Mobil Listrik BMW dan Mini Ambil Bagian di Maybank Marathon Bali
14 Agustus 2025, 20:00 WIB
Sebuah laporan menunjukkan bahwa biaya servis mobil listrik masih mahal karena terkendala beberapa hal
Oleh Serafina Ophelia
TRENOTO – Mobil listrik merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi polusi yang sedang jadi pembicaraan belakangan ini. Namun memang masih ada kendala seperti biaya perbaikan.
Dilansir dari Automotive Fleet, Senin (11/9) secara umum mobil listrik terbilang lebih ‘sederhana’ dari mobil konvensional karena tidak terlalu banyak spare parts dan prosedur seperti cek atau ganti oli. Pabrikan mobil listrik juga memberikan garansi paling lama 8 tahun buat baterai sehingga konsumen tidak perlu khawatir apabila ada kerusakan
Yang jadi perhatian adalah biaya servis mobil listrik saat ada kendala lain seperti tabrakan atau kecelakaan. Klaim asuransinya lebih besar bisa mencapai US$4.000 atau sekitar Rp61.4 jutaan dalam kurs rupiah. Ini jauh lebih tinggi dari biaya servis mobil konvensional.
Jika bicara bengkel mobil konvensional saat ini fasilitasnya terbilang lebih banyak. Sementara bengkel pihak ketiga di luar diler resmi yang bisa menerima servis mobil listrik hampir tidak ada.
Padahal bengkel jadi faktor penting untuk lebih menekan harga servis bagi konsumen yang inign melakukan perbaikan.
Walaupun spare part lebih ‘sederhana’, risiko perbaikan lebih tinggi karena melibatkan kelistrikan. Teknisi juga harus memiliki keahlian khusus.
Untuk diketahui banyak mobil listrik keluaran terbaru dilengkapi sistem berkapasitas 400 sampai 800 volt, mematikan jika ditangani mekanik tidak berpengalaman.
Kemudian ada potensi terjadi kebakaran fatal mengingat api dari baterai mobil listrik tidak bisa sekadar dipadamkan menggunakan air.
Melihat banyak risiko, potensi bahaya dan pengguna mobil listrik belum banyak beberapa pemilik bengkel akhirnya enggan berinvestasi untuk teknisi EV dan alat-alat perbaikannya.
Beberapa pabrikan memberikan pelatihan khusus untuk teknisi agar kompeten menangani kerusakan mobil listrik. Di Amerika Serikat, Tesla menawarkan pelatihan termasuk untuk bengkel independen.
Perusahaan teknologi Siemens ikut membantu dengan berinvestasi sebesar US$30 juta untuk perawatan dan instalasi charger EV.
Sedangkan di Indonesia, Kemnaker (Kementerian Ketenagakerjaan) sebelumnya bekerja sama dengan PT HMMI (Hyundai Motor Manufacturing Indonesia) untuk pengembangan pelatihan teknisi kejuruan kendaraan listrik.
Pelatihan itu sudah termasuk peralatan mobil praktik dan pendukung. Dengan banyaknya tenaga kompeten biaya servis mobil listrk harapannya bisa lebih terjangkau.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 Agustus 2025, 20:00 WIB
14 Agustus 2025, 17:00 WIB
14 Agustus 2025, 14:00 WIB
14 Agustus 2025, 11:00 WIB
14 Agustus 2025, 09:00 WIB
Terkini
17 Agustus 2025, 17:00 WIB
Gaikindo berharap pemerintah beri insentif untuk industri otomotif agar tidak tersaingi oleh Malaysia
17 Agustus 2025, 15:00 WIB
Sepanjang Agustus 2025 ada diskon motor matic Honda yang dapat dimanfaatkan, seperti untuk pembelian Beat
17 Agustus 2025, 13:00 WIB
Jenis oli mobil yang dipasarkan di Indonesia beragam merek dan jenisnya sehingga konsumen wajib tahu
17 Agustus 2025, 11:00 WIB
Para bengkel modifikasi mengaku sekarang situasinya sangat sulit saat pasar motor baru di Indonesia lesu
17 Agustus 2025, 09:00 WIB
Changan Hunter diperkirakan jadi salah satu produk perdana merek Tiongkok ini di Indonesia, sudah terdaftar
17 Agustus 2025, 07:00 WIB
Lokasi kantong parkir untuk upacara HUT RI dan Kirab Pesta Rakyat sudah disiapkan pemerintah dengan jumlah terbatas
16 Agustus 2025, 22:52 WIB
Marc Marquez menangkan sprint race MotoGP Austria 2025 usai menundukkan Alex di Sirkuit Red Bull Ring
16 Agustus 2025, 15:00 WIB
Perang harga dinilai sebagai salah satu faktor penyebab terjadinya PHK, Hyundai menghindari hal tersebut