Kepolisian Siapkan 59 Kendaraan Listrik untuk Kebutuhan Patroli
21 November 2024, 22:30 WIB
Ada alasan mengapa Hyundai tidak dirikan ultra fast charging di jaringan Lippo Mall, prioritas tipe AC dan DC
Oleh Serafina Ophelia
TRENOTO – Sejumlah pengelola area perbelanjaan mulai melengkapi area parkir dengan charging station. Hal ini dilakukan untuk mengakomodir pengguna mobil listrik terkhusus di area perkotaan.
Mengingat kondisi udara yang sedang kurang baik penggunaan kendaraan listrik terus didorong. Namun juga harus didukung oleh pendukung yakni SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum).
Hyundai sebagai salah satu produsen mobil listrik juga turut mendukung ekosistem EV (electric vehicle) dengan membangun banyak charging station di lokasi umum, salah satunya bekerja sama dengan Lippo Mall.
Namun sejumlah fasilitas hasil kolaborasi belum fokus pada stasiun untuk pengisian super cepat. Mereka hanya menyediakan layanan DC karena mengingat kebutuhan konsumen.
Ada alasan mengapa Hyundai tidak dirikan ultra fast charging seperti yang sebelumnya disediakan di Plaza Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer PT HMID (Hyundai Motors Indonesia).
“Tergantung, kembali lagi sesuai dengan kebutuhan masyarakat apakah kami akan menghadirkan tipe charging AC atau DC beserta kapasitasnya kami akan studi lebih lanjut,” ungkap Soerjo kepada media di Jakarta Selatan, Selasa (6/9).
Untuk diketahui fasilitas fast charging sebelumnya diresmikan pada Maret 2023. Jadi yang tercepat di Tanah Air, bisa mengisi daya mobil listrik dari 10 ke 80 persen hanya dalam waktu 18 menit.
Menurut Frans penempatan ultra fast charging station juga harus melihat kebutuhan dan lokasi. Karena di sejumlah tempat fasilitas itu justru kurang cocok.
“Misalnya (di area) hotel itu kan tidak memerlukan fast charging maka kita gunakan AC 7 kWh. Tapi di beberapa daerah seperti Lippo Mall terjadi kombinasi (dengan DC fast charging),” ujar Soerjo.
Di mall sendiri konsumen diklaim tidak terlalu lama dalam menggunakan SPKLU, seperti disampaikan oleh Henry Riady selaku CEO Lippo Malls Indonesia.
“Ssetiap lokasi beda-beda (waktu pengisian daya), di Senayan Park tidak lama karena jumlah charging station-nya banyak,” ucap Henry dalam kesempatan yang sama.
Sehingga saat ini menurut dia jarang ada kejadian pengguna antre menggunakan SPKLU. Jika ada kenaikan jumlah pengguna mobil listrik Henry menegaskan pihaknya bisa menambah titik charging station.
“Masih sedikit ya (pengguna charging station), jadi kalau misal penuh ya kita tambah lagi. Di beberapa lokasi seperti Spark (Senayan Park) ini kadang memang mengantre,” lanjut dia.
Sehingga saat ini menurut dia jarang ada kejadian pengguna antre menggunakan SPKLU. Jika ada kenaikan jumlah pengguna mobil listrik Henry menegaskan pihaknya bisa menambah titik charging station.
“Masih sedikit ya (pengguna charging station), jadi kalau misal penuh ya kita tambah lagi. Di beberapa lokasi seperti Spark (Senayan Park) ini kadang memang mengantre,” lanjut dia.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
21 November 2024, 22:30 WIB
21 November 2024, 22:00 WIB
21 November 2024, 21:00 WIB
21 November 2024, 19:00 WIB
21 November 2024, 16:00 WIB
Terkini
22 November 2024, 07:00 WIB
Cara urus paspor kendaraan sebelum Road Trip keluar negeri sebenarnya tidak terlalu sulit untuk dijalani
22 November 2024, 06:07 WIB
Polda Metro Jaya menghadirkan SIM Keliling Jakarta hari ini di lima tempat berbeda demi melayani masyarakat
22 November 2024, 06:05 WIB
Jangan sampai terlewat karena SIM keliling Bandung tidak beroperasi di akhir pekan, berikut informasinya
22 November 2024, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 22 November 2024 digelar di puluhan titik untuk memastikan kelancaran lalu lintas
21 November 2024, 22:30 WIB
Kepolisian siapkan 59 kendaraan listrik untuk memenuhi beragam kebutuhan penugasan anggota di lapangan
21 November 2024, 22:00 WIB
Harga Aion V yang meluncur di GJAW 2024 diperkirakan mencapai Rp 500 jutaan dan sudah bisa dipesan dari sekarang
21 November 2024, 21:00 WIB
Perputaran uang judi online mencapai Rp 900 triliun, cukup untuk membeli Hyundai Tucson Hybrid secara tunai
21 November 2024, 20:00 WIB
Kebijakan opsen PKB serta PPN 12 persen yang bakal diterapkan awal 2025 diprediksi memberatkan industri motor