Motor Listrik Honda Laris di Jakarta Fair 2025 Berkat Promo Menarik
17 Juli 2025, 09:00 WIB
Astra Honda Motor menantikan sejumlah daerah kembali memberikan relaksasi opsen PKB dan BBNKB di tahun ini
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Relaksasi opsen PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) dan BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor) di sejumlah daerah akan segera berakhir. Seperti contoh di Jawa Tengan serta Jawa Barat.
Hal tersebut tentu menuai banyak respon berbagai pihak. Termasuk dari salah satu pabrikan, yakni AHM (Astra Honda Motor).
Menurut manufaktur berlambang sayap mengepak tersebut, jika relaksasi opsen BBNKB dan PKB berakhir akan berdampak pada harga jual motor baru.
Oleh sebab itu mereka menunggu, apakah Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun Jawa Tengah bakal kembali memberikan kelonggaran atau tidak.
“Kita tunggu masing-masing gubernur di provinsi itu punya kebijakan sesuai dengan kebutuhannya,” ujar Octavianus Dwi, Direktur Pemasaran AHM di Sunter, Jakarta Utara beberapa waktu lalu.
Akan tetapi Octa menjelaskan bahwa beberapa daerah sudah memberikan kepastian mengenai relaksasi opsen PKB serta BBNKB.
Seperti Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana untuk kembali memberikan kelonggaran bagi para pembeli motor baru.
“Yang saya dengar beberapa akan keep (tetap menghadirkan relaksasi). Tetapi sejumlah provinsi sudah memberi informasi akan ada kenaikan, ya kita bakal sesuaikan,” lanjut Octa.
Ia menuturkan bahwa jika relaksasi opsen PKB dan BBNKB berakhir, maka penyesuaian harga motor baru Honda bakal mereka lakukan.
Dengan rentan harga mulai Rp 700 ribu sampai Rp 1 jutaan. Namun peningkatan banderol itu tergantung dari tipe juga daerah.
“Balik lagi ya kenaikannya tidak semua maksimal. Masing-masing provinsi punya kebijakan yang melihat kebutuhan konsumen,” tegas Octa.
Sebagai informasi, sebelumnya AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia) meminta relaksasi opsen PKB serta BBNKB bisa dilanjutkan.
Untuk itu mereka mengaku terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait guna mencari jalan keluar dari tantangan satu ini.
“Perlu kita bicarakan dengan mereka, karena kalau penjualan turun ini akan berpengaruh ke industri. Akibatnya pajak yang diterima oleh pemerintah daerah juga bakal turun,” kata Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial AISI kepada KatadataOTO dalam kesempatan terpisah.
Dia pun sudah memiliki beberapa saran untuk pemerintah daerah ketika relaksasi opsen PKB serta BBNKB di wilayah mereka selesai.
“Paling ditunda (penerapan opsen) atau kenaikannya bertahap. Sementara dua itu saja untuk solusinya,” Sigit menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
17 Juli 2025, 09:00 WIB
17 Juli 2025, 07:00 WIB
15 Juli 2025, 19:00 WIB
08 Juli 2025, 19:00 WIB
07 Juli 2025, 20:00 WIB
Terkini
17 Juli 2025, 13:00 WIB
Demo ojol kembali dilakukan di kawasan Monumen Nasional sehingga warga diminta cari jalur alternatif
17 Juli 2025, 12:00 WIB
Mobil listrik Jetour X50e bakal menghadapi banyak rival di Indonesia, harganya masih dalam tahap studi
17 Juli 2025, 11:00 WIB
Seorang tenaga penjual mengungkapkan bahwa jantung mekanis Hyundai Stargazer Cartenz tidak mengalami perubahan
17 Juli 2025, 10:00 WIB
Chery menilai masih ada permintaan untuk model pikap di Indonesia, sub merek Himla berpeluang dihadirkan
17 Juli 2025, 09:00 WIB
Motor listrik Honda berhasil meraih pemesanan yang cukup banyak setelah diberikan diskon besar di Jakarta Fair 20025
17 Juli 2025, 08:00 WIB
Pelemahan daya beli di penjualan mobil baru turut menjadi ancaman nyata bagi balai lelang seperti IBID
17 Juli 2025, 07:00 WIB
PT AHM memberikan penambahan fitur dan tiga warna baru untuk skutik Honda Forza, ini harga terbarunya
17 Juli 2025, 06:00 WIB
Saat ingin mengurus dokumen berkendara, masyarakat di Kota Kembang dapat memanfaatkan SIM keliling Bandung