Chery Omoda E5 Makin Redup Setelah Kehadiran Tiggo 8 CSH
19 Juni 2025, 22:00 WIB
Volkswagen Group digoda oleh pemerintah untuk berinvestasi di Indonesia untuk memproduksi bahan baku baterai mobil listrik
Oleh Denny Basudewa
TRENOTO – Wolkswagen Group digoda untuk berinvestasi di Indonesia dengan membangun industri bahan baku baterai kendaraan listrik. Hal ini disampaikan langsung oleh Bahlil Lahadalia Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Dalam kunjungan kerjanya ke Wolfsburg, Jerman pekan lalu, Bahlil mengatakan bahwa dirinya bertemu langsung dengan Thomas Schmall, Chairman of the Board of Management (CEO) Volkswagen Group Components.
Pada kesempatan tersebut Bahlil mengajak pihak Volkswagen Group untuk melakukan investasi di Indonesia. Adapun investasinya sendiri berkaitan dengan kendaraan listrik yang mulai serius perkembangannya di Indonesia.
“Saya datang langsung ke sini untuk menunjukkan keseriusan pemerintah Indonesia dalam memfasilitasi rencana investasi Volkswagen. Tidak usah khawatir dengan perizinan dan insentif yang akan diberikan karena akan kami urus langsung,” ucapnya seperti dikutip Antara.
Bahlil menjelaskan bahwa Indonesia serius dalam mengembangkan kendaraan listrik di Tanah Air dari hulu ke hilir. Sebelumnya investasi dari Korea Selatan telah masuk untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik di kawasan Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Volkswagen Group sendiri merupakan jenama asal Jerman yang cukup serius dalam mengembangkan kendaraan listrik. Oleh karena itu kerja sama antara kedua belah pihak dianggap sejalan.
BPKM menyatakan bahwa pemerinta siap memfasilitasi kebutuhan bahan baku industri dan kendaraan listrik Volkswagen di Eropa dan seluruh dunia.
Dalam hal ini, Volswagen nantinya akan memproduksi pemurnian nikel hingga membuat Precursor Cathode Active Materials (PCAM) di Indonesia.
Indonesia sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia dikatakan memiliki potensi untuk menggaet investor. Belakangan ini cukup banyak investor dari beberapa negara yang digaet guna mewujudkan misi full elektrifikasi atau zero emision pada 2060.
“Kami melihat potensi ekosistem mobil listrik yang besar di Indonesia. Mengingat berlimpahnya bahan baku yang ada, kami berharap dukungan dari pemerintah untuk mewujudkannya,” ucap Thomas.
Selain itu, Ia juga berharap pemerintah Indonesia bisa menjamin rekomendasi bahan baku dan biaya yang stabil untuk produksi baterai. Diketahui bahwa baterai pertama Volkswagen akan mulai diproduksi pada triwulan II 2025.
Volkswagen Group tidak hanya akan memproduksi baterai untuk dipasarkan di Indonesia namun juga ekspor. Oleh karena itu mereka dikatakan ingin mendapatkan kejelasan regulasi.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
19 Juni 2025, 22:00 WIB
19 Juni 2025, 20:03 WIB
19 Juni 2025, 08:00 WIB
18 Juni 2025, 23:00 WIB
18 Juni 2025, 17:46 WIB
Terkini
20 Juni 2025, 16:37 WIB
Jangan dianggap sepele, ada tiga komponen mobil yang perlu diperhatikan pemilik saat berkendara di musim hujan
20 Juni 2025, 14:00 WIB
Aturan ganjil genap Puncak Bogor kembali berlaku mulai siang ini sampai akhir pekan guna mengurai kemacetan
20 Juni 2025, 13:00 WIB
Pada GIIAS 2025 tidak hanya kendaraan roda empat yang ambil bagian, namun mobil terbang Xpeng turut meramaikan
20 Juni 2025, 12:00 WIB
Chery J6 jadi andalan perusahaan dan berhasil menaikkan angka penjualan ketika pasar otomotif sedang penuh tekanan
20 Juni 2025, 11:00 WIB
Gaikindo menyiapkan terobosan anyar bersama pemerintah untuk mengembalikkan penjualan mobil baru di RI
20 Juni 2025, 10:00 WIB
Produsen berkompetisi menghadirkan harga mobil terendah, pengamat ungkap dampak positif dan negatifnya
20 Juni 2025, 09:00 WIB
Kehadiran fitur E-Clutch pada moge Honda CB650R dipercaya bisa memberikan kemudahan pada sang pemilik
20 Juni 2025, 08:00 WIB
Cara urus SIM hilang di Juni 2025 sebenarnya tidak terlalu sulit asalkan pemohon sudah menyiapkan persyaratannya