Mobil Listrik BMW dan Mini Ambil Bagian di Maybank Marathon Bali
14 Agustus 2025, 20:00 WIB
Manufaktur Eropa, Stellantis siapkan produk baru buat menyaingi maraknya mobil listrik China di pasar global
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Pameran otomotif Paris Motor Show 2024 (Mondial de l’Auto) telah digelar pada 14-20 Oktober 2024. Acara tersebut jadi wadah sejumlah merek memamerkan produk terbaru termasuk kendaraan ramah lingkungan.
Manufaktur otomotif Italia, Stellantis lewat merek yang dinaunginya menghadirkan beberapa model selama perhelatan berlangsung. Namun Peugeot E-3008 menjadi sorotan dan unggulan mereka untuk saingi mobil listrik China.
Ada sejumlah kelebihan ditawarkan model tersebut. Peugeot E-3008 disebutkan memiliki daya jelajah mumpuni sampai 700 km berkat penggunaan baterai berkapasitas besar di 98 kWh.
Sebagai perbandingan kapasitas penampung daya itu terbilang besar dibandingkan mobil listrik China seperti BYD Seal (82,5 kWh) atau MG Cyberster (77 kWh).
Namun pihak Stellantis menawarkan model yang menggunakan baterai besar itu dengan harga kompetitif mulai 59.400 USD. Apabila dikonversi ke kurs rupiah angka ini setara Rp 924,4 jutaan.
Stellantis memiliki pabrik baterai sendiri yakni ACC, merupakan Joint Venture antara TotalEnergies dan Mercedes-Benz. Masing-masing perusahaan memegang saham sebesar 33 persen.
Produksi baterai itu memungkinkan Peugeot menawarkan E-3008 dengan banderol kompetitif. Untuk diketahui fasilitas ACC bertempat di Prancis.
Peugeot E-3008 diharapkan bisa memenuhi kebutuhan konsumen yang butuh mobil listrik berjarak tempuh mumpuni tetapi dengan banderol lebih rendah seperti yang ditawarkan kebanyakan merek Tiongkok.
“Kami menyambut tantangan di depan dan menyadari tanggung jawab pada konsumen di seluruh dunia dan menyediakan mobilitas bersih, aman serta (harga) terjangkau,” kata Carlos Tavares, CEO Stellantis dalam siaran resminya dikutip Selasa (22/10).
Sayangnya, Peugeot sudah berhenti menjual kendaraan di pasar Indonesia. Hal itu diklaim merupakan langkah strategis Stellantis dalam berbisnis di kawasan Asia Tenggara.
Tetapi masih ada merek lain di bawah Stellantis yang berusaha meniti di Tanah Air yaitu Citroen. Sama seperti BYD, mereka menawarkan mobil listrik impor tetapi telah memenuhi syarat untuk mendapatkan relaksasi pajak dari program pemerintah.
Sebab Citroen sudah komitmen melakukan produksi lokal di fasilitas PT National Assemblers yang berada di bawah naungan Indomobil Group.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
14 Agustus 2025, 20:00 WIB
14 Agustus 2025, 17:00 WIB
14 Agustus 2025, 14:00 WIB
14 Agustus 2025, 11:00 WIB
14 Agustus 2025, 09:00 WIB
Terkini
16 Agustus 2025, 22:52 WIB
Marc Marquez menangkan sprint race MotoGP Austria 2025 usai menundukkan Alex di Sirkuit Red Bull Ring
16 Agustus 2025, 15:00 WIB
Perang harga dinilai sebagai salah satu faktor penyebab terjadinya PHK, Hyundai menghindari hal tersebut
16 Agustus 2025, 13:00 WIB
Toyota Kijang Innova diesel bekas lansiran 2024 menjadi pilihan menarik untuk masyarakat karena ada cicilan ringan
16 Agustus 2025, 11:00 WIB
Insentif motor listrik ditargetkan terbit tahun ini menunggu Rakortas, Honda masih tunggu kepastiannya
16 Agustus 2025, 09:00 WIB
Macet horor tengah melanda ruas Jalan TB Simatupang dalam beberapa waktu belakangan karena ada sejumlah galian
16 Agustus 2025, 07:00 WIB
Dinas Perhubungan beri tarif khusus transportasi umum di Ibu Kota menjadi hanya Rp 80 pada 17 hingga 18 Agustus
15 Agustus 2025, 21:00 WIB
Dishub DKI Jakarta telah menyiapkan rekayasa lalu lintas saat Pesta Rakyat menyambut HUT RI ke-80 di Monas
15 Agustus 2025, 20:00 WIB
Bertolak belakang dengan penjualan mobil murah, Hyundai sebut kendaraan premium lebih stabil karena hal ini