Polytron Ungkap Penyebab Besarnya Penjualan EV di Jakarta
15 Desember 2025, 08:00 WIB
Berbeda dengan kendaraan konvensional yang beredar saat ini, STNK motor listrik tak mencantumkan nomor mesin
Oleh Dian Tami Kosasih
TRENOTO – Sesuai arahan Presiden Republik Indonesia terkait target 2 juta sepeda motor listrik di Tanah Air, Diaz Hendropriyono selaku staf khusus kepresidenan menggelar diskusi bersama Korlantas Polri dan sejumlah instansi dari pemerintah dan masyarakat.
Perwakilan Korlantas Polri Direktur Registrasi dan Identifikasi Brigjen Pol. Yusri Yunus menegaskan bila Polri siap mendukung target tersebut dengan memberikan beberapa perubahan pada STNK motor listrik.
“Kendaraan listrik yang sudah terdaftar sampai September ini 22 hingga 23 ribu kendaraan roda dua. Tandanya ada pada pelat nomor dengan garis warna biru. Regulasi sudah kami revisi sesuai dengan Perpol Nomor 7 tentang Registrasi dan Identifikasi kendaraan,” ujar Brigjen Pol. Yusri Yunus di The Dharmawangsa, Jakarta Selatan.
Dalam penjelasannya, Brigjen Pol. Yusri Yunus menyebut registrasi kendaraan bermotor di kepolisian merupakan tahapan terakhir setelah melewati Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perhubungan terlebih dulu.
“Nomor rangka kendaraan listrik sangat panjang, maka STNK dan BPKB sudah kami ubah dan sesuaikan. Kemarin sempat ada kendala, kendaraan listrik nomor rangka ada nomor mesin ga ada. Maka kami menemukan pengganti nomor mesin dengan nomor penggerak,” sambung Brigjen Pol. Yusri Yunus.
Selain perbedaan pada pelat kendaraan, Kementerian SDM juga mendorong Kepolisian membuat regulasi perubahan sepeda motor konvensional ke listrik.
“Implementasi Inpres nomor 07 Polri yang pertama, G20 sudah ada 186 unit mobil dan motor listrik untuk pengawalan. Kedepan semua mobil dan motor patroli lalu lintas menggunakan listrik untuk tahun depan,” tambahnya.
Hadir dalam diskusi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Youtuber Deddy Corbuzier.
Selain menjadi salah satu pilihan kendaraan ramah lingkungan saat ini, biaya operasional motor listrik disebut lebih hemat 30 persen jika dibandingkan dengan motor konvensional. Tak heran, sejumlah perusahaan transportasi online mengajak mitranya untuk beralih menggunakan motor dengan tenaga baterai tersebut.
Rubi W. Purnomo selaku Senior Vice President Corporate Affairs Gojek menegaskan, cukup banyak mitra pengemudi platform Gojek yang menggunakan motor listrik dalam bekerja.
"Bisa menghemat 30 persen atau Rp700.000 sebulan karena hemat bensin, oli dan perawatan lain," kata Rubi
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
15 Desember 2025, 08:00 WIB
12 Desember 2025, 08:00 WIB
12 Desember 2025, 07:00 WIB
27 November 2025, 17:00 WIB
27 November 2025, 13:00 WIB
Terkini
19 Desember 2025, 10:00 WIB
Konsumen masih bisa membeli Jetour T2 dengan harga khusus Rp 568 jutaan sampai 1.000 kuota terpenuhi
19 Desember 2025, 09:00 WIB
Malaysia sangat berpotensi menggeser Indonesia sebagai raja ASEAN dalam hal penjualan mobil baru di 2025
19 Desember 2025, 08:00 WIB
Ketatnya persaingan membuat MG menyiapkan strategi khusus agar bisa bertahan dalam industri otomotif Indonesia
19 Desember 2025, 07:00 WIB
Tarif tol Jakarta Yogyakarta tidak bisa dikatakan murah karena mencapai lebih dari Rp 590 ribu sekali jalan
19 Desember 2025, 06:00 WIB
Lima tempat SIM keliling Jakarta masih tersedia hari ini, jangan sampai terlewat karena tak ada dispensasi
19 Desember 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta tetap diterapkan jelang libur Natal dan tahun baru 2026 yang berlangsung pekan depan
19 Desember 2025, 06:00 WIB
Sebelum akhir pekan, kepolisian tetap menghadirkan SIM keliling Bandung untuk melayani para pengendara
18 Desember 2025, 21:00 WIB
Jetour punya rencana membangun pabrik mandiri di Indonesia, saat ini masih menggunakan fasilitas milik Handal