Cina Perketat Ekspor Kendaraan Listrik Mulai Tahun Depan
30 September 2025, 17:30 WIB
Sebuah laporan menunjukkan bahwa biaya servis mobil listrik masih mahal karena terkendala beberapa hal
Oleh Serafina Ophelia
TRENOTO – Mobil listrik merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi polusi yang sedang jadi pembicaraan belakangan ini. Namun memang masih ada kendala seperti biaya perbaikan.
Dilansir dari Automotive Fleet, Senin (11/9) secara umum mobil listrik terbilang lebih ‘sederhana’ dari mobil konvensional karena tidak terlalu banyak spare parts dan prosedur seperti cek atau ganti oli. Pabrikan mobil listrik juga memberikan garansi paling lama 8 tahun buat baterai sehingga konsumen tidak perlu khawatir apabila ada kerusakan
Yang jadi perhatian adalah biaya servis mobil listrik saat ada kendala lain seperti tabrakan atau kecelakaan. Klaim asuransinya lebih besar bisa mencapai US$4.000 atau sekitar Rp61.4 jutaan dalam kurs rupiah. Ini jauh lebih tinggi dari biaya servis mobil konvensional.
Jika bicara bengkel mobil konvensional saat ini fasilitasnya terbilang lebih banyak. Sementara bengkel pihak ketiga di luar diler resmi yang bisa menerima servis mobil listrik hampir tidak ada.
Padahal bengkel jadi faktor penting untuk lebih menekan harga servis bagi konsumen yang inign melakukan perbaikan.
Walaupun spare part lebih ‘sederhana’, risiko perbaikan lebih tinggi karena melibatkan kelistrikan. Teknisi juga harus memiliki keahlian khusus.
Untuk diketahui banyak mobil listrik keluaran terbaru dilengkapi sistem berkapasitas 400 sampai 800 volt, mematikan jika ditangani mekanik tidak berpengalaman.
Kemudian ada potensi terjadi kebakaran fatal mengingat api dari baterai mobil listrik tidak bisa sekadar dipadamkan menggunakan air.
Melihat banyak risiko, potensi bahaya dan pengguna mobil listrik belum banyak beberapa pemilik bengkel akhirnya enggan berinvestasi untuk teknisi EV dan alat-alat perbaikannya.
Beberapa pabrikan memberikan pelatihan khusus untuk teknisi agar kompeten menangani kerusakan mobil listrik. Di Amerika Serikat, Tesla menawarkan pelatihan termasuk untuk bengkel independen.
Perusahaan teknologi Siemens ikut membantu dengan berinvestasi sebesar US$30 juta untuk perawatan dan instalasi charger EV.
Sedangkan di Indonesia, Kemnaker (Kementerian Ketenagakerjaan) sebelumnya bekerja sama dengan PT HMMI (Hyundai Motor Manufacturing Indonesia) untuk pengembangan pelatihan teknisi kejuruan kendaraan listrik.
Pelatihan itu sudah termasuk peralatan mobil praktik dan pendukung. Dengan banyaknya tenaga kompeten biaya servis mobil listrk harapannya bisa lebih terjangkau.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
30 September 2025, 17:30 WIB
26 September 2025, 17:00 WIB
24 September 2025, 17:00 WIB
24 September 2025, 13:00 WIB
23 September 2025, 16:10 WIB
Terkini
30 September 2025, 22:00 WIB
Bus hidrogen hasil dari pengembangan Isuzu bareng Toyota akan dijadikan sebagai alat transportasi umum
30 September 2025, 21:00 WIB
Motor milik Francesco Bagnaia sempat berasap menjelang akhir MotoGP Jepang 2025, penyebabnya masih misterius
30 September 2025, 20:13 WIB
Castrol Indonesia menghadirkan pembalap MotoGP Johann Zarco dalam peluncuran produk pelumas terbarunya
30 September 2025, 18:17 WIB
Jepang memiliki versi LCGC-nya sendiri yang banyak digunakan termasuk di area perkotaan yakni kei car
30 September 2025, 17:30 WIB
Cina bakal memperketat ekspor kendaraan listrik mulai tahun depan untuk jaga reputasi perusahaan di pasar global
30 September 2025, 15:00 WIB
Bos Aprilia memberikan tanggapan setelah kedua pembalapnya terlibat kecelakaan pada MotoGP Jepang 2025
30 September 2025, 14:00 WIB
Banyak pihak yang menantikan Marc Marquez meraih kemenangan di MotoGP Mandalika 2025 di akhir pekan nanti
30 September 2025, 13:00 WIB
Honda ADV 160 terbaru sukses membukukan penjualan sampai ratusan unit selama lima hari IMOS 2025 berlangsung