Vice President Honda Mengundurkan Diri Karena Perilaku Tak Pantas
08 April 2025, 11:00 WIB
Astra Honda Motor menantikan sejumlah daerah kembali memberikan relaksasi opsen PKB dan BBNKB di tahun ini
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Relaksasi opsen PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) dan BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor) di sejumlah daerah akan segera berakhir. Seperti contoh di Jawa Tengan serta Jawa Barat.
Hal tersebut tentu menuai banyak respon berbagai pihak. Termasuk dari salah satu pabrikan, yakni AHM (Astra Honda Motor).
Menurut manufaktur berlambang sayap mengepak tersebut, jika relaksasi opsen BBNKB dan PKB berakhir akan berdampak pada harga jual motor baru.
Oleh sebab itu mereka menunggu, apakah Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun Jawa Tengah bakal kembali memberikan kelonggaran atau tidak.
“Kita tunggu masing-masing gubernur di provinsi itu punya kebijakan sesuai dengan kebutuhannya,” ujar Octavianus Dwi, Direktur Pemasaran AHM di Sunter, Jakarta Utara beberapa waktu lalu.
Akan tetapi Octa menjelaskan bahwa beberapa daerah sudah memberikan kepastian mengenai relaksasi opsen PKB serta BBNKB.
Seperti Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana untuk kembali memberikan kelonggaran bagi para pembeli motor baru.
“Yang saya dengar beberapa akan keep (tetap menghadirkan relaksasi). Tetapi sejumlah provinsi sudah memberi informasi akan ada kenaikan, ya kita bakal sesuaikan,” lanjut Octa.
Ia menuturkan bahwa jika relaksasi opsen PKB dan BBNKB berakhir, maka penyesuaian harga motor baru Honda bakal mereka lakukan.
Dengan rentan harga mulai Rp 700 ribu sampai Rp 1 jutaan. Namun peningkatan banderol itu tergantung dari tipe juga daerah.
“Balik lagi ya kenaikannya tidak semua maksimal. Masing-masing provinsi punya kebijakan yang melihat kebutuhan konsumen,” tegas Octa.
Sebagai informasi, sebelumnya AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia) meminta relaksasi opsen PKB serta BBNKB bisa dilanjutkan.
Untuk itu mereka mengaku terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait guna mencari jalan keluar dari tantangan satu ini.
“Perlu kita bicarakan dengan mereka, karena kalau penjualan turun ini akan berpengaruh ke industri. Akibatnya pajak yang diterima oleh pemerintah daerah juga bakal turun,” kata Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial AISI kepada KatadataOTO dalam kesempatan terpisah.
Dia pun sudah memiliki beberapa saran untuk pemerintah daerah ketika relaksasi opsen PKB serta BBNKB di wilayah mereka selesai.
“Paling ditunda (penerapan opsen) atau kenaikannya bertahap. Sementara dua itu saja untuk solusinya,” Sigit menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
08 April 2025, 11:00 WIB
05 April 2025, 18:00 WIB
05 April 2025, 08:00 WIB
03 April 2025, 07:55 WIB
01 April 2025, 13:00 WIB
Terkini
08 April 2025, 11:00 WIB
Vice President Honda resmi mengundurkan diri setelah dituduh melakukan hal yang tak pantas di luar jam kerja
08 April 2025, 10:00 WIB
Sejumlah ruas jalan tol berlaku selama arus balik hari ini, Selasa (08/04) sebesar 20 persen, ini rinciannya
08 April 2025, 09:00 WIB
Ada beberapa tantangan dihadapi industri otomotif Indonesia apabila tarif resiprokal AS diberlakukan
08 April 2025, 08:00 WIB
Marc Marquez dan Francesco Bagnaia bakal kembali bertarung dalam ajang MotoGP Qatar 2025 di akhir pekan nanti
08 April 2025, 07:00 WIB
Sistem One Way di tol Trans Jawa untuk arus balik masih berlanjut hari ini untuk hindari kepadatan lalu lintas
08 April 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Jakarta kembali melayani pemohon setelah libur lebaran dan berlaku dispensasi dengan syarat
08 April 2025, 06:00 WIB
Buat pengendara di Kota Kembang, bisa menfaatkan kehadiran SIM Keliling Bandung hari ini di dua lokasi berbeda
08 April 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta kembali diterapkan pemerintah setelah sempat dihentikan selama libur Lebaran 2025