakarta
19 Desember 2025, 14:00 WIB
Ganjil genap Puncak jadi upaya mengurai kemacetan menjelang akhir pekan, berlaku di ruas jalan tertentu
19 Desember 2025, 13:36 WIB
KPK baru saja menangkap Ade Kuswara Kunang bersama beberapa orang lain dalam kegiatan OTT, Kamis (18/12)