Kementerian dan BUMN Diminta Pakai Motor Listrik Konversi
12 Juli 2024, 13:00 WIB
Berbeda dengan kendaraan konvensional yang beredar saat ini, STNK motor listrik tak mencantumkan nomor mesin
Oleh Dian Tami Kosasih
TRENOTO – Sesuai arahan Presiden Republik Indonesia terkait target 2 juta sepeda motor listrik di Tanah Air, Diaz Hendropriyono selaku staf khusus kepresidenan menggelar diskusi bersama Korlantas Polri dan sejumlah instansi dari pemerintah dan masyarakat.
Perwakilan Korlantas Polri Direktur Registrasi dan Identifikasi Brigjen Pol. Yusri Yunus menegaskan bila Polri siap mendukung target tersebut dengan memberikan beberapa perubahan pada STNK motor listrik.
“Kendaraan listrik yang sudah terdaftar sampai September ini 22 hingga 23 ribu kendaraan roda dua. Tandanya ada pada pelat nomor dengan garis warna biru. Regulasi sudah kami revisi sesuai dengan Perpol Nomor 7 tentang Registrasi dan Identifikasi kendaraan,” ujar Brigjen Pol. Yusri Yunus di The Dharmawangsa, Jakarta Selatan.
Dalam penjelasannya, Brigjen Pol. Yusri Yunus menyebut registrasi kendaraan bermotor di kepolisian merupakan tahapan terakhir setelah melewati Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perhubungan terlebih dulu.
“Nomor rangka kendaraan listrik sangat panjang, maka STNK dan BPKB sudah kami ubah dan sesuaikan. Kemarin sempat ada kendala, kendaraan listrik nomor rangka ada nomor mesin ga ada. Maka kami menemukan pengganti nomor mesin dengan nomor penggerak,” sambung Brigjen Pol. Yusri Yunus.
Selain perbedaan pada pelat kendaraan, Kementerian SDM juga mendorong Kepolisian membuat regulasi perubahan sepeda motor konvensional ke listrik.
“Implementasi Inpres nomor 07 Polri yang pertama, G20 sudah ada 186 unit mobil dan motor listrik untuk pengawalan. Kedepan semua mobil dan motor patroli lalu lintas menggunakan listrik untuk tahun depan,” tambahnya.
Hadir dalam diskusi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Youtuber Deddy Corbuzier.
Selain menjadi salah satu pilihan kendaraan ramah lingkungan saat ini, biaya operasional motor listrik disebut lebih hemat 30 persen jika dibandingkan dengan motor konvensional. Tak heran, sejumlah perusahaan transportasi online mengajak mitranya untuk beralih menggunakan motor dengan tenaga baterai tersebut.
Rubi W. Purnomo selaku Senior Vice President Corporate Affairs Gojek menegaskan, cukup banyak mitra pengemudi platform Gojek yang menggunakan motor listrik dalam bekerja.
"Bisa menghemat 30 persen atau Rp700.000 sebulan karena hemat bensin, oli dan perawatan lain," kata Rubi
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
12 Juli 2024, 13:00 WIB
11 Juli 2024, 08:13 WIB
09 Juli 2024, 18:00 WIB
03 Juli 2024, 09:00 WIB
26 Juni 2024, 14:00 WIB
Terkini
17 Juli 2024, 18:38 WIB
All new Mitsubishi Triton meluncur di GIIAS 2024 dengan beragam pengembangan menarik termasuk bagian sasis
17 Juli 2024, 17:12 WIB
BYD M6 resmi meluncur di GIIAS 2024 dan pelanggan bisa mendapatkannya dengan harga mulai dari Rp 379 juta
17 Juli 2024, 16:59 WIB
MPV penantang baru Toyota Voxy, Nissan Serena e-Power hadir di gelaran GIIAS 2024, harga mulai Rp 635 juta
17 Juli 2024, 15:08 WIB
Meluncur di pameran GIIAS 2025, GAC Aion Hyptec HT hadir dengan banderol kompetitif mulai Rp 600 jutaan
17 Juli 2024, 14:30 WIB
Mitsubishi Pajero Sport meluncur di GIIAS 2024 dengan beragam pengembangan baru khususnya pada sisi tampilan
17 Juli 2024, 14:29 WIB
TAM resmi meluncurkan kendaraan ramah lingkungan baru, yakni Toyota Prius Hybrid dalam ajang GIIAS 2024
17 Juli 2024, 13:01 WIB
Penjualan motor Honda di Jakarta Fair 2024 mencapai lebih dari 7.000 unit dan dinilai sudah sangat tinggi
17 Juli 2024, 12:53 WIB
Mobil listrik bergaya Roadster MG Cyberster mulai dijual pada ajang GIIAS 2024 dengan harga Rp 1,6 miliar